Mengenali Penyebab dan Cara Mengatasi Toxic Productivity

Ilustrasi toxic productivity. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Sebagian besar orang tentu ingin mempunyai karir yang sukses. Tak jarang pula mereka merasa perlu untuk selalu produktif dalam upaya meningkatkan kinerjanya di kantor. Namun, kondisi seperti itu ternyata lama-kelamaan bisa berubah menjadi sebuah toxic productivity.

Toxic productivity merupakan sebuah keinginan yang tidak sehat untuk selalu produktif. Hingga akhirnya secara tidak langsung, mereka mengorbankan kesehatan fisik, mental, dan relasi dengan orang lain.

Baca juga: Tips Mengatasi Bossophobia di Lingkungan Kerja

Penyebab Toxic Productivity

Ketika mengalami toxic productivity, biasanya kamu akan menganggap bahwa kelebihan orang lain bernilai tinggi. Secara tidak sadar, kesuksesan orang lain pun membuat kamu merasa harus lebih giat bekerja. Dengan begitu, kamu akan mencapai kesuksesan yang lebih tinggi.

Kemudian, penggunaan media sosial saat ini juga menjadi salah satu penyebab munculnya produktivitas berlebihan. Sebab, beberapa orang di media sosial saat ini seakan-akan berkompetisi untuk mengabadikan setiap kesibukan mereka.

Hal tersebut tentu akan membuat seseorang menjadi merasa cemas melihat kesibukan orang lain. Seseorang tersebut pun merasa harus produktif juga dalam menjalani hidupnya, seperti orang yang lainnya. Hingga akhirnya orang mengukur kelayakan diri berdasarkan produtivitas yang telah dikerjakan.

Cara Mengatasi Produktif yang Beracun

Agar terhindar dari produktivitas beracun ini, ada beberapa tips untuk memiliki kehidupan yang lebih sehat dan seimbang. Ingin tahu bagaimana langkah untuk mengatasinya? Yuk, simak informasinya di bawah ini!

Menjadi Pribadi yang Lebih realistis

Setiap manusia tentu memiliki kapasitasnya masing-masing untuk melakukan sesuatu. Kita bukan seperti robot yang dapat melakukan apa saja, tanpa perlu istirahat. Sebagai manusia, kita perlu waktu untuk beristirahat agar fisik dan pikiran pun menjadi tenang.

Mulailah dengan membuat list apa saja yang perlu dikerjakan setiap harinya. Akan tetapi, list tersebut juga perlu dibuat secara realistis dan diselipkan juga waktu beristirahat. Buatlah tujuan yang memang sesuai dengan kapabilitas diri sendiri.

Mindset Masuk Akal

Ketika membuka sosial media, orang lain terlihat sangat produktif sehingga kita harus lebih meningkatkan produktivitas juga. Mindset seperti itu, tentu keliru. Oleh sebab itu, kita perlu sadar bahwa setiap orang punya pilihan, kemampuan, dan kesempatan yang berbeda-beda. Dengan begitu, tidak akan ada lagi rasa cemas saat melihat orang lain lebih produktif dibandingkan kita.

Memberikan Apresiasi

Apresiasi diri sendiri merupakan salah satu hal yang dibutuhkan untuk mengatasi toxic productivity. Lewat cara tersebut, seseorang akan merasa bahwa usaha yang dilakukannya tersebut tidak sia-sia. Sebab, dirinya sendiri pun memberikan apresiasi saat mencapai keberhasilannya.

Bukan Sekadar Pencapaian

Kita perlu menyadari bila di hidup ini, bukan hanya soal pencapaian. Akan tetapi, perlu diingat juga bahwa kita perlu kebahagiaan untuk melengkapi makna hidup ini.

Sebab itu, lakukan kegiatan produktif yang memang benar-benar disukai dan diminati. Bukan menjalani sesuatu yang produktif seperti orang lain, namun malah menyiksa diri sendiri. 


Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa setiap manusia tercipta dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hal tersebut juga berlaku pada tingkat produktivitas mereka yang berbeda-beda.

Sebenarnya, tidak ada yangg salah menjadi produktif. Akan tetapi, kita perlu tahu batasannya. Dengan begitu, kita akan menjalani kegiatan produktif secara sehat.

Baca juga: Tips-Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments