Menghentikan Impulsive Buying, Lewat 7 Cara Unik!

Ilustrasi seseorang yang melakukan impulsive buying. (sumber: Pixabay)
Isi Tabel

Belanja online memang sedang digandrungi oleh masyarakat, hingga sulit menghentikan aktivitas yang berujung pada impulsive buying itu. Deretan promo di e-commerce itu, tak jarang menyihir kita untuk membeli barang diskon tersebut. Hingga tidak sadar kalau apa yang dibeli itu, tidak berguna atau dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari

Apa itu impulsive buying? Menurut Utami (2010:15), impulsive buying adalah kegiatan membeli barang tertentu oleh konsumen karena tergoda tawaran menarik. Dengan kata lain, impulsive buying adalah ketertarikan pembelian barang oleh konsumen yang dipicu oleh penawaran dari suatu toko. Kalimat mudahnya adalah kebiasaan boros karena termakan oleh promo. 

Kebiasaan boros ini, tidak disadari dilakukan hampir semua orang yang pernah berbelanja online. Salah satu tanda terpapar kebiasaan ini adalah membeli barang tanpa pikir panjang. Jika dilakukan terus menerus, maka tabungan kalian akan cepat habis. Untuk itu, sudah sepantasnya tindakan ini dihindari agar tidak menyesal dikemudian hari.

Sudah melakukan banyak cara mengerem kebiasaan ini tapi masih belum berhasil? Berikut 7 cara anti mainstream yang bisa kalian terapkan untuk menghentikan impulsive buying. Yuk, simak cara-cara unik tersebut!

Baca juga: Rahasia Kerja di Startup, Gak Selalu Menyenangkan!

Menghentikan Impulsive dengan Puasa Melihat Info Promo

pexels-andrea-piacquadio-3965229.jpg

Ekspresi tidak melihat info promo

Ini ditujukan kepada Anda yang sudah mengikuti berbagai akun promo di berbagai sosial media. Usahakan untuk tidak melihat info promo yang tersebar dimana pun. Jika ada pemberitahuan terkait penawaran menarik muncul di ponsel, maka lebih baik Anda abaikan saja. 

Hal ini bertujuan agar Anda tidak mudah terpancing melihat promo. Anda perlu menanamkan pikiran, bahwa melihat promo akan membuat kehabisan uang karena membeli barang tersebut.

Unfollow Akun Promo Belanja

636625750282384994.jpg

Ilustrasi unfollow akun promo diperlukan

Cara anti mainstream selanjutnya adalah unfollow akun promo. Kini, banyak akun yang mewadahi para penggila belanja untuk berbagi info seputar promo. Bila kita tetap membuka akun tersebut, maka akan ada kemungkinan tergiur dengan promonya.

Jika Anda sudah terlanjur mengikuti akun – akun tersebut, segeralah klik tombol “tidak mengikuti”. Cara ini dimaksudkan agar rasa penasaran akan promo dan minat berbelanja dapat dikontrol. 

Hapus Aplikasi Belanja E-commerce

roberto-cortese-9tYbOIpVcn4-unsplash.jpg

Ilustrasi menghapus aplikasi e-commerce agar tidak tergoda

Selanjutnya, cara menghentikan impulsive buying adalah dengan menghapus aplikasi e-commerce. Tak dapat dipungkiri, cara ini memang terbilang berat karena aplikasi tersebut biasa dipakai. Namun, lama-kelaman akan terbiasa dengan tidak adanya aplikasi e-commerce di ponsel.

Bila tidak diberhentikan dengan cara tersebut, maka akan ada kemungkinan kita untuk tetap belanja. Apalagi saat waktu kosong, terkadang dipakai untuk membuka aplikasi hingga lupa waktu. Tiba-tiba langsung checkout barang yang belum tentu penti. Hingga akhirnya berdalih denga alasan khilaf.

 

Uninstall Aplikasi E-Wallet atau Sejenisnya

morning-brew-iKPjFQbbPDE-unsplash.jpg

Aplikasi e-wallet membuat semakin mudah untuk konsumtif

Cara ini diperuntukkan untuk Anda yang di ponselnya terpasang aplikasi e-wallet seperti Dana, OVO. Aplikasi e-commerce dan e-wallet ini diibaratkan 2 sejoli penguras tabungan. Sebab, kehadiran mereka membuat kita terkadang gelap mata ketika berbelanja online. 

Kemudahan yang ditawarkan transaksi melalui dompet digital itu, memberikan kemudahan untuk pembayaran belanja barang di e-commerce. Hanya dengan klik “jenis pembayaran non-tunai” yang kita inginkan, proses pembayaran akan dilakukan dengan mudah, cepat, dan aman. 

Sembunyikan Uang di Tempat yang Tidak Terlihat

pexels-pixabay-210705.jpg

Ilustrasi menyimpan uang di tempat tak terlihat agar tidak impulsive buying

Dengan menyembunyikan uang di tempat yang tidak terlihat, akan membuat Anda lupa bila masih memiliki uang. Jika tidak melakukan seperti itu, pasti kita akan selalu berpikir punya uang. Lalu, kita akan cenderung konsumtif berbelanja. Untuk menyimpan uang, tempat yang aman bisa di bawah kasur atau menitipkan kepada anggota keluarga juga bisa jadi opsi.

Dimarahi Ketika Ingin Beli Barang Tak Berguna

pexels-august-de-richelieu-4260102.jpg

Ilustrasi dimarahi saat membeli barang yang tidak berguna

Langkah selanjutnya adalah dimarahi ketika ingin membeli barang tidak berguna. Ini sepertinya cocok untuk tipe orang yang sedikit ngeyel. Anda bisa meminta tolong kepada orang terdekat untuk melakukan cara tersebut. Bila mulai berniat membeli barang yang kurang berfaedah, maka orang terdekat itu akan mengingatkan atau bahkan memarahi Anda.

Jangan Bertanya Info Diskon

mimi-thian-lp1AKIUV3yo-unsplash.jpg

Ilustrasi bertukar informasi soal diskon

Cara ketujuh untuk menghentikan impulsive buying adalah dengan jangan bertanya info diskon kepada siapapun. Setelah tidak mengikuti akun berbau promo, menghapus aplikasi e-commerce, uninstall aplikasi e-wallet atau sejenisnya. Otomatis kita tidak akan tahu info apapun mengenai dunia diskon atau promo. 

Rasa kepo terkadang muncul, tapi sebisa mungkin untuk tidak bertanya info diskon kepada teman Anda. Kalau mulai bertanya biasanya akan berujung keracunan promo, lalu jadi makin susah deh menghilangkan kebiasaan yang satu ini. 


Jadi, itulah ke 7 cara anti mainstream menghentikan impulsive buying yang bisa diterapkan. Semoga cara yang dibagikan dapat membantu untuk menghilangkan kebiasaan impulsive buying. 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments