Mengungkap Nilai Historis Gedung Pantja Dharma UGM

Ilustrasi Gedung Pantja Dharma UGM. (Sumber: Dok. UGM)
Isi Tabel

Beberapa dari kamu pasti tidak asing dengan perguruan tinggi negeri favorit di Yogyakarta ini, bukan? Universitas Gadjah Mada (UGM) ini merupakan salah satu perguruan tinggi negeri tertua di Indonesia. Sebab itu, tak heran bila universitas ini menyimpan nilai historis yang tinggi. Salah satunya adalah bangunan bersejarah Gedung Pantja Dharma atau Panca Darma.

Lantas, mengapa bangunan yang kini dikenal sebagai Sekolah Vokasi (SV) UGM itu memiliki historis yang tinggi? Penasaran? Yuk, telusuri jawabannya di artikel berikut ini!

Baca juga: Catat! 3 Jurusan Kuliah Paling Unik di Indonesia

Pantja Dharma UGM, Proyek Pembangunan Pertama

Dra. Suwarni Darsohardjono, Mantan Kabid Data Base Arsip UGM mengungkapkan, bahwa setidaknya ada empat alasan mengapa Gedung Pantja Dharma memiliki nilai historis tinggi. Pertama, proyek pembangunan gedung tersebut sejatinya satu paket dengan Gedung Pusat UGM.

Hal tersebut mengartikan, bahwa Gedung Pantja Dharma juga termasuk ke dalam proyek pembangunan pertama yang dibangun Pemerintahan Republik Indonesia setelah merdeka tahun 1945. Bangunan Pantja Dharma ini pun diresmikan bersamaan dengan Gedung Pusat UGM pada tanggal 19 Desember 1959 oleh Ir. Soekarno. 

“Gedung itu (Pantja Dharma) adalah proyek (pembangunan) pertama yang dibangun bangsa ini. Gedung Pusat dan Gedung Pantja Dharma itu satu paket (proyek),” ujarnya dilansir dari laman resmi UGM.

Kesadaran terhadap Pendidikan dan Hasil Karya Bangsa

Sebagai proyek pembangunan pertama juga, Gedung Pantja Dharma selanjutnya turut menjadi tanda atau titik awal Bangsa Indonesia menyadari pentingnya pendidikan. Sebab itu, Menariknya, gedung UGM tersebut diketahui merupakan bangunan pertama yang dibangun tanpa campur tangan pihak asing.

Konferensi Colombo Plan

Sebab itu, bangunan Pantja Dharma ini asli buatan para insinyur Bangsa Indonesia. Selain ketiga alasan tersebut, Dra. Suwarni mengatakan, bahwa Gedung Pantja Dharma ini pernah menjadi saksi bisu diadakannya Konferensi Colombo Plan tahun 1959.

Colombo Plan sendiri merupakan sebuah organisasi regional antar-pemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah Asia-Pasifik,” terangnya.

Kala itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pun mengizinkan diselenggarakan konferensi Colombo Plan di gedung tersebut. Setelah acara selesai, gedung itu pun kembali diserahkan kepada mantan Wakil Presiden RI tersebut. Kemudian, bangunan tersebut dimanfaatkan oleh UGM.


Itulah keempat alasan mengapa gedung Pantja Dharma ini mempunyai nilai historis yang tinggi. Dengan nilai historis tersebut, tak heran mengapa mahakarya anak bangsa ini tetap dirawat hingga saat ini. Bahkan, kini bangunan tersebut juga masih digunakan untuk Sekolah Vokasi (SV) UGM. 

Gimana? Mengulik sejarah dibalik gedung perguruan tinggi negeri tertua ini menarik, bukan? Kira-kira, universitas mana lagi ya yang menyimpan nilai historis tinggi? Yuk, berikan komentarmu di bawah ini!

Baca juga: 4 Jurusan Saintek yang Jarang Ditemukan di Indonesia

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments