Semakin menjadi primadona, eksistensi marketplace tunjukkan dampak besar layanan jual beli daring pada masa pandemi. Lewat efisiensi bertransaksi yang ditawarkan, mampu mendorong kemajuan sektor ekonomi di tengah pembatasan. Tidak hanya itu, transaksi digital juga menjadi upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 karena mampu mengurangi interaksi langsung.
Tokopedia adalah marketplace jenis C2C berarti consumer to consumer. Pengguna dapat bertransaksi sebagai penjual ataupun pembeli Jadi, perusahaan ini hanya sebagai pihak penengah atau penyedia platform.
Di Indonesia, semakin banyak bermunculan perusahaan marketplace. Seperti Tokopedia salah satu marketplace buatan anak bangsa yang mampu unggul di Indonesia dan global.
Dilansir dari Similarweb, Tokopedia menempati posisi pertama pada kategori marketplace di Indonesia dan posisi ke-28 pada tingkat worldwide. Tokopedia baru saja merayakan ulang tahun ke-12nya pada 17 Agustus lalu bersamaan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Misi Tokopedia
Dalam situsnya Tokopedia menyebutkan memiliki misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Saat ini Tokopedia telah menjangkau 99% kecamatan, lebih dari 100 juta pengguna aktif setiap bulan, dan 11 juta penjual yang mana 86,5% di antaranya adalah pebisnis baru. Perusahaan ini juga telah berkontribusi pada perekonomian Indonesia dengan mendorong inklusi keuangan dan memajukan UMKM.
Perkembangan Perusahaan
Sejak hari rilisnya, aplikasi ini memiliki jumlah penjual dan pembeli yang terus meningkat. Meskipun, ide mendirikan sebuah platform belanja daring yang mampu membeli dan menjual barang dengan mudah ini sempat diragukan banyak orang. Pendiri perusahaan tersebut kini mampu membuktikan keberhasilan idenya.
Pada tahun awal beroperasi, Tokopedia hanya memiliki modal kecil yang seadanya. Namun, pada tahun 2017 perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison ini, telah berhasil mendapatkan pendanaan sebesar US$1,1 miliar dari Alibaba Group dan melakukan putaran pendanaan baru sebesar US$1,1 miliar dari Softbank Vision Fund dan Alibaba Group.
Perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan transportasi Gojek dan memelopori pengiriman barang instan pada tahun 2015. Lalu, membentuk GoTo (Gotong Royong), kerja sama antar produk buatan lokal dalam memberikan kebermanfaatan dari teknologi bagi masyarakat Indonesia.
Marketplace ini semakin melebarkan sayap dengan memasuki bisnis produk digital dan fintech sejak tahun 2016. Dengan begitu, pengguna tidak hanya dapat melakukan jual beli barang tapi juga dapat melakukan transaksi lain. Misalnya, membayar tagihan pajak, menyalurkan zakat, dan membeli produk reksa dana.
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwasanya ada sebuah kisah dibalik kesuksesan yang diraih Tokopedia saat ini. Perusahaan tersebut telah mengalami kesulitan dan mampu melewati rintangan yang ada. Sebagai sebuah perusahaan besar, startup yang satu ini juga telah berpartisipasi dalam memajukan perekonomian bangsa.