Bekerja di perusahaan rintisan atau startup kini kian digandrungi kalangan anak muda. Konsep kerja yang ditawarkan startup diklaim cocok dengan anak muda. Terlepas dari itu semua, pasti ada suka duka kerja di startup yang dirasakan oleh para karyawannya.
Tidak semua yang terlihat oleh orang bahwa bekerja di startup itu enak, menyenangkan. Padahal, setiap pekerjaan pasti ada suka dukanya tersendiri tak terkecuali bekerja di startup. Ada banyak perbedaan bekerja di startup dengan di perusahaan biasa.
Perbedaan – perbedaan tersebut harus bisa dilewati. Hal ini bisa dijadikan bahan pertimbangan sebelum memutuskan untuk berkarir di startup. Jika penasaran, langsung saja ini dia suka duka kerja di startup yang mesti kalian ketahui. Kita akan membahas ke sukanya dulu ya, let’s go!
Suka Kerja di startup
Berpakaian Non Formal
Untuk sukanya pertama adalah baju non formal. Kamu tidak harus pusing memikirkan outfit yang akan dikenakan. Kamu disini tidak akan dimarahi jika ngantor hanya berpakaian celana jeans, sandal jepit, kaos.
Pakaian boleh apa saja asalkan tetap rapi dan pekerjaan terselesaikan dengan baik. Disini tidak ada yang peduli kamu berpakaian seperti apa. Tapi, ada baiknya kamu juga menyediakan 1 setel outfit formal. Hal ini untuk mengantisipasi jikalau ada event penting seperti meeting di luar kantor atau bertemu client.
Bekerja di Startup dengan Jam Kerja Fleksibel
Sukanya bagian kedua adalah jam kerja fleksibel. Disini jam kerja memang tidak terikat. Kamu dapat mengerjakan jam berapapun asal kerjaan kamu kelar dengan waktu yang ditentukan.
Dengan adanya keluluasaan jam kerja, tanggungjawab tetap harus dijaga, kinerja tetap konsisten. Kadang ada saatnya mengejar deadline, ada juga saatnya santuy banget gak ada kerjaan. Jangan sampai terlalu santai yang ada pekerjaan akan keteteran. Namun, ada juga beberapa startup yang menetapkan jam kerja seperti perusahaan pada umumnya.
Suasana Kantor Kekinian
Sempat viral di Tiktok ada konten yang mengangkat suasana di salah satu startup kenamaan yang kekinian. Hal ini yang menarik minat jobseeker terutama kaum muda untuk bekerja disini. Suasana kekinian yang dihadirkan di kantor rintisan untuk memanjakan para karyawannya.
Ada ruang karaoke, meja pimpong, game, coffee shop, perpustakaan mini, dan masih banyak lagi fasilitas kece yang tersedia. Tidak hanya itu, desain dan dekorasi estetik juga yang bikin betah berlama lama dan membuat suasana nyaman. Hal ini akan membuat performa para pekerjanya baik dan akan melahirkan ide – ide keren untuk perusahaan.
Baca Juga: 9 Alasan Kaum Milenial Tertarik Bekerja di Perusahaan Start Up
Rekan Bekerja di Startup Seumuran
Memiliki rekan kerja seumuran memang idaman ya. Kamu gak perlu susah payah untuk beradaptasi dengan yang seumuran. Ngobrol jadi nyambung, tau banyak hal yang lagi tren.
Bisa ngobrolin banyak hal mulai dari kerjaan sampai gibahin hal yang lagi booming. Semua bisa ikutan nimbrung. Kalaupun ada rekan kerja yang sudah senior, biasanya mereka jadi ikutan.
Stigma keren
Perusahaan rintisan yang erat dengan teknologi membuat stigma keren di mata teman / saudara. Selain itu, fasilitas kantor keren yang diberikan memberikan kesan “wah”. Jika kamu bekerja di salah satu startup tersohor, itu juga memberikan nilai plus tingkat kekerenanmu.
Belum lagi kalau startup dimana kamu bekerja sedang menjadi bahan perbincangan karena telah memiliki nilai investasi yang sangat besar. Dijamin kamu akan menjadi sorotan di mata teman atau sanak saudara.
Duka Bekerja di Startup
Selajutnya adalah bagian duka dari berkarir di perusahaan rintisan.
Siap untuk Multitasking
Yang pertama adalah harus siap palugada. Palugada singkatan kerennya sih “apa lu mau, gua ada”. Maksudnya adalah kamu dituntut untuk bisa mengerjakan pekerjaan apapapun walaupun pekerjaan itu bukan bidang kamu.
Hal tersebut dikarenakan jumlah karyawan yang baru sedikit atau ada karyawan yang resign mendesak perusahaan membutuhkan karyawan dengan cepat. Hal ini menjadi hal yang biasa terjadi di startup. Kamu akan terbentuk menjadi orang yang multitasking tergantung kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: Top 5 Aplikasi Pencari Kerja yang Diminati Tahun 2020
Bekerja di Startup harus Bersiap dengan Ketidakpastian
Bagi para pelamar kerja startup harus tau hal dasar yang satu ini. Bekerja di startup banyak ketidakpastian. Hari ini telah merencanakan rencana A tiba – tiba besok atau beberapa jam kemudian jadi rencana B.
Ketika ketidakpastian muncul akan ada pertanyaan – pertanyaan yang terlintas dibenakmu seperti “kalau tiba-tiba bangkrut gimana ya?”, “ini bisa bertahan berapa lama ya?”, dll. Perusahaan tiba tiba cut karyawannya atau tidak dapat memperpanjang kontrak karena sudah tidak mampu menggaji. Sebab, startup sangat bertumpu pada investor.
Kerjaan Mati Satu Tumbuh Seribu
Walaupun menyenangkan kerja di startup, tapi jangan salah kalau kerjaan di startup itu gak banyak. Justru kerjaan serasa mati satu tumbuh seribu. Satu kerjaan selesai, muncullah kerjaan yang lain.
Kekurangan sumber daya manusia dan terkadang ada karyawan yang keluar membuat kamu dituntut untuk dapat menghandle berbagai kerjaan. Pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh 5 orang bisa saja dikerjakan 3 orang. Gak jarang, kamu akan membawa pulang kerjaan ke rumah. Jam tidur pun kacau demi kelarnya tugas yang kamu emban.
Bingung Ditanya “Kerja Dimana dan Sebagai Apa”
Hal ini yang kadang dihadapi oleh karyawan startup terutama startup baru. Ketika ngumpul dengan teman atau acara keluarga besar suka bingung ditanya kerja dimana dan kerjaannya ngapain aja. Karena perusahaan baru jadi namanya jarang terdengar.
Saat ini hadir pekerjaan pekerjaan baru yang mungkin hanya ditemukan di startup. Ketika ditanya kerjaannya ngapain aja agak bingung menjelaskannya tapi jelaskan saja. Barang kali itu pertama kalinya temanmu dengar, jadi dia akan tahu.
Trial dan Error adalah Makanan Sehari-hari
Prinsip kerja di startup adalah trial dan error. Startup belum memiliki pedoman yang jelas. Dengan metode trial dan error kamu akan merasakan learning by doing bersama perusahaan. Hari ini rencananya begini, besok beda lagi.
Jika rencana A gagal, langsung mengeksekusi rencana B begitu seterusnya. Jangan kaget kalau ide kamu tidak terpakai karena bisa jadi idemu belum cocok dengan permintaan pasar.
Itulah tadi beberapa suka dan duka bekerja di startup. Bekerja di startup gak selamanya menyenangkan seperti yang dilihat. Ada resiko yang mesti dipikirkan matang matang. Meski begitu, startup tetap menjadi tempat bekerja impian buat kamu kaum millennial.