Anemoi Candle, Inovasi Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Ilustrasi Anemoi Candle dari minyak jelantah. (Sumber: Dok. Unsoed)
Isi Tabel

Beberapa waktu belakangan ini penggunaan lilin aromaterapi menjadi tren di kalangan masyarakat. Aroma tersebut dinilai bisa mengurangi rasa stres, sehingga produktivitas untuk melakukan work from home pun meningkat. Dengan adanya trend tersebut, tiga orang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menciptakan lilin aromaterapi yang ramah lingkungan bernama Anemoi Candle. Tim tersebut terdiri dari Reza Nur A’idah, Arifin Nur Muhammad, dan Thalia Nur Firda.

“Berbeda dari lilin aromaterapi pada umumnya, kami menggunakan minyak jelantah dalam pembuatannya,” ujar Reza Nur A’idah, perwakilan tim, dikutip dari laman resmi Unsoed.

Menurut Reza, minyak jelantah menjadi salah satu sumber pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah rumah tangga dan industri. Untuk mengurangi permasalahan tersebut, akhirnya mahasiswa Unsoed itu mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.

Baca juga: Warpopski Ungkap Keresahan Terhadap Layanan GoFood

Mengenal Inovasi Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Lewat inovasi lilin tersebut, mereka mengubah citra minyak jelantah yang tak berguna menjadi produk bernilai jual tinggi. Dengan begitu, lilin aromaterapi hasil jelantah ini lebih aesthetic dan mengikuti tren kekinian.

Anemoi Candle sendiri hadir agar bisa digunakan sebagai bahan baku lilin aromaterapi dengan bantuan pelepah pisang. Bahan tambahan tersebut berfungsi untuk menghilangkan aroma jelantah. Apalagi keberadaan pohon pisang cukup mudah ditemukan.

“Produk lilin aromaterapi yang ramah lingkungan dengan bahan baku limbah ini bisa menjadikan Anemoi Candle, sebagai salah satu contoh UMKM. Apalagi usaha ini masuk ke dalam UMKM peduli lingkungan, sehingga dapat bersaing di pasaran,” jelasnya mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat.


Lewat inovasi ini, bagi masyarakat yang sering memasak di rumah pastinya akan menghasilkan minyak jelantah lebih banyak. Mereka bisa memanfaatkan jelantah tersebut sebagai lilin aromaterapi. Jadi, mereka bisa mendapatkan uang dengan produksi tersebut terlebih di tengah pandemi.

Selain sebagai peluang usaha, mengolah jelantah menjadi aromaterapi ini bisa mengajarkan kepada masyarakat untuk menerapkan zero waste lifestyle. Dengan gaya hidup seperti itu, tentu akan membuat kita lebih peduli terhadap lingkungan.

“Hadirnya inovasi ini bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi, kita bisa dapat uang sekaligus dapat mencegah pencemaran lingkungan,” pungkasnya.

Baca juga: UGM Gagas Inovasi Detergen Berbahan Mineral Zeolit

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments