Di Tengah Gelombang PHK, 4 Startup Indonesia Ini Bertahan

Ilustrasi startup. (Sumber: SWA)
Isi Tabel

Kini, perusahaan rintisan atau startup tengah menghadapi fenomena bubble burst. Dilansir dari laman Investopedia, bubble burst merupakan kondisi bisnis yang cepat mengalami kenaikan tapi cepat juga mengalami penurunan. 

Kondisi seperti ini mengakibatkan banyak terjadi pemecatan atau pemutusan hubungan kerja (PHK). Di tengah fenomena bubble burst ini, masih ada beberapa startup Indonesia yang mencatatkan untung. 

Kira-kira, startup Indonesia mana saja yang telah mencatatkan untung? Ingin tahu? Yuk, langsung saja kita simak informasinya berikut ini!

Baca juga: Startup Gugur Lagi, Kini Giliran Beres.id Tutup

Startup eFishery

Perusahaan rintisan asal Bandung ini telah berdiri sejak tahun 2013 lalu. eFishery melakukan perubahan industri budidaya ikan dan udang yang tradisional. Startup ini menawarkan platform end to end yang terintegrasi, serta memberikan pembudidaya ikan dan udang akses terhadap teknologi, pakan, pembiayaan, dan pasar.

Kopi Kenangan

Kopi Kenangan merupakan startup kuliner yang telah menyandang status sebagai unicorn. Startup yang satu ini memiliki misi untuk menjadikan biji kopi Indonesia dikenal oleh dunia. Bukan hanya gencar ekspansi di Tanah Air, perusahaan yang berdiri tahun 2017 ini bertekad untuk mulai menggelar lapak warung kopi di luar negeri tahun ini.

Fore Coffee

Selanjutnya, ada Fore Coffee sebagai salah startup yang masih bertahan hingga kini. Sejak merilis aplikasi pada pekan kedua Desember tahun 2018, Fore mencatat penjualan tumbuh sebesar 1.478% dari 19 ribu menjadi 300 ribu gelas kopi per bulan.

Setidaknya, Fore mampu menjual 10 ribu gelas kopi sehari pada tahun 2019. Sebanyak 85% dari total penjualan, kopi tersebut dipesan melalui aplikasi dan layanan pesan-antar online.

Melihat dari perkembangan bisnis tersebut, Fore Coffee akhirnya memperoleh pendanaan Seri A pada tahun 2019. Investasi ini dipimpin oleh modal ventura East Ventures dan diikuti oleh SMDV, Pavilion Capital, Agaeti Venture Capital, dan beberapa angel investor.

Startup Ruangguru

Terakhir, ada startup pendidikan yang pastinya tidak asing lagi di kalangan pelajaran. Ruangguru dikabarkan meraup laba operasional US$ 1,8 juta atau sekitar 25,6 miliar pada tahun 2020.

Tech In Asia melaporkan, bahwa 2020 adalah tahun keuangan pertama yang menguntungkan bagi Ruangguru. Startup yang satu ini mampu meraih profitabilitas, meski menggandakan biaya tunjangan karyawan.


Itulah beberapa startup Indonesia yang masih bertahan tanpa melakukan PHK. Keempat startup di atas disebut telah mencatatkan untung. Semoga fenomena bubble burst ini segera berlalu ya!

Baca juga: Tips Sukses di Dunia E-commerce Bagi Pebisnis Pemula

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments