China Kesulitan Kembangkan AI, Terhambat Sensor dan Data

China Kesulitan Kembangkan AI. (Sumber: Freepik)
Isi Tabel

Raksasa teknologi China mengalami kesulitan dalam persaingan untuk kembangkan dan mendominasi pasar kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Hal ini disebabkan oleh adanya sensor dan tindakan keras AS terhadap impor chip yang menghambat kemajuan perusahaan-perusahaan teknologi China.

Salah satu perusahaan teknologi terkemuka di China, Baidu, baru-baru ini meluncurkan chatbot yang diberi nama Ernie Bot atau dalam bahasa Cina disebut “Wenxin Yiyan“. Baidu mengklaim bahwa AI ini berbasis teknologi yang telah diperkenalkan sejak 2019. Sayangnya, demonstrasi Ernie Bot tidak memenuhi harapan, dan akibatnya saham perusahaan turun sebanyak 10%.

Alasan China Kesulitan Kembangkan AI

Ambisi China dalam mengembangkan AI terhambat oleh sensor yang menyebabkan kemampuan chatbot Baidu terbatas, terutama saat menghindari jawaban yang tidak tepat secara politis dan faktual. Sensor yang diterapkan negeri tirai bambu ini menjadi penghalang utama untuk pengembangan AI setara ChatGPT. Pemerintah China juga bisa dipastikan akan melakukan penyaringan jawaban sensitif yang berkaitan dengan politik.

Karakter unik dan simbol pada bahasa China juga menjadi tantangan lain yang lebih krusial. Mengajarkan chatbot bahasa Cina tidaklah semudah ChatGPT, karena data, algoritma dan ekosistemnya belum semasif negara-negarai Barat yang kebanyakan menggunakan bahasa Inggris dengan aksara latin. Penelitian terkait AI di China juga disebut mengalami kekurangan dana, yang berdampak pada terhambatnya kemajuan pengembangan AI.

Perusahaan teknologi China lainnya seperti Alibaba, JD.com, Netease, dan TikTok besutan Bytedance bergerak cepat dalam mengembangkan AI yang dapat mereplikasi ucapan manusia. Persaingan semakin ketat setelah peluncuran ChatGPT dari OpenAI pada bulan November tahun lalu, yang kemudian menyebabkan kegaduhan di pasar Cina. Dominasi AI memang menjadi trending topic bagi para raksasa teknologi. Dominasi OpenAI, bahkan membuat Google meluncurkan chatbot mereka, Bard, yang juga akan menjadi pesaing sengit di dunia AI.

Terlepas dari semua masalah yang dihadapi perusahaan teknologi China, broker seperti Citigroup memberikan ulasan positif tentang Ernie Bot, yang membuat saham Baidu kembali menguat sehari setelah demonstrasi yang kurang memuaskan.


Apakah perusahaan-perusahaan teknologi China kesulitan di kancah internasional dalam mengembangkan AI di masa mendatang? Kita tunggu update-nya ya!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments