Wapoge, Alat Pengusir Hama Bertenaga Listrik

Ilustrasi alat Wapoge karya mahasiswa Unsoed. (Sumber: Dok. Unsoed)
Isi Tabel

Ketika berbicara mengenai pertanian, tentu tidak lepas dari sosok hama yang menjadi musuh dari para petani. Mengapa seperti itu? Para petani ini sering kali bekerja lebih keras untuk mengusir hama-hama tersebut dari lahan pertaniannya.

Hal ini karena si pengganggu tersebut akan menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan panen. Sebab itu, keberadaannya sangat mengusik para petani. Sayangnya, permasalahan hama di ranah pertanian ini tak kunjung usai.

Berangkat dari kondisi tersebut, akhirnya tiga mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menciptakan Water Power Generator (Wapoge). Mereka memanfaatkan aliran air saluran irigasi head rendah untuk menggerakan turbin ulir.

“Gerakan tersebut akan difungsikan sebagai penggerak orang-orangan sawah selama 24 jam,” ujar Lilis Dwi Saputri selaku ketua tim.

Baca juga: Alat Pengusir Burung Bertenaga Surya Karya UNY

Manfaat Alat Wapoge

Sebenarnya, hampir seluruh petani sudah melakukan cara untuk mengusir hama. Seperti cara mengusir hama burung, mereka memasang bunyi-bunyian hingga ada juga petani yang harus menunggu satu hari penuh di sawah.

Akan tetapi, cara tersebut dianggap kurang efektif dan efisien untuk dilakukan. Sebab, petani yang datang berkala ke sawah pasti akan kecolongan oleh hama burung. Sementara petani yang menunggu seharian di sawah, tentu akan menghabiskan banyak waktu.

Dengan keberadaan Wapoge ini, para petani tidak perlu lagi menunggu lama untuk menjaga padi-padi hama burung tersebut. Bukan hanya mengusir burung, tetapi inovasi ini juga menghasilkan energi listrik sehingga dapat menangkap hama serangga pada malam hari.

“Tentunya, alat Wapoge ini lebih efektif dan efisien untuk menangani masalah hama. Apalagi alat tersebut dapat membantu meringankan pekerjaan petani,” tutur mahasiswa Teknik Pertanian tersebut.

Cara Kerja Water Power Generator

Alat Wapoge ini sendiri dibuat dari alumunium agar lebih ringan dan materil besi. Inovasi tersebut merupakan rangkaian dari ulir, kerangka, tabung ulir, tiang penyangga, tiang orang-orangan sawah. Kemudian, ada juga gear chain, generator, modul, baterai, lampu, dan kerangka lampu.

Sementara itu, Wapoge dapat beroperasi dengan cara dipasangkan pada saluran irigasi. Kemudian, plat pembendung diatur agar tidak terjadi kebocoran sehingga air dapat masuk dan memenuhi tabung.

Setelah terpenuhi, ulir akan berputar dan menggerakkan tiang orang-orangan sawah dan gear chain. Engkol pada generator pun ikut berputar karena terhubung dengan gear chain. Kemudian, diubahlah energi mekanik dari putaran ulir itu menjadi energi listrik oleh generator.

Akan tetapi, energi listrik itu tidak dapat langsung digunakan. Sebab, perlu dimasukkan terlebih dahulu ke dalam modul yang dapat menstabilkan arus listrik. Kemudian, saat siang hari energi listrik yang dihasilkan itu disimpan di baterai.

“Ketika malam hari baru akan digunakan untuk menghidupkan lampu penangkap hama,” imbuhnya.


Dengan inovasi Wapoge ini, para petani dapat merasakan dua manfaat sekaligus. Lewat energi mekanik yang dihasilkan, dapat membantu petani untuk mengusir hama burung. Sementara energi listrik yang dihasilkan, bisa membantuk penangkapan hama serangga pada malam hari.

“Jadi, para petani tidak perlu khawatir dengan keberadaan hama yang mengganggu padi di sawah. Selain itu, mereka bisa fokus dengan pekerjaan lain atau usaha lainnya di luar menanam padi,” tutupnya. 

Baca juga: Mahasiswa Unair Buat Sistem Irigasi dengan Panel Surya

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments