UGM Gagas Inovasi Detergen Berbahan Mineral Zeolit

Ilustrasi detergen pakaian. (Sumber: Pexels)
Isi Tabel

Tak bisa dimungkiri, limbah rumah tangga khususnya detergen terus bertambah dari waktu ke waktu. Banyaknya limbah tersebut, tentu dapat mencemari lingkungan perairan. Meski begitu berdampak negatif, masyarakat sulit untuk meninggalkan detergen.

Sebab, kehidupan rumah tangga tak bisa lepas dari penggunaan detergen.  Oleh karena itu, empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) gagas inovasi detergen yang ramah lingkungan.

Kira-kira, seperti apa inovasi detergen yang dibuat oleh para mahasiswa UGM tersebut? Yuk, simak informasi inovasi yang telah mahasiswa UGM gagas tersebut!

Baca juga: Limbah Jagung dan Buah Lerak Diolah Jadi Detergen Pakaian

Bagaimana Inovasi Detergen Buatan Mahasiswa UGM?

Mutiara Selvina, ketua tim UGM, mengatakan, inovasi detergen ini menggunakan bahan mineral zeolit alam. Bahan ini digunakan sebagai pengganti senyawa fosfat pada builder agent. Senyawa fosfat ini sendiri dapat memicu adanya peristiwa blooming algae pada perairan.

“Bila peristiwa itu terjadi, maka akan menimbulkan masalah rasa dan bau sehingga kualitas air menurun,” ungkapnya, dikutip dari laman resmi UGM.

Tidak hanya itu, semakin tinggi jumlah detergen kimia pada air akan mengakibatkan populasi ikan menurun. Bahkan, ikan-ikan tersebut bisa mati begitu saja karena kandungan kimia dari limbah rumah tangga yang satu itu.

Untuk menghindari peristiwa itu, mereka mencampurkan zeolit ke dalam detergen yang telah dibuat. Dalam prosesnya zeolit akan dikarakterisasi terlebih dahulu dengan analisis laboratorium.

Mulai dari analis X-Ray Diffraction (XRD), X-Ray Fluorescence (XRF), dan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa dan mineral yang ada pada sampel zeolit, serta kemampuan menukarkan kation.

“Setelah kami analisa kualitas dan tingkat ramah lingkungannya, hasilnya menunjukkan konsentrasi zeolit yang ditambahkan pada detergen ini berhubungan dengan kelangsungan hidup ikan sebesar 297,29%,” terangnya.

Bukan hanya itu, penambahan zeolit ini juga berpengaruh terhadap stabilitas busa dan wujud fisik detergen yang dihasilkan. Semakin tinggi konsentrasi zeolit, maka busa akan lebih stabil. Artinya, kadar surfaktan dalam detergen meningkat sehingga dapat membersihkan noda lebih baik.

Oleh karena itu, penambahan zeolit ini akan menghasilkan detergen yang lebih ramah lingkungan. Apalagi kualitas untuk membersihkannya jauh lebih baik dibandingkan detergen kimia pada umumnya.


Lewat penelitian tersebut, keempat mahasiswa UGM ini ingin memberikan solusi pada masyarakat agar tetap bisa menjalani aktivitas rumah tangganya. Namun, dapat menggunakan detergen dengan bahan yang lebih aman bagi lingkungan.

“Dengan begitu, penelitian ini mampu mengurangi dampak risiko pencemaran lingkungan khususnya perairan. Jadi, ekosistem di perairan dapat terjaga dengan baik hingga masa mendatang,” pungkas Tiara.

Baca juga: Wow! Pelepah Pisang Dapat Diolah Jadi Hidrogel Popok Bayi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments