Deretan E-Commerce yang Gulung Tikar, Ada JD.ID!

Ilustrasi e-commerce yang gulung tikar termasuk JD.ID. (Sumber: Freepik)
Isi Tabel

Persaingan e-commerce kian memanas, sehingga masing-masing pihak harus atur strategi agar bisa tetap bersaing. Akan tetapi, tak sedikit e-commerce yang gulung tikar karena kalah saing dengan perusahaan yang lebih populer digunakan masyarakat, seperti JD.ID.

Sangat disayangkan, e-commerce asal negeri Tiongkok itu harus menutup layanannya secara permanen pada 31 Maret 2023 mendatang.

Namun ternyata, tak hanya JD.ID saja yang mengalami hal serupa. Ada sederet e-commerce yang juga terpaksa gulung tikar, padahal dulunya termasuk pelopor E-Niaga di tanah air.

Berikut AwanApps rangkum daftar e-commerce yang harus menutup layanannya di Indonesia. Simak daftarnya di bawah, ya!

Baca juga: Gandeng SIRCLO, Bio Farma Luncurkan Aplikasi Medbiz!

JD.ID

JD.ID pertama kali membuka layanannya pada November 2015. JD.ID sendiri merupakan anak perusahaan dari ritel raksasa asal Tiongkok, yaitu JD.com.

Awalnya, perusahaan e-commerce ini membuka toko fisik yang bernama Jingdong Century Trafting Co, Ltd yang menjual barang elektronik, telepon seluler, hingga komputer. 

Namun, dengan berat hati pihaknya terpaksa menghentikan layanannya setelah beroperasi selama delapan tahun lamanya. Pihak JD.com secara resmi mengumumkan, bahwa layanannya akan tutup pada 31 Maret 2023 mendatang.

Elevenia

Selain JD.ID, Elevenia juga merupakan salah satu marketplace B2B di Indonesia yang sempat populer. Perusahaan e-commerce ini didirikan pada tahun 2013, yang terbentuk dari hasil kolaborasi pendanaan XL Axiata dan perusahaan asal Korea Selatan SK Planet.

Namun, XL Axiata mengumumkan akan ada rencana penjualan Elevenia pada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium PTe. Ltd, perusahaan milik Group Salim pada tahun 2017 silam.

Pada akhirnya, pada 1 Desember 2022 Elevenia mengumumkan penutupan layanan mereka setelah bertahan selama belasan tahun. Walaupun demikian, Elevenia pernah menjadi salah satu e-commerce terbaik yang tercatat telah mencapai 20.000 transaksi per hari di platformnya.

E-commerce Rakuten

Jika kamu tahu, Rakuten merupakan perusahaan asal Jepang yang masuk ke Indonesia dengan menggandeng MNC Group. Perusahaan ini didirikan dengan bermodalkan pendanaan awal sebesar Rp60 miliar.

Namun sayang sekali, Rakuten hanya bertahan selama 5 tahun di Indonesia. Dilansir dari laman Reuters yang dikutip dari CNBC Indonesia, Rakuten tak lagi beroperasi di Indonesia karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sejalan dengan konsep awal yang disepakati.

Blanja.com

Bagi yang belum tahu, Blanja.com merupakan platform belanja online yang bertahan selama 8 tahun setelah berganti nama dari Plasa.com. Perusahaan ini didirikan oleh Telkom yang bekerjasama dengan eBay, raksasa iklan baris di Amerika.

Akan tetapi, Telkom akhirnya menutup layanannya pada 1 September 2020 silam. Penutupan operasi dilakukan karena adanya perubahan strategis.

E-commerce Cipika

Cipika merupakan platform e-commerce yang menyediakan tempat untuk seller menjual produknya secara online. Ternyata, aplikasi jual-beli ini merupakan besutan PT Indosat Tbk (ISAT) pada 2014.

Sejak awal, Cipika disambut baik oleh para mitra UKM dan pelanggan. Namun, pihaknya terpaksa gulung tikar pada 2017 karena model bisnisnya belum matang sepenuhnya.

Fabelio

Fabelio merupakan e-commerce yang menyediakan produk desain furniture dan interior. Walaupun cukup populer di kalangan masyarakat yang sedang menata huniannya, namun Fabelio dinyatakan berhenti beroperasi pada 6 Oktober 2022 lalu.

Sebelum dinyatakan gulung tikar, perusahaan memang sudah terjerat kasus yang menyangkut hak gaji karyawannya. Dikabarkan jika Fabelio tak bisa membayar gaji pegawai sejak akhir 2021.


Itulah deretan e-commerce yang gulung tikar. Selain JD.ID, ternyata tak sedikit platform jual-beli online yang juga berhenti beroperasi sehingga tak lagi melayani masyarakat Indonesia.

Dari daftar di atas, manakah yang pernah e-commerce yang pernah jadi andalanmu? Yuk, beri komentar di bawah!

Baca juga: Tak Hanya Tokopedia, Penjual Shopee Juga Kena Tarif Baru!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments