Alasan pindah kerja terbaik biasanya diberikan saat melakukan wawancara dengan perusahaan baru. Ya, setiap orang tentu memiliki alasan pindah kerja yang berbeda-beda, baik personal maupun profesional.
Hal ini sebenarnya tergolong trick sebab jika kamu terdengar menjelek-jelekan perusahaan atau atasan, maka akan menimbulkan kesan kurang baik. Lalu, bagaimana alasan yang baik saat pindah kerja ke perusahaan lain? Untuk mengetahui tips menjawabnya, berikut penjelasan AwanApps!
Baca juga: Manfaat Meditasi Bagi Pekerja yang Wajib Diketahui
Alasan Pindah Kerja Terbaik yang Bisa Diikuti
Biasanya, keputusan untuk pindah kerja atau resign sangat beragam, mulai dari pertimbangan gaji, merasa tidak puas dengan perusahaan lama, hingga jarak kantor ke tempat tinggal. Saat memberikan alasan kepindahan kerja kepada HRD di perusahaan baru, ada tipsnya, yaitu:
Ingin Cari Lingkungan Kerja Baru
Saat ingin pindah kerja, usahakan agar tidak menjelek-jelekan perusahaan lama. Ada beberapa alasan yang bisa mendeskripsikan keinginan pindah kerja, seperti ingin mencari lingkungan lebih dinamis, menjadi bagian tim yang lebih besar, dan ingin berada di perusahaan dengan interaksi sosial lebih banyak.
Jangan lupa juga untuk menyertakan alasan mengapa lingkungan tersebut bisa mendukung perkembangan karier yang kamu miliki. Cari alasan terbaik agar proses pindah kerja ke perusahaan baru bisa lancar.
Pindah Jalur Karier
Memilih pindah jalur karier atau switch career juga bisa menjadi alasan resign saat ditanya oleh recruiter. Hal ini umumnya sangat wajar dilakukan, termasuk oleh orang-orang yang merasa kurang menyukai pekerjaan saat ini.
Akan tetapi, saat memutuskan hal tersebut, kamu harus mengerti bahwa adanya kemungkinan tantangan di bidang yang dipilih meski sudah memiliki pengalaman sekalipun. Salah satu tantangannya yakni saat melakukan wawancara, terutama jika belum memiliki pengalaman yang relevan.
Kondisi Keluarga
Salah satu alasan untuk pindah kerja saat ditanya oleh pewawancara di perusahaan baru adalah kondisi keluarga. Misalnya, kondisi keluarga yang mengharukan kamu bisa bekerja dengan jam lebih sedikit atau fleksibel.
Selain itu, kamu juga bisa mengatakan mengenai adanya anggota keluarga yang sakit sehingga lebih memilih pekerjaan remote dibandingkan harus pergi ke kantor. Tidak ada salahnya untuk menjadikan hal tersebut sebagai alasan kepindahan kerja saat ditanya HRD.
Terkena Dampak Layoff
Layoff atau berarti pemberhentian karyawan merupakan salah satu hal yang tidak bisa dikontrol. Karena itu, kamu bisa mengungkapkan alasan terkena dampak layoff saat melamar pekerjaan di tempat baru.
Perlu dipahami, pemberhentian karyawan dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti mengurang budget perusahaan, adanya merger atau akuisisi, hingga restrukturisasi perusahaan. Apapun alasan tersebut, kamu dapat menyampaikan secara singkat kepada recruiter dengan tegas dan jelas.
Kesempatan untuk Berkembang
Kebanyakan orang terkadang tidak mendapatkan kesempatan untuk naik jabatan padahal sudah merasa loyal terhadap perusahaan. Hal ini tentunya sangat merugikan dan menghambat perkembangan karier ke depannya.
Karena itu, alasan bisa bisa digunakan untuk pindah kerja, terutama saat ditanya oleh recruiter. Tambahkan juga bahwa kamu merasa sudah mampu dan berkompeten untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.
Jam Kerja Tidak Konsisten
Alasan resign selanjutnya yang bisa disampaikan saat interview adalah jam kerja yang tidak konsisten. Kebanyakan pekerja memang suka dengan jam kerja fleksibel, tetapi lain ceritanya jika perusahaan menerapkan jam kerja yang selalu berubah-ubah setiap waktu.
Beberapa kondisi yang bisa menjadi alasan pindah kerja, misalnya shift terlalu sering berganti, pemberitahuan jam lembur selalu mendadak, maupun jam kerja tidak teratur. Apabila disampaikan saat interview, hal ini akan menjadi hal yang bisa dipertimbangkan.
Itu dia beberapa alasan pindah kerja terbaik yang perlu dipahami sebelum melakukan wawancara dengan perusahaan baru. Jika kamu bisa menerapkannya dengan baik, dijamin bisa lolos ke tahap selanjutnya.
Baca juga: 5 Cara Menghadapi Atasan Toxic, Pahami Sebelum Resign!
