Berbicara soal startup di Indonesia, pastinya perusahaan yang ada di pikiran kalian, seperti Gojek, Traveloka, Tokopedia, dan sebagainya. Padahal, ada startup Indonesia yang telah lama berdiri sejak lama, salah satunya adalah Kaskus. Hingga kini pelopor perusahaan rintisan di Indonesia masih menujukkan eksistensinya.
Kira-kira, bagaimana ya perkembangan Kaskus tersebut? Yuk, simak informasinya di bawah ini!
Startup Kaskus Didirikan oleh Mahasiswa Indonesia
Andrew Darwis, Pendiri Kaskus Indonesia
Seperti yang banyak orang ketahui bahwa startup selalu memberikan terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Hal ini telah lama dilakukan oleh Kaskus sejak tanggal berdirinya pada 6 November 1999. Kaskus menjadi forum dan portal internet pertama dan terbesar di Indonesia untuk berbagi hobi, informasi, dan diskusi online. Selain itu, startup tersebut juga menjadi salah satu pelopor e-commerce di Indonesia karena adanya forum jual beli.
Awalnya, startup ini dirintis oleh pendirinya, yaitu Andrew Darwis, Ronald, dan Budi untuk menjalankan tugas kuliah mereka di Amerika. Tujuan awalnya untuk mengatasi kerinduan mahasiswa Indonesia yang berada di luar negeri dengan menyajikan berita-berita dari Tanah Air.
Barulah pada tahun 2008, startup tersebut dikelola secara profesional oleh Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata. Dari tahun ke tahun, perkembangan Kaskus melaju begitu cepat. Apalagi waktu startup itu berusaha menutup forum BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club. Kaskus menerima sambutan yang baik dari netizen Indonesia. Jumlah pengguna dari platform pun bertambah 300% dan berjumlah mencapai 10 juta member.
Bahkan, Kaskus juga telah mendapatkan banyak penghargaan. Pertama, penghargaan dari Marketing Magazine dengan nominasi “The Best Market Driving Company” dan “The Best Innovation in Marketing”. Kemudian, juga menerima penghargaan dari Markplus Inc., yaitu “The Greatest Brand of the Decade” pada tahun 2009-2010. Menurut Alexa.com, Kaskus menjadi situs komunitas dan situs lokal peringkat pertama di Indonesia.
Banyak Platform yang Tersedia
Forum dengan 10 juta pengguna ini terdapat banyak platform yang bisa dimanfaatkan. Kini, startup tersebut memiliki empat platform yang unik, yaitu Forum, Jual Beli, Podcast, dan TV.
Platform forum ini digunakan untuk diskusi online antar pengguna tentang berbagai topik. Misalnya, hobi, ulasan, berita terkini, dan juga menjadi tempat berinteraksi bagi anggota komunitas.
Setiap pengguna Kaskus dapat membuka ruang diskusi dengan membuat suatu postingan yang disebut thread. Slogan “cendol ya, gan!” akan sering ditemui di platform ini yang mana tombol cendol tersebut berada pada bagian bawah nama pengguna. Semakin banyak cendol yang diterima, semakin tinggi reputasi pengguna tersebut.
Selanjutnya, ada fitur Jual Beli yang menjadi penghubung antara penjual-pembeli untuk melakukan transaksi berbagai barang dan kebutuhan. Lewat platform Jual Beli ini, kalian akan banyak menemukan istilah-istilah yang dipopulerkan oleh Kaskus. Misalnya, COD (Cash on Delivery) yang berarti pembelian transaksi tersebut dilakukan pada saat produk diterima.
Kemudian, Podcast Kaskus menjadi wadah bagi para anggota untuk mengunggah konten audio yang membahas berbagai topik. Misalnya, hobi, cerita, kisah horor, ngobrol-ngobrol santai, dan profil komunitas. Tak kalah dengan platform podcast terkenal lain layaknya Spotify, Kaskus juga sudah memiliki podcast original. Contoh podcast tersebut, yakni Kemal, Kamis Misteri, Jas Merah, dan lain-lain.
Kemudian, pada Kaskus TV, disediakan berbagai konten video. Topik-topiknya juga beragam seperti platform lainnya, seperti gaya hidup, kuliner, dan hiburan. Tak kalah dengan YouTube, platform ini juga memiliki programnya sendiri, yaitu Laper Baper, live show SANS, Dijamin di-like, dan sebagainya.
Kaskus Menjadi Startup yang Mempopulerkan Banyak Istilah
Selain menjadi startup tertua di Indonesia, Kaskus juga sebagai pelopor banyak istilah yang terkenal di kalangan pengguna internet Indonesia. Salah satunya adalah panggilan ‘gan’ kepada laki-laki yang berawal dari forum startup tersebut. ‘Gan’ sendiri merupakan singkatan dari ‘Agan’ yang juga singkatan dari ‘Juragan’.
Di samping itu, istilah COD (Cash on Delivery) yang banyak digunakan di e-commerce juga mulanya dipopulerkan oleh startup tersebut. Awalnya, istilah itu muncul melalui forum jual beli. Selain itu, istilah ‘pertamax’ yang sering muncul di kolom komentar itu juga berasal dari Kaskus. Artinya, ‘pertamax’ adalah pertama kali dibaca.
Selain ketiga istilah tersebut, masih banyak istilah lainnya yang dipopulerkan oleh startup tertua di Tanah Air itu. Bahkan, Kaskus membuat kamus istilahnya sendiri yang bisa diakses melalui situs resminya.
Gudangnya Cerita Horor
Dari sekian banyak platform yang tersedia, cerita horor kerap menjadi topik yang trending di situs tersebut. Memang tak dapat dimungkiri bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap cerita-cerita mistis sangat tinggi. Apalagi dengan fitur diskusi di situs tersebut, antar pengguna bisa saling menceritakan pengalaman pribadinya. Kemudian, melontarkan komentar terhadap cerita horor yang diunggah di thread, podcast, maupun Kaskus TV.
Salah satu cerita horor yang terkenal dari Kaskus yaitu cerita yang berjudul “Keluarga Tak Kasat Mata” karya Bonaventura Genta. Kisah ini menceritakan pengalaman horornya saat bekerja di kantor barunya yang berlokasi di Yogyakarta. Meskipun banyak yang meragukan keasliannya, cerita ini banyak memperoleh apresiasi dari berbagai pihak. Karya Genta ini telah diangkat menjadi novel dan film berjudul sama.
Dari berbagai prestasi yang telah diperoleh oleh Kaskus, tentunya membuat kita bangga sebagai warga negara Indonesia, bukan?