Mahasiswa Unair Buat Sistem Irigasi dengan Panel Surya

Ilustrasi sistem irigasi pertanian. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Sebagai negara agraris, tentu sektor pertanian menjadi hal utama di Indonesia. Apalagi dari sektor tersebut, masyarakat bisa mendapatkan pangan untuk kebutuhan hidupnya. Sebab itu, pertanian ini perlu menghasilkan bahan pangan yang berkualitas dan dijamin ketersediaannya. Seperti yang dilakukan oleh Organisasi Jamaah Intelektual Mahasiswa Muslim (JIMM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), mereka berupaya menghidupi sektor pertanian di Desa Ko’ol, Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

“Desa ini termasuk daerah yang kesulitan mendapatkan air bersih, terutama untuk sektor pertanian. Kami pun berinisiatif untuk mengatasi permasalahan tersebut,” ujar Wahyu Addin Pratama, ketua tim, dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (26/02).

Addin mengatakan, melihat kondisi tersebut, tentu tidak mudah bagi para petani untuk menghasilkan panen yang berkualitas. Lantaran hal tersebut, tim mahasiswa Unair menginisiasi pembuatan sumur bor di desa Ko’ol itu.

Baca juga: Mahasiswa UB Buat Baterai Mobil Listrik dari Limbah Kelapa

Mengenal Manfaat dari Inovasi Sistem Irigasi dengan Panel Surya

Sumur ini sendiri dilengkapi dengan pompa submersible dengan kedalaman sekitar 70-80 meter. Lewat pemasangan alat ini, para mahasiswa Unair tersebut mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Kami pun melihat bahwa cahaya matahari di sini sangat terik, sehingga cocok untuk dikembangkan sebuah teknologi berbasis panel surya,” terangnya. 

Dalam proses mematangkan perencanaan ini, tim mulai memasang panel surya pada bracket (kerangka panel). Kemudian, mereka menghubungkannya ke controller, aki dan inverter (pengubah arus DC ke AC).

Hingga arus listrik tersebut siap digunakan untuk menghidupkan pompa air. Terakhir, air yang keluar dari tanah otomatis tertampung dalam tandon. Jadi, bisa digunakan untuk mengairi sawah maupun menyirami tanaman hidroponik.

Dengan begitu, para petani maupun masyarakat sekitar akan dapat dengan mudah mendapatkan sumber air bersih di desa tersebut. Apalagi sistem yang digunakan pun lebih ramah lingkungan.

Di samping untuk pertanian, penggunaan panel surya skala rumah tangga bisa optimal juga untuk menghasilkan listrik selama matahari masih ada. Tentunya, hal itu bisa mencegah terjadinya pemanasan global.


Menurut Addin dan tim, Desa Ko’ol ini bisa sebagai pionir dan rujukan dalam perwujudan desa mandiri energi. Hal tersebut dapat terjadi dengan strategi keberlanjutan program.

“Kami mensosialisasikan tahapan serta mekanisme kerja ini kepada warga setempat. Jadi, mereka pun akan paham mengoperasikan sistem perairan seperti ini,” imbuhnya.

Bukan hanya membantu soal sistem pengairan saja, namun mahasiswa FST ini juga mengusung konsep edutourism. Mereka membentuknya ke dalam desa wisata dan taman bunga serta hidroponik. 

“Dari sini UMKM di Desa Ko’ol sedikit demi sedikit ekonominya akan terangkan. Jadi, nantinya diharapkan tercipta masyarakat yang sejahtera,” ucapnya.

Melalui kontribusi tersebut, para mahasiswa Unair ini ingin mendorong sistem pertanian berkelanjutan, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Baca juga: Sinoma, Alat Deteksi Kanker Mulut Buatan Mahasiswa UGM

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments