Cina Batasi Waktu Penggunaan TikTok, Simak Alasannya!

Ilustrasi anak-anak yang bermain TikTok. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Tak bisa dimungkiri, TikTok memang menjadi media sosial yang paling populer pada dua tahun belakangan ini. Penggunanya juga beragam mulai dari kalangan usia dini hingga lansia pun turut meramaikan media sosial bernama TikTok ini.

Beberapa waktu lalu, pihak Douyin (Aplikasi TikTok versi Cina) mulai memberlakukan pembatasan waktu penggunaan aplikasi bagi penggunanya yang masih berusia dini menjadi hanya selama 40 menit perhari. Peraturan ini berlaku bagi pengguna Douyin yang berusia dibawah 14 tahun. Hal ini telah melalui proses verifikasi dan untuk jangka waktu penggunaan aplikasi mulai pukul 06.00 hingga 22.00.

Baca juga: Poco M4 5G Rilis, Berikut Spesifikasi dan Harganya!

Fitur Youth Mode

Bytedance, perusahaan yang menaungi aplikasi Douyin merilis blog berisi pengumuman hadirnya fitur Youth Mode. Menjadikan Douyin sebagai aplikasi/platform berbagi video pendek pertama yang memiliki fitur ini. Upaya ini dilakukan sebagai dukungan terhadap tindakan pemerintah Cina untuk membatasi penggunaan teknologi  bagi anak muda.

Sedikit tentang Youth Mode, fitur ini hadir untuk menyajikan konten-konten seputar edukasi bagi pengguna yang mengaktifkannya. Mulai dari eksperimen sains, hingga pembahasan tentang sejarah. 

Douyin mengatakan bahwa mereka akan lebih membatasi kepada anak-anak usia dini saat ini. Dengan adanya Youth Mode, mereka berharap akan munculnya konten-konten berkualitas. Jadi, anak – anak berusia dini dapat belajar dan melihat dunia luar. 

Ilustrasi pengguna komputer

Peraturan Pemerintah Cina

Tindakan yang dilakukan Douyin ini merupakan upaya lanjutan sebagaimana yang terjadi pada bulan lalu. Bulan lalu, Cina melakukan pembatasan terhadap waktu bermain game online bagi penduduknya yang masih berusia dibawah 18 tahun. Peraturan ini menyatakan bahwa anak-anak dibawah usia 18 dibatasi untuk hanya boleh bermain game online dari pukul 20.00 hingga 21.00 saja. 

Tindakan yang terkesan ekstrem ini merupakan kekhawatiran pemerintah Cina akan dampak dari bermain game online secara berlebihan pada usia dini. Pemerintah mengklaim, bahwa banyak dari anak muda di Cina mulai kecanduan terhadap game online, dan hal itu berdampak negatif terhadap pertumbuhan mereka.

Dengan berlakunya peraturan ini, pemerintah berharap untuk anak-anak muda lebih memancarkan “energi positif” dari dalam mereka. Selain itu, lebih berfokus untuk mendidik anak-anak muda sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap benar oleh kota Beijing.

Tentunya, peraturan baru ini menimbulkan banyak komentar dari berbagai pihak. Apabila para orang tua di Cina sebagian mendukung akan adanya pembatasan waktu bermain game online ini. Berbeda dengan beberapa pengguna sosial media Cina bernama Weibo, mereka menyatakan bahwa peraturan ini sangat tidak masuk akal dan terlalu sewenang-wenang.


Apabila dipikirkan secara mendalam, mungkin hal tersebut merupakan sebuah peraturan yang kontroversial. Namun, pemerintah Cina berpikiran bahwa cara tersebut merupakan salah satu cara untuk mendidik anak muda di Cina.

Bila kita boleh berandai-andai, bagaimana jadinya apabila peraturan ini diterapkan di Indonesia saat ini? Apakah kalian merasa keberatan? Atau malah mendukung adanya peraturan sejenis ini? Yuk, berikan pendapat kalian di kolom komentar!

Baca juga: Cloud Gaming, Teknologi Canggih di Dunia Game

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments