Berikut Cara Perusahaan Modal Ventura Melirik Startup

Ilustrasi investasi di perusahaan startup. (sumber: Pixabay)
Isi Tabel

Perkembangan pesat ekosistem startup atau perusahaan rintisan di Indonesia menyebabkan terbukanya peluang-peluang investasi oleh perusahaan modal ventura. Bukan hanya perusahaan modal ventura Indonesia, tetapi juga global. 

Melihat fenomena tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang mendirikan sebuah perusahaan rintisan. Namun, tak banyak yang bertahan sehingga merugikan investor di perusahaan itu. Untuk mendapatkan potensi perusahaan rintisan terbaik, teknik “menilai cermat” menjadi strategi investor dalam memilih tujuan investasi di startup.

Apabila kalian ialah pendiri perusahaan rintisan, pengetahuan terkait bagaimana cara investor menilai adalah hal penting untuk dipahami. Pada dasarnya perusahaan rintisan dan investor, akan membentuk sebuah hubungan mutual-strategis.

Tidak semua ide bisnis dari perusahaan rintisan, tergolong bisa untuk diinvestasikan dan menjadi tujuan investasi pemodal ventura. Investor cenderung sudah punya target yang spesifik. Bahkan, kini investor semakin mencari ide inovasi dari startup yang mampu memberi dampak besar. Misalnya, bisa mengubah tren dan perilaku masyarakat Indonesia maupun global.

Bahkan pandemi Covid-19 menjadi pembelajaran apik bagi para investor. Pembelajaran tentang bagaimana melihat model bisnis startup yang dapat gesit beradaptasi dengan pangsa pasar saat itu. 

Andreas Surya, Wakil Sekjen Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (AMVESINDO) menuturkan, bahwa ada tiga faktor yang dapat membuat investor tertarik untuk berinvestasi di startup.

Ilustrasi uang

Pertama, model bisnis harus scalable. Artinya, startup dapat meningkatkan cakupan bisnis dengan baik tanpa disertai peningkatan biaya yang tinggi. Kemudian repeatable, bisnis tidak hanya berjalan dalam satu siklus tertentu saja. Ketiga, pertumbuhan bisnis yang sangat aktif, yaitu mampu menunjukkan pertumbuhan yang super cepat.

Untuk mendapatkan penilaian tiga hal tersebut, investor akan melihat dan menguji empat variabel utama. Mulai dari variabel pendiri, pasar, produk, hingga performa perusahaan rintisan itu. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Ingin Buka Bisnis Startup? Simak 7 Langkah Ini!

Pendiri

Dalam penilaian variabel pendiri ini, para investor akan melihat kapabilitas dan semangat juang yang dimiliki dalam menjalankan perusahaannya. Hal ini dilihat dengan rekam jejak terkait kinerja serta pengalaman founder startup tersebut. Mulai dari pengalaman organisasi hingga pekerjaannya terdahulu.

Untuk perusahaan rintisan-rintisan yang berada di tahap awal, penilaian pendiri ini menjadi sangat krusial. Sebab, investor berinvestasi pada pendiri dari sebuah perushaan rintisan. Menurut Andreas, tahap ini juga sangat subjektif. Hal ini karena  ada tiga tahapan riset yang bisa dilakukan investor untuk menilai pendiri.

Pertama, investor lakukan studi secara internal, seperti desk study tentang lanskap industri dan keadaan pasar. Hal ini untuk mengukur apakah pendiri mampu bersaing di industri 4.0 dan transformasi digital.

Kedua, investor akan memperbanyak interaksi langsung dengan pendiri. Sehabis itu meminta klarifikasi dari informasi yang investor terima. Setelah itu, dilanjutkan dengan melihat produk startup. Lalu, melihat apa yang dilakukan konsumen terhadap produk yang ditawarkan startup dan prosedur secara internalnya.

Ketiga, para investor menyempatkan untuk mengecek referensi yang sudah didapat. Misalnya, informasi dari pendiri ke rekan bisnis, investor terdahulu, dan karyawan yang pernah bekerja dengan pendiri tersebut. Selalu ada celah untuk ditelusuri oleh investor.

Pasar

Setelah pendiri, variabel berikutnya adalah pasar. Investor akan menilai seberapa besar potensi pasar yang mampu digarap oleh perusahaan rintisan tersebut. Dengan proyeksi apakah pangsa pasar tersebut akan berkembang dan bisnis startup itu akan hadir pada waktu yang tepat. 

Cara mengukur pasar ini lebih objektif dibandingkan menilai pendiri perusahaan rintisan. Lewat riset dengan pertanyaan, seperti persepsi, tingkat kepuasan, dan minat konsumen di segmen pasar yang dituju startup tersebut.

Produk

Selanjutnya, variabel unique value proposition dari produk barang atau jasa yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan. Pada variabel ini investor akan melihat tentang peta persaingan pasar yang dituju bisnis startup tersebut. Lalu, menilai apa yang coba dihadirkan oleh perusahaan tersebut.

Ketika menilai sebuah startup yang ada di tahap awal, biasanya investor tidak punya cukup data terkait biaya dan profitabilitas.  Oleh karena itu, penilaian lebih mengandalkan aspek-aspek kualitatif atau hanya bisa membandingkan dengan proxy data. Misalnya, jumlah unduhan, trafik situs, serta benchmark perusahaan rintisan dengan ide bisnis serupa.

Performa

Performa operasional dan finansial menjadi variabel terakhir yang juga akan dilihat investor. Kemampuan pendiri dalam melakukan eksekusi terhadap target rencana-rencananya akan terlihat di sini. 

Perusahaan pemodal ventura dan investor akan meminta laporan keuangan startup. Mulai dari laporan keuangan historis, proyeksi, unit ekonomi atau struktur biaya, dan potensi profitabilitas. Potensi perusahaan rintisan untuk exit juga menjadi faktor pertimbangan investasi.


Berikut adalah hal-hal yang dilihat oleh investor dan perusahaan modal ventura terhadap suatu perusahaan rintisan yang akan diinvestasikan. Tak hanya ide bisnis saja, pangsa pasar dan rekam jejak pendiri pun dilihat oleh investor dan perusahaan modal ventura.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments