Sebagian besar orang, pasti tidak asing lagi dengan istilah startup. Apalagi istilah tersebut juga semakin populer, berkat drama Korea berjudul “Start-Up”. Alhasil, topik tersebut pun kerap diperbincangkan oleh semua kalangan. Meski istilah tersebut sudah tidak asing, namun masih ada beberapa orang yang belum mengetahui secara jelas terkait startup. Oleh karena itu, mari kita mengenal lebih dalam terkait pengertian startup.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Startup dan Corporate
Pengertian Startup
Startup merupakan perusahaan rintisan yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah dengan solusi tertentu dan tingkat kesuksesan tak tentu. Umumnya, startup adalah perusahaan muda yang masih belum menentukan rencana dan baru saja memulai bisnisnya. Hal tersebut membuat startup berbeda dengan perusahaan besar yang memiliki rencana dengan pemikiran yang panjang.
Sementara itu, startup menawarkan suatu produk atau jasa yang diharapkan bisa menjadi suatu solusi dari masalah di lingkungan. Oleh karena itu, banyak sekali perusahaan rintisan yang menawarkan layanan tersebut. Mereka pun melakukannya dengan tujuan untuk memberikan solusi terhadap satu atau lebih masalah.
Umumnya, startup mendapatkan modal utama dari perintis itu sendiri. Beberapa perusahaan tersebut juga ada yang mendapatkan modal dari kerabat atau keluarga sebagai investor. Selain itu, startup ini biasanya memiliki lebih dari satu orang dan tidak lebih dari 500 orang.
Perusahaan rintisan ini memiliki fokus utama pada perkembangan dari bisnis tersebut. Sebab itu, bisnis yang dirintis harus inovatif dan solutif. Kemudian, perusahaan rintisan ini juga sangat berpacu dan memanfaatkan teknologi dalam perjalanannya.
Mengapa Perusahaan Rintisan Sangat Populer?
Startup merupakan perusahaan muda yang umumnya baru memulai bisnisnya, sehingga masih belum memiliki target atau rencana secara jelas. Oleh sebab itu, banyak perintis startup yang masih suka “ceroboh” dalam melanjutkan bisnisnya.
Bukan hanya kekurangan informasi, tetapi beberapa dari peusahaan ini juga ada yang memilih berhenti di tengah jalan. Selain itu, startup juga mempunyai tingkat kegagalan yang tinggi.
Lalu, mengapa perusahaan ini menjadi sangat populer di kalangan anak muda? Padahal, masih belum ada rencana yang jelas dan peluang kesuksesannya tak tentu.
Meski begitu, beberapa anak muda itu menganggap startup sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan inovasi dalam memecahkan sebuah masalah. Dengan bantuan dari orang-orang terdekat yang dipercaya, banyak anak muda yang mulai berkecimpung ke dalam dunia startup. Selain itu, juga karena tidak adanya kejelasan peraturan dari startup yang diketahui.
Komponen Penting dalam Startup
Dalam startup ada tiga komponen penting yang dapat menunjang keberhasilan dari perusahaan rintisan tersebut. Ketiga komponen itu adalah hustler, hacker, dan hipster. Berikut adalah penjelasannya.
Mengenal Hustler di Lingkungan Startup
Hustler merupakan orang yang memiliki kemampuan dalam pemasaran (marketing and business). Hustler bertugas untuk menjual ide bisnis startup kepada investor untuk mendapatkan investasi di luar perintis dan kerabat. Selain itu, hustler juga bertugas untuk melakukan pitching atau menyampaikan produk atau jasa dari startup kepada konsumen. Kemudian, membentuk relasi atau network dengan perusahaan lainnya.
Hacker
Hacker merupakan orang yang memiliki kemampuan dalam pemrograman (engineer and developer). Hacker memiliki tugas dalam pemrograman dan pengodingan (programming and coding). Tugas tersebut bertujuan untuk membuat suatu platform yang dapat mengembangkan startup.
Hipster di Perusahaan Rintisan
Hipster adalah orang yang bertugas memberikan inovasi-inovasi baru terhadap pengembangan produk atau jasa yang ditawarkan (inovator and design). Selain memberikan dan mengembangkan ide serta inovasi baru pada startup, hipster juga dapat bertugas dalam membuat suatu desain yang menarik para konsumen dengan konsep out of the box.
Komponen-komponen tersebut tidak harus dilakukan oleh tiga orang yang berbeda. Sangat memungkinkan, bila satu orang merangkap dua atau bahkan tiga komponen sekaligus. Ada banyak alasan yang menjadikan satu orang ini merangkap menjadi ketiga komponen ini, sehingga sangat jarang terjadi.
Startup di Indonesia
Indonesia memiliki banyak permasalahan yang belum terpecahkan. Sebab itu, banyak startup hadir sebagai solusi dari masalah tersebut. Hingga saat ini, Indonesia memiliki puluhan bahkan ratusan (dan masih bertambah) startup yang bergerak di berbagai bidang.
Misalnya, e-commerce, akomodasi, edukasi, kesehatan, dan masih banyak lainnya. Contohnya adalah Gojek, Tokopedia, Ruangguru, HappyFresh, dan lain sebagainya. Sejauh ini, ada lebih dari enam stratup Indonesia yang telah menyandang gelar Unicorn sebagai perusahaan dengan nilai valuasi sebesar 14 triliun rupiah.
Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa keberadaan startup ini memang cukup populer di kalangan anak muda. Sebagai perusahaan rintisan, mereka pun menawarkan segudang solusi untuk memecahkan masalah yang tengah terjadi di masyarakat. Jadi, gimana tertarik terjun dan mengenal lebih dalam ke dunia startup?