3 Langkah Pertolongan saat Seseorang Ingin Bunuh Diri

Ilustrasi seseorang yang mengalami depresi hingga ingin bunuh diri. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Tak bisa dimungkiri, kita mungkin kerap mendengar beberapa kasus bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang. Terkadang, beberapa dari mereka bunuh diri karena merasa sudah sangat lelah menjalani hidup hingga mengalami depresi.

Psikolog Gadjah Mada Medical Center, Nopi Rosyida mengatakan, bahwa pemikiran bunuh diri ini dapat dicegah dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

“Pertolongan pertama pada bunuh diri ini dapat dimulai dengan diri sendiri,” imbuhnya, dikutip dari laman resmi UGM, Jumat (13/05).

Kira-kira, langkah pertolongan apa yang perlu dilakukan? Ingin tahu? Yuk, simak 3 langkah pertolongan saat kamu memiliki pemikiran bunuh diri!

Menyadari Pemicu Perbuatan Bunuh Diri Muncul

Tak bisa dimungkiri, seseorang yang mengalami bunuh diri ini pasti ada pemicunya. Entah teringat kenangan buruknya atau pemikiran bahwa dirinya tidak berharga. Untuk pemicunya ini pun beragam.

Hingga akhirnya pikiran-pikiran negatif itu mendorong orang tersebut untuk bunuh diri. Untuk mencegah perbuatan itu, seseorang dapat menyadari terlebih dahulu pemicu yang ada saat pikiran tersebut muncul.

“Kita sadari dulu apa yang sedang terjadi. Mulai dari memikirkan triggernya apa, sensasi fisik dan emosi yang dipikirkan apa, serta pikiran yang muncul apa,” tuturnya.

Baca juga: Tips Mengatasi Bossophobia di Lingkungan Kerja

Mengalihkan Pikiran Bunuh Diri

Ketika sudah mengetahui pemicunya apa, kita pun perlu mengalihkan pikiran untuk bunuh diri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang. Mulai dari me-time, liburan, hingga kegiatan bersih-bersih rumah.

“Kita perlu mencari kegiatan yang dapat mengalihkan pikiran saat muncul keinginan untuk bunuh diri,” terangnya. 

Nopi pun menyarakan untuk orang tersebut membuat daftar kegiatan yang ingin dilakukan. Dengan begitu, tidak ada celah bagi mereka untuk berpikir melukai diri sendiri.

Membuat Jurnal Emosi dan Mencari Bantuan

Kemudian, seseorang yang kerap memiliki pemikiran bunuh diri ini juga dapat menulis jurnal emosi setiap harinya. Lewat jurnal ini, kita akan mengetahui pada saat kapan dan kondisi seperti apa, pemikiran bunuh diri itu akan muncul.

Dengan menulis jurnal harian ini, kita juga bisa mengalihkan pemikiran-pemikiran negatif dari otak. Sebab, fokus kita tertuju untuk mengisi jurnal harian tersebut.

Selain itu, seseorang yang mengalami kondisi seperti ini juga dapat meminta bantuan pada lingkungan terdekatnya. Misalnya, mencari orang yang benar-benar nyaman untuk bercerita tentang penyebab pemikiran bunuh diri itu.

Bila sudah mendapatkan tempat bercerita, orang dengan kecenderungan bunuh diri (OKBD) itu dapat pergi berkonsultasi dengan ahlinya. Hal ini membuat OKBD akan mendapat penanganan khusus dari ahlinya.

“Dengan menulis jurnal dan mencari bantuan ini, seseorang bisa secara perlahan melepas pikiran bunuh diri ini,” ujarnya.


Beberapa dari kalian mungkin kerap merasakan kelelahan yang sangat berat dalam menjalani hidup. Entah soal pekerjaan, ekonomi, keluarga, atau hubungan percintaan. Hingga akhirnya merasa putus asa menjalani hidup dan ingin bunuh diri. Untuk mengatasi kondisi tersebut, sebaiknya kalian melakukan 3 langkah pertolongan saat mengalami depresi berat.

Baca juga: Tips-Tips Menghadapi Lingkungan Kerja Toxic

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments