Pernahkah kamu merasa terlalu mudah untuk tidak enak dengan orang lain jika tidak memenuhi ekspektasi mereka? Bisa jadi, kamu termasuk ke dalam kategori people pleaser!
Umumnya, seseorang dengan karakteristik people pleaser sering dijumpai di dunia pekerjaan. Orang ini selalu merasa harus menjaga perasaan orang lain dan enggan untuk menolak perintah dari atasannya.
Walaupun perilaku seperti ini mendapatkan penilaian yang baik untuk kinerja dalam pekerjaan, namun jika dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan dampak yang tidak baik untuk diri sendiri.
Sesuatu yang berlebihan termasuk ke dalam hal yang dianggap tidak baik, termasuk terlalu menghargai perasaan orang lain. Jika seseorang bersikap seperti ini terus, sama saja ia tak menghargai dirinya sendiri.
Memenuhi ekspektasi atasan memang merupakan kewajiban setiap karyawan, akan tetapi jika dirasa tidak memungkinkan janganlah terlalu memaksakan diri untuk memenuhinya apabila dirimu tidak sanggup melakukannya.
Mungkin tanpa disadari atau bahkan disadari kamu merasa kelelahan. Namun, kamu tidak bisa berbuat apa-apa selain melakukan hal yang sesuai dengan apa yang orang lain mau.
Jika sudah seperti ini, kamu bisa merasa selalu tertekan bahkan rentan burnout. Selain itu, kamu juga jadi mudah untuk dimanfaatkan oleh orang lain karena dirasa kamu bisa melakukan segalanya.
Tentu hal tersebut tidak baik untuk diri sendiri jika terus dibiarkan. Jika kamu benar merasa kondisimu mirip seperti ini, sebaiknya kamu perlu memastikannya dengan mengetahui ciri-ciri, dampak, dan cara mengatasi people pleaser. Simak pembahasannya berikut ini!
Baca juga: Tips Mengatasi Stres PHK Akibat Dampak Tech Winter
Ciri-Ciri People Pleaser
Bagi yang belum sadar jika kamu termasuk ke dalam orang dengan karakteristik ini, kenali ciri-ciri people pleaser yang dilansir dari laman Psychology Today berikut ini:
Selalu Setuju dengan Pendapat Orang Lain
Apakah kamu selalu setuju dengan pendapat orang lain padahal sebenarnya tidak demikian? Mungkin dalam suatu organisasi perilaku ini dianggap positif karena dinilai dapat menghargai pendapat orang lain.
Akan tetapi, hal ini akan menjadi masalah jika kamu bilang setuju agar kamu disukai oleh orang lain. Padahal, sebenarnya kamu sangat menentang ide dari orang tersebut dan hendak menyampaikan gagasan sendiri juga.
Merasa Selalu Bertanggung Jawab atas Perasaan Orang Lain
Pernahkah kamu selalu merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain? Atau, apakah kamu merasa untuk selalu ada untuk orang lain? Jika iya, kamu bisa dibilang merupakan seorang people pleaser.
Padahal, setiap individu harus bertanggung jawab atas perasaannya sendiri, bukanlah orang lain. Jika pemikiran ini terus berada di pikiranmu, tentu kamu akan selalu tertekan dan sulit untuk merasa bahagia.
People Pleaser Tidak Bisa Berkata “Tidak”
Seorang people pleaser pasti akan sulit untuk berkata “tidak”. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, mereka selalu merasa ingin memenuhi ekspektasi orang lain. Jadi, mereka akan selalu melakukan apa yang orang lain mau padahal dirinya sendiri menolak untuk melakukannya.
Dalam dunia kerja, contoh nyata perilaku people pleaser adalah saat mereka rela mengerjakan pekerjaan yang di luar jobdesc-nya. Selain itu, mereka selalu merespon email atau chat dari atasan yang dikirim di luar jam kerja.
People Pleaser Selalu Merasa Bersalah
Jika ada hal yang membuat orang lain kecewa, seorang people pleaser akan merasa sangat merasa bersalah. Ia merasa, kesalahan yang ia perbuat berdampak besar bagi orang lain.
Selain tak henti-hentinya meminta maaf, bahkan ia juga bisa terus-menerus menyalahkan diri sendiri karena takut disalahkan. Tentu hal ini sangat berdampak buruk karena mereka jadi tidak percaya diri dan mudah ragu untuk melakukan suatu hal.
Setelah mengetahui ciri-ciri people pleaser di atas, apakah kamu termasuk ke dalam orang dengan karakteristik seperti ini? Jika iya, kamu perlu memberikan batasan agar perasaan tidak enak terhadap orang lain tidak terjadi secara terus menerus, ya. Semoga bermanfaat!
Baca juga: 3 Cara Ampuh Cepat Beradaptasi di Tempat Kerja Baru