Keren! Kulit Buah Disulap Jadi Hand Sanitizer

Ilustrasi hand sanitizer. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Limbah rumah tangga memang seringkali menjadi permasalahan bagi sejumlah warga, terutama sampah organik. Tak jarang juga, sampah-sampah tersebut diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis, seperti tas, tempat tisu, dompet, atau beberapa barang lainnya. Kali ini, cukup berbeda dari biasanya karena sampah organik tersebut dapat disulap menjadi hand sanitizer dan disinfektan lho!

Gimana? Sangat berbeda sekali, bukan? Inovasi ini dilakukan oleh dosen Fakultas Kehutanan (Fahutan), Universitas Lancang Kuning (Unilak), Pekanbaru dalam kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).

“Sampah organik khususnya kulit buah-buahan yang selama ini dibuang begitu saja, ternyata bisa diolah menjadi produk eco enzyme,” ujar Dr. Rina Novia Yanti, ketua tim PKM Fahutan Unilak dalam keterangan tertulis yang dikutip, Selasa (16/05).

Baca juga: Emotional Spending di Tengah Maraknya Belanja Online

Manfaat Pengolahan Limbah

Menurut Dr. Rina, penggunaan limbah kulit buah yang disulap menjadi produk hand sanitizer dan disinfektan tersebut cocok dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini. Selain itu, limbah kulit buah juga dapat digunakan untuk perabotan rumah tangga, pembersih lantai, pengganti detergen atau sabun, dan obat penyembuh luka.

“Jadi penggunaan limbah kulit buah ini sangat bernilai ekonomis, kalau bisa mengolahnya dengan benar,” tuturnya.

Proses Pembuatan Hand Sanitizer dan Disinfektan

Terkait proses pembuatan eco enzym, Dr. Rina menjelaskan, sangat mudah dibuat asalkan memiliki ketelatenan dan kesabaran. Hal ini karena eco enzyme baru dapat dipanen setelah tiga bulan penyimpanan.

Dalam proses pembuatannya dibutuhkan bahan-bahan yang tidak terpakai lagi, yakni sekitar 10 liter air, bahan organik seberat 1.800 gram, dan gula merah sebanyak 600 gram. Nah, bahan organik yang dapat digunakan, antara lain kulit nanas, apel, papaya, jeruk, pisang, daun kelor, dan sawi/pakcoy.

“Semua bahan yang dibutuhkan itu dapat dicampurkan ke dalam suatu wadah kedap udara dan difermentasi selama 3 bulan. Hal ini ditujukan agar menghasilkan suatu produk yang berkualitas,” jelasnya.

Produk eco enzyme murni kalau ingin digunakan untuk berbagai keperluan cukup ditambahkan air saja. Sementara untuk hand sanitizer, dapat digunakan dengan takaran 1:3, yaitu 1 bag eco enzyme ditambahkan 3 bagian air bersih.

Dr. Rina menambahkan, ada beberapa manfaat yang didapat dari produk eco enzyme. Mulai dari membantu mengurangi sampah organik basah hingga menyadarkan masyarakat tentang pentingnya penggunaan pembersih rumah tangga, terutama disinfektan yang ramah lingkungan.

“Kami memang sengaja membawa contoh eco enzym ini agar peserta dapat melihat dan merasakan manfaat dari produk tersebut,” ungkapnya.


Alhasil, kegiatan PKM dari sejumlah dosen Unilak kepada masyarakat yang tergabung dalam komunitas Bank Sampah Berkah Abadi, Kelurahan Limbungan, Pekanbaru ini menuai antusias dari para pesertanya.

Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta bernama Wilda Oktavia. Menurutnya, kegiatan dari dosen Fahutan ini memiliki manfaat dan membantu sejumlah warga untuk menangani masalah sampah.

“Saya juga baru tau sampah kulit buah, ternyata bisa dibuat menjadi handsanitizer, pembersih lantai, dan beberapa produk lainnya. Tentunya, hal tersebut berguna juga untuk kebutuhan rumah tangga,” pungkasnya.

Baca juga: 3 Langkah Pertolongan saat Seseorang Ingin Bunuh Diri

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments