Mitos dan Fakta tentang Fintech yang Banyak Disalahpahami

fakta dan mitos tentang fintech
Isi Tabel

Mitos dan fakta tentang fintech memang belum banyak diketahui. Ya, fintech atau teknologi finansial sendiri adalah sektor yang berkembang pesat di dunia digital, membawa berbagai inovasi dalam dunia keuangan.

Namun, karena cepatnya perkembangan ini, banyak mitos yang beredar tentang fintech, yang kadang disalahpahami oleh masyarakat umum. Apa saja sih mitos dan fakta yang perlu kita ketahui?

Baca juga: Rahasia Diskon yang Gak Semua Orang Tahu, Ini Trik Cerdas Saat Flash Sale

Beberapa Mitos dan Fakta Tentang Fintech

Ilustrasi Fakta dan Mitos Tentang Fintech. (Sumber: Ajaib)

Fintech banyak bermunculan dengan berbagai keuntungannya tersendiri, terutam untuk para penggunanya. Adapun beberapa mitos serta fakta dari fintech, antara lain sebagai berikut:

Mitos 1: Fintech Itu Hanya untuk Orang Muda

Fakta: Seringkali kita mendengar bahwa fintech hanya cocok untuk kalangan milenial atau generasi Z yang tech-savvy. Nyatanya, fintech bisa digunakan oleh semua usia. Fintech memberi kemudahan bagi semua orang, termasuk generasi yang lebih tua, untuk mengakses layanan keuangan dengan cara yang lebih sederhana dan efisien.

Mitos 2: Fintech Itu Tidak Aman

Fakta: Banyak yang berpikir fintech rentan terhadap risiko keamanan data. Padahal, fintech yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah menerapkan standar keamanan yang tinggi, termasuk enkripsi data dan autentikasi dua faktor. Jadi, selama kamu menggunakan platform fintech yang terpercaya, risiko keamanan bisa diminimalkan.

Mitos 3: Fintech Hanya untuk Transaksi Kecil

Fakta: Fintech bukan hanya soal pembayaran kecil. Banyak platform fintech kini menawarkan berbagai layanan, mulai dari pinjaman online, investasi, asuransi, hingga layanan perbankan yang lebih kompleks. Teknologi ini bahkan digunakan oleh perusahaan besar dan institusi finansial untuk mempermudah akses keuangan bagi masyarakat.

Mitos 4: Fintech Itu Hanya Tentang Pinjaman Online

Fakta: Walaupun pinjaman online adalah salah satu produk fintech yang populer, fintech juga mencakup layanan lainnya seperti pembayaran digital, transfer uang antar bank, investasi saham, hingga layanan perencanaan keuangan. Fintech itu lebih luas dan mencakup berbagai sektor dalam dunia keuangan.

Mitos 5: Fintech Mengurangi Kebutuhan Akan Bank Tradisional

Fakta: Fintech tidak bertujuan menggantikan bank tradisional. Sebaliknya, banyak fintech yang bekerja sama dengan bank untuk memberikan layanan yang lebih cepat, transparan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Bank dan fintech bisa saling melengkapi dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

Mitos 6: Semua Fintech Itu Berisiko dan Tidak Terjamin

Fakta: Sebagian besar fintech yang terdaftar di OJK telah melalui proses regulasi yang ketat. Layanan yang mereka tawarkan terjamin dan diawasi oleh lembaga pemerintah, sehingga mengurangi potensi risiko. Meskipun demikian, kamu tetap harus berhati-hati dalam memilih platform yang aman dan terpercaya.

Mitos 7: Menggunakan Fintech Itu Mahal

Fakta: Banyak layanan fintech yang menawarkan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan bank tradisional. Bahkan, beberapa fintech memberikan layanan gratis untuk transaksi tertentu atau biaya admin yang sangat terjangkau.


Itu dia beberapa informasi seputar mitos dan fakta tentang fintech yang penting untuk kamu ketahui. Jika ingin tahu berbagai fakta fintech lainnya, kamu bisa cek artikel terbaru hanya di laman AwanApps ya!

Baca juga: Budgeting Digital, Aplikasi Keuangan Agar Auto Hemat yang Bisa Dicoba

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments