Investasi kini semakin mudah dengan hadirnya berbagai platform fintech yang menawarkan peluang berinvestasi secara praktis. Cukup dengan aplikasi di ponsel, kamu sudah bisa mulai menanamkan uang untuk masa depan.
Tapi, meskipun tampaknya mudah dan menguntungkan, investasi di fintech bukanlah hal yang bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui platform fintech. Jangan asal klik dan berharap uangmu langsung bertambah, ya!
Baca juga: Mitos dan Fakta tentang Fintech yang Banyak Disalahpahami
Apa Itu Investasi Fintech?

Investasi fintech merujuk pada investasi yang dilakukan melalui platform keuangan digital atau aplikasi fintech. Di sini, kamu bisa berinvestasi dalam berbagai instrumen, seperti reksa dana, saham, obligasi, atau bahkan cryptocurrency, hanya dengan menggunakan smartphone. Fintech menyediakan kemudahan akses dan berbagai pilihan investasi dengan nominal yang terjangkau.
Di beberapa platform, kamu bisa mulai berinvestasi dengan jumlah yang sangat kecil, bahkan mulai dari Rp 10.000 saja. Dengan beragam jenis produk investasi yang tersedia, banyak orang, terutama anak muda, yang tertarik untuk mencoba berinvestasi menggunakan fintech.
Ada beberapa alasan kenapa investasi di fintech jadi pilihan banyak orang:
- Kemudahan Akses: Kamu nggak perlu repot pergi ke bank atau perusahaan investasi untuk memulai. Cukup dengan ponsel, kamu sudah bisa mengakses berbagai pilihan investasi.
- Proses yang Cepat: Pengisian formulir dan pembukaan akun bisa dilakukan dalam hitungan menit.
- Bervariasi dan Terjangkau: Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih, dan kamu bisa mulai dengan jumlah uang yang kecil, jadi nggak perlu khawatir kalau modal terbatas.
- Transparansi dan Pemantauan Mudah: Semua transaksi dan perkembangan investasi bisa dipantau langsung di aplikasi, membuat kamu lebih mudah mengawasi portfolio investasi kamu.
Namun, meskipun terlihat menjanjikan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kamu nggak salah langkah.
Langkah-Langkah Bijak dalam Berinvestasi di Fintech
Meskipun investasi di fintech lebih mudah, bukan berarti kamu bisa asal-asalan memilih platform atau instrumen investasi. Berikut ini adalah beberapa langkah bijak yang bisa kamu terapkan sebelum mulai berinvestasi melalui fintech.
Lakukan Riset Tentang Platform Fintech yang Digunakan
Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi di platform fintech tertentu, pastikan platform tersebut memiliki izin resmi dari otoritas yang berwenang, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini penting untuk memastikan bahwa platform tersebut terpercaya dan aman digunakan. Jangan terjebak pada platform yang menawarkan keuntungan besar tanpa kejelasan, karena banyak pula platform yang tidak terdaftar dan bisa jadi berisiko tinggi.
Cari tahu juga tentang ulasan dari pengguna lain atau riset lebih dalam tentang track record platform tersebut. Kamu bisa mengecek apakah ada laporan tentang penipuan atau masalah lainnya yang melibatkan platform tersebut.
Pahami Jenis Investasi yang Ditawarkan
Fintech menawarkan berbagai macam jenis investasi, mulai dari reksa dana, saham, hingga cryptocurrency. Sebelum memilih instrumen investasi, pastikan kamu sudah memahami betul produk investasi tersebut. Misalnya, apakah kamu memilih reksa dana saham, yang memiliki potensi keuntungan besar namun berisiko tinggi, atau memilih reksa dana pasar uang yang lebih aman tetapi dengan return yang lebih rendah.
Jika kamu masih pemula, ada baiknya memulai dengan instrumen investasi yang lebih aman dan terdiversifikasi, seperti reksa dana campuran atau pasar uang. Hindari untuk langsung terjun ke investasi yang berisiko tinggi, terutama jika kamu belum berpengalaman.
Tetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Sebelum mulai berinvestasi, tentukan terlebih dahulu tujuan keuangan yang ingin kamu capai. Apakah kamu berinvestasi untuk jangka pendek, seperti dana liburan, atau untuk jangka panjang, seperti dana pensiun? Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih mudah memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhanmu.
Jika tujuan keuanganmu jangka panjang, kamu bisa memilih investasi dengan potensi return yang lebih tinggi meskipun risikonya juga tinggi. Sebaliknya, jika tujuanmu jangka pendek, mungkin lebih baik memilih instrumen yang lebih aman dan likuid.
Diversifikasi Investasi
Jangan menaruh semua uangmu dalam satu tempat. Meskipun sebuah platform fintech menawarkan produk investasi yang menguntungkan, ada baiknya kamu mendiversifikasi investasi ke beberapa jenis produk untuk mengurangi risiko. Misalnya, kamu bisa membagi investasi antara saham, obligasi, dan reksa dana untuk mengurangi potensi kerugian jika salah satu produk investasi mengalami penurunan.
Diversifikasi adalah kunci untuk menjaga portofolio investasi tetap stabil dalam jangka panjang.
Beberapa platform fintech mungkin mengenakan biaya transaksi atau komisi yang bisa mempengaruhi keuntunganmu. Pastikan untuk memeriksa biaya-biaya tersebut sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Beberapa platform mungkin menawarkan biaya rendah atau bahkan tanpa biaya transaksi, sementara yang lain bisa mengenakan biaya yang cukup tinggi.
Biaya transaksi yang tinggi bisa menggerus keuntungan investasimu, jadi pilih platform yang menawarkan biaya yang wajar dan transparan.
Jangan Mudah Terjebak dengan Janji Keuntungan Tinggi
Saat memilih platform atau instrumen investasi, selalu waspada terhadap janji keuntungan yang terlalu tinggi. Banyak sekali penawaran investasi yang menawarkan return besar dalam waktu singkat. Meskipun mungkin saja ada produk investasi yang memberikan return tinggi, tetapi ini biasanya disertai dengan risiko yang besar pula.
Jika sebuah platform atau produk investasi menawarkan keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan yang lain, kamu perlu curiga. Itu bisa menjadi tanda bahwa platform tersebut tidak memiliki model investasi yang sehat atau bahkan berpotensi menjadi penipuan.
itu dia informasi terkait investasi di fintech yang penting untuk diketahui. Ingat, investasi yang menguntungkan adalah investasi yang memberikan keuntungan yang wajar dan sebanding dengan risikonya.
Baca juga: Penipuan Digital Makin Licik, Yuk Simak Cara Mengenali Fintech Palsu dengan Mudah!