Deretan Startup E-Grocery Mengalami Gelombang PHK

Ilustrasi startup e-grocery. (Sumber: freepik)
Isi Tabel

Beberapa waktu belakangan ini, kondisi startup di Indonesia tengah dilanda badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Seperti startup e-grocery yang menyediakan layanan belanja sayur-buah online, mereka terpaksa harus melakukan PHK pegawai bahkan hingga gulung tikar.

Di tengah badai yang dialami, startup penyedia layanan e-grocery kini harus menghadapi banyak pemain baru. Perusahaan layanan quick commerce menjadi saingan baru dari startup yang menyediakan platform belanja sayur-buah online. Sebab, layanan quick commerce tersebut menawarkan barang tiba kurang dari satu jam ke tangan konsumen. 

Lantas, startup e-grocery mana saja yang harus terpaksa merumahkan karyawan dan menutup layanannya? Yuk, simak informasinya berikut ini!

Baca juga: Deretan Startup Sektor Logistik di Indonesia

Startup Stoqo

Stoqo merupakan perusahaan rintisan yang menjual sembako secara online untuk bisnis kuliner. Startup yang didirikan tahun 2017 ini memasok bahan makanan segar seperti cabai, telur, dan ampas kopi ke restoran. 

Sayangnya, kondisi pandemi Covid-19 membatasi ruang usaha tersebut dan melemahkan bisnis Stoqo. Hingga akhirnya Stoqo berhenti beroperasi secara resmi pada 22 April 2020 lalu.

Sebelum penutupan, pihak manajemen Stoqo mengumpulkan karyawan untuk mengabarkan penghentian operasional perusahaan. Selain itu, Stoqo juga mengumumkan penghentian layanan di website resminya.

Startup E-Grocery Tanihub

Tanihub merupakan startup pertanian yang menghubungkan petani dengan pasar. Melalui aplikasi ini, Tanihub berusaha mengatasi permasalahan rantai pasokan dan distribusi hasil pertanian.

Namun, mereka menghentikan operasional dua gudang Tanihub di Bandung dan bali pada Februari tahun ini. Alasannya, mereka ingin mempertajam fokus dan meningkatkan pertumbuhan melalui kegiatan B2B yaitu horeka, ritel modern, grosir UMKM, dan mitra strategis. 

Dampak dari penutupan operasional kedua gudang ini membuat banyak karyawan mengalami PHK. Akan tetapi, startup Tanihub tidak menyebut jumlah karyawan yang terkena dampak PHK.

Brambang

Selain Tanihub, startup e-groceries Brambang juga terpaksa harus menghentikan layanannya. Setelah kurang lebih lima tahun beroperasi, Brambang resmi ditutup sejak 27 Mei 2022 lalu.

Walaupun menutup layanan kebutuhan pokok, Brambang kini beralih ke e-commerce elektronik sejak 28 Mei lalu. Maka dari itu, Brambang saat ini menjadi pusat jual-beli smartphone dan barang elektronik terpercaya.

HappyFresh

HappyFresh dikabarkan menutup layanan di sejumlah wilayah, seperti di Malaysia hingga Indonesia. Namun, startup e-grocery ini tidak menjelaskan secara detail alasan menutup layanan tersebut. 

Setelah kabar penutupan layanan ini, HappyFresh mengumumkan kembali beroperasi di Indonesia. Hal ini terjadi usai mendapatkan suntikan dana segar untuk mendukung operasi HappyFresh di Indonesia.


Demikianlah informasi tentang beberapa startup e-grocery yang mengalami gelombang PHK hingga terpaksa gulung tikar. Meski beberapa startup dilanda badai PHK, namun ada pula perusahaan rintisan yang masih bertahan hingga saat ini.

Baca juga: 6 Aplikasi Pencari Kerja Terpercaya Buat Para Jobseeker

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments