Tips-Tips Pitching yang Mudah Menarik Investor

Ilustrasi seorang CEO startup yang tengah melakukan pitching. (sumber: Pexels)
Isi Tabel

Pitching merupakan hal yang paling ditunggu-tunggu sekaligus menegangkan bagi para perintis. Pitching adalah dimana perintis startup melakukan presentasi singkat kepada calon konsumen, investor, atau klien. Dalam presentasi tersebut founder startup menjelaskan mengenai bisnisnya. 

Bila kalian masih ingat dengan drama ‘Startup’ yang viral tahun lalu, pastinya pernah melihat sosok Han Ji Pyeong. Salah satu tokoh yang kerjanya mendengarkan pitching perintis startup dan investasi pada perusahaan tersebut. Tokoh yang kisah cintanya ditolak oleh Seo Dal Mi, ternyata sering menolak startup setelah pitching. Bahkan, ia juga sempat menolak deretan startup saat sedang melakukan pitching.

Lalu, apa saja sih tips supaya para investor seperti Han Ji Pyeong ini tertarik dengan bisnis kita? Yuk kita simak tips berikut ini!

Baca juga: 5 Hal yang Perlu Diketahui untuk Menjadi CEO dalam Startup

Masalah yang Ingin Dipecahkan

Pitching merupakan hal yang harus dilakukan secara singkat, jelas, dan padat. Sebab, waktu merupakan hal yang berharga bagi para investor, klien, maupun konsumen. Hal tersebut membuat penjelasan yang disampaikan dalam presentasi harus to the point dan tidak bertele-tele.

Masalah yang ingin Anda pecahkan atau selesaikan merupakan poin penting dalam presentasi saat pitching. Solusi memang merupakan poin utama dari startup Anda. Namun, para klien, investor, dan konsumen tidak mungkin menebak-nebak masalah apa yang ingin diselesaikan.

Sebab itu, Anda bisa membantu mereka mengerti apa yang akan dilakukan. Selain itu, masalah yang ingin dipecahkan juga menjadi nilai awal dari para pengamat apakah mereka tertarik atau tidak.

Mengapa Solusi Anda Pintar

Investor tidak selalu mengikuti trend atau yang baru di lingkungan, terutama jika ada startup baru. Sebab, setiap harinya mereka pasti bertemu dengan perusahaan-perusahaan yang akan melakukan pitching di depan mereka. Oleh sebab itu, jangan berharap investor mengerti betapa solutif dan pintar bisnis Anda jika tidak ditunjukkan.

Umumnya, investor mulai tertarik dengan bisnis Anda akan mulai bertanya seputar solusi yang diberikan. Dengan begitu, mereka bisa melihat sejauh mana pengetahuan dan pengertian Anda terhadap masalah yang akan dipecahkan. Hal tersebut membuat mereka dapat menilai seberapa pintar dan solusi bisnis startup tersebut, serta pribadi Anda sendiri. 

Sebelum para investor mengulik kalian, lebih baik Anda mengulik terlebih dahulu tentang bisnis yang dijalankan. Apakah solusi yang ditawarkan merupakan hal yang unik dan baru? Apakah bisnis Anda membangun algoritma yang baru dengan perlengkapan atau formula baru? Sudahkah bisnis Anda mendapatkan proteksi IP?

Tips Pitching dengan Sebutkan Saingan Startup

Banyak startup yang tidak dapat menahan diri untuk tidak mengatakan keunggulan dan superioritas mereka. Hal tersebut dapat mengarahkan startup pada pernyataan bahwa mereka tidak memiliki saingan atau kompetitor. Itulah titik kesalahannya. Sebuah startup harus memiliki saingan. Oleh sebab itu jangan sampai menjelaskan bahwa startup Anda tidak memiliki saingan. 

Dengan menyebutkan siapa kompetitor bisnis, dapat membantu investor menelaah startup Anda. Apakah Anda hanya berfokus kepada pengembangan bisnis atau memang benar-benar tahu pasar. Kemudian, Anda tahu bagaimana cara membuat bisnis yang ditekuni itu berbeda dari startup lainnya. 

Selain menyebutkan, diharapkan bisa juga menjelaskan bagaimana bisnis Anda dapat bersaing dengan pasar yang sudah ada. Hal tersebut membuat Anda bisa mengatakan alasan bisnis tersebut menjadi solusi yang bisa dipilih konsumen. Intinya, meyakinkan konsumen untuk bahwa kemampuan startup Anda lebih baik daripada kompetitor.

Sebelum Pitching, Tentukan Target Pasar

Selanjutnya, ada target pasar dan strategi bisnis yang menjadi poin tak terlewatkan. Selain itu, ada hal lain yang tak kalah penting, yakni menjelaskan kepada investor terkait kunci untuk mencapai target pasar. Tentunya, dengan strategi yang telah dibuat oleh Anda. Kemudian, Anda juga diharapkan kunci-kunci tersebut agar target pasar tercapai dengan efisien dan cepat.

Apa Proyeksi ke Depan

Dalam menjelaskan tentang proyeksi bisnis di masa depan, Anda harus yakin dengan perkiraan tersebut. Hindari menjelaskan bahwa proyeksi startup Anda konservatif, sehingga tidak memiliki perkiraan yang tinggi dan meyakinkan.

Ketika seorang perintis mengatakan bahwa proyeksi startup-nya konservatif. Secara tidak langsung, dia menyatakan bahwa perusahaannya belum mengalami peningkatan. 

Menentukan proyeksi startup tersebut, termasuk keyakinan Anda dalam mendapatkan pelanggan. Sebab, mendapatkan pelanggan bukanlah perkara yang mudah, terutama menarik pelanggan baru. Oleh sebab itu, anda dapat menjelaskan bahwa proyeksi tersebut dapat dipertahankan atau dicapai. 


Itulah tips-tips yang perlu dipersiapkan sebelum pitching. Bagaimana founders, sudah siap untuk pitching di depan investor? Jangan pernah berhenti untuk cari tahu tentang apa yang bisnis Anda perlukan. Selalu latihan dan lakukan reset terus menerus.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments