Peristiwa Tech Winter telah membuat investor menjadi lebih hati-hati dalam memberikan pendanaan. Para startup, terutama yang memiliki status unicorn seperti GrabFood, didorong untuk segera mencapai keuntungan.
Hal ini mendorong perusahaan untuk memutar otak dalam mencari strategi untuk meyakinkan investor dan memperpanjang masa bertahan mereka. Strategi “bakar uang” untuk menarik pengguna dinilai sudah cukup dilakukan. Sekarang, saatnya beralih ke era “path to profitability” atau menuju keuntungan untuk perusahaan.
Peristiwa ini membuat banyak perusahaan untuk mengurangi promo dan menaikkan biaya layanan. Salah satu contohnya adalah GrabFood, yang mulai meningkatkan pilihan biaya langganan daripada memberikan potongan harga promo.
Perubahan strategi ini sempat menyebabkan penurunan pada jumlah transaksi bruto (GMV) pada layanan pengiriman, termasuk GrabExpress dan GrabFood. Menurut laporan dari Katadata, Grab mencatatkan penurunan sebesar 9% yoy pada GMV layanan pengiriman, menjadi US$2,34 miliar.
Pada akhir 2022 silam, Grab Indonesia juga menutup GrabKitchen yang merupakan layanan pesan-antar makanan berbasis komputasi awan atau cloud kitchen. Alasan utama penutupan ini adalah karena rencana kerja yang direalisasikan tidak sesuai dengan harapan.
Baca juga: PHK 1.000 Karyawan, Intip Tunjangan dan Pesangon Grab!
Mengenal GrabFood Dine-in
Fitur GrabFood Dine In di aplikasi Grab!
— Grab Indonesia (@GrabID) January 24, 2023
Cocok banget buat kamu yang suka dapet pertanyaan: "Makan di mana ya enaknya?"
Kamu bisa temuin banyak resto dengan review yang akurat, lokasi yang pas, dan juga promo spesial makan di tempat! Cobain deh. #ngeGrabFood pic.twitter.com/l9pqKa8Xao
Setelah GrabKitchen ditutup, GrabFood meluncurkan fitur baru yang hadir untuk lebih mendukung para pedagang bernama Dine-in. Berbeda dengan GrabKitchen, fitur Dine-in ini memudahkan pengguna untuk menemukan restoran terbaik atau terdekat. Selain itu, tersedia pula voucher sehingga dapat makan di tempat dengan harga yang lebih murah.
Dalam keterangan resminya, Grab menyatakan bahwa semakin banyak orang yang kembali makan di luar adalah alasan utama GrabFood Dine-in ini hadir di tengah masyarkat.
“Fitur ini tidak hanya membantu pengguna menemukan restoran yang ingin dikunjungi, tetapi juga membuat makan di luar lebih terjangkau dengan adanya voucher makan malam yang menarik yang dapat dibeli melalui aplikasi,” jelasnya.
GrabFood Dine-in merupakan komitmen Grab untuk memberikan pengalaman yang lebih menguntungkan pengguna melalui promo menarik, yang merupakan salah satu faktor utama dalam pemilihan restoran oleh konsumen.
Untuk saat ini, terdapat lebih dari 100 outlet makanan yang berpartisipasi. Mereka pun memberikan voucher dengan diskon hingga 30% dari menu dine-in mereka kepada pelanggan.
Selain itu, layanan ini juga berpotensi untuk mendukung peningkatan pemasaran dengan memberikan informasi penting tentang restoran di halaman profil mereka. Pengguna dapat melihat menu restoran dan rekomendasi hidangan yang digategorikan berdasarkan pesanan sebelumnya.
Pengguna dapat melakukan pesanan transportasi Grab ke restoran langsung dari halaman profil merchant. Ulasan konsumen saat ini tersedia hanya untuk sejumlah mitra terbatas, karena lebih dari 70% pengguna Grab memperhatikan ulasan dari platform digital. Ini dilakukan juga untuk mengetahui rekomendasi dari orang lain saat memilih tempat makan.
Itulah pembahasan mengenai fitur Grabfood Dine-In. Fitu ini juga membuka peluang lebar bagi mitra merchant untuk melayani basis pengguna Grab. Dengan berbagai manfaat yang ditemukan dalam satu platform, mitra merchant akan dimudahkan untuk meraih cuan yang lebih besar.
Baca juga: Begini Cara Ubah Tujuan Grab saat di Tengah Perjalanan!