Fitur ‘Pay Later’ Makin Populer, Akankah Jadi Gaya Hidup atau Malah Bencana Bagi Keuangan?

fitur pay later
Isi Tabel

Dalam beberapa tahun terakhir, fitur ‘Pay Later’ atau beli sekarang bayar nanti telah menjadi fenomena baru dalam dunia finansial. Konsep ini memungkinkan pengguna untuk berbelanja barang atau jasa tanpa perlu membayar langsung, melainkan menunda pembayaran hingga waktu tertentu atau mencicilnya.

Dengan banyaknya platform e-commerce dan fintech yang menawarkan fitur ini, tak heran jika ‘Pay Later’ semakin populer, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, apakah ‘Pay Later’ benar-benar solusi cerdas atau justru bencana keuangan yang mengintai? Yuk, kita ulas lebih dalam!

Baca juga: Sejarah Pay Later, Dari Cicilan Kasir Sampai Digitalisasi Gaya Millenial

Apa Itu Fitur Pay Later?

Ilustrasi Fitur Pay Later. (Sumber: Pexels)

‘Pay Later’ adalah layanan kredit mikro yang memungkinkan konsumen untuk berbelanja tanpa harus membayar langsung. Dalam praktiknya, layanan ini mirip dengan kartu kredit, namun tanpa perlu memiliki kartu fisik. Penyedia layanan ‘Pay Later’ biasanya memberikan batas kredit tertentu berdasarkan kemampuan finansial pengguna.

  • Cara Kerja: Pengguna melakukan pembelian dan memilih opsi ‘Pay Later’ saat checkout. Mereka kemudian memiliki opsi untuk membayar penuh pada tanggal jatuh tempo atau mencicil dalam jangka waktu tertentu.
  • Penyedia Layanan Terkenal: Beberapa platform populer di Indonesia yang menyediakan layanan ini antara lain Gojek dengan GopayLater, Shopee dengan SPayLater, serta Kredivo dan Akulaku.

Alasan Fitur ‘Pay Later’ Begitu Populer

  1. Kemudahan Akses: Proses pendaftaran yang cepat dan syarat yang mudah membuat fitur ini menjadi pilihan banyak orang, terutama yang belum memiliki akses ke kartu kredit.
  2. Tidak Perlu Uang Muka: Tidak seperti kredit konvensional yang membutuhkan uang muka, ‘Pay Later’ memungkinkan pengguna langsung menikmati barang atau jasa tanpa pengeluaran awal.
  3. Fleksibilitas Pembayaran: Pengguna dapat memilih untuk membayar penuh atau mencicil sesuai kemampuan mereka.
  4. Promosi Menarik: Banyak platform menawarkan diskon atau cashback untuk pengguna ‘Pay Later’, yang semakin menarik minat konsumen.

Manfaat Fitur ‘Pay Later’

Membantu Manajemen Keuangan

Dengan ‘Pay Later’, konsumen dapat merencanakan pengeluaran mereka tanpa harus mengorbankan kebutuhan mendesak. Misalnya, membeli gadget penting untuk bekerja tanpa harus menguras tabungan.

Mendukung Gaya Hidup Modern

Bagi generasi muda, ‘Pay Later’ memberikan fleksibilitas untuk menikmati pengalaman baru, seperti traveling atau berbelanja fashion, tanpa perlu menunggu lama.

Alternatif Kartu Kredit

Fitur ini menjadi solusi bagi mereka yang tidak memenuhi syarat untuk memiliki kartu kredit, seperti pekerja lepas atau mahasiswa.

Risiko di Balik ‘Pay Later’

Namun, di balik kemudahan yang ditawarkan, ‘Pay Later’ juga memiliki risiko yang tidak boleh diabaikan:

Over Spending

Kemudahan dalam berbelanja sering kali membuat pengguna tidak sadar akan batas kemampuan finansial mereka. Akibatnya, mereka bisa terjebak dalam utang yang sulit dilunasi.

Bunga dan Denda

Meski tidak memerlukan uang muka, layanan ‘Pay Later’ biasanya mengenakan bunga atau biaya tambahan. Jika pembayaran terlambat, denda yang dikenakan bisa cukup besar.

Ketergantungan Finansial

Penggunaan ‘Pay Later’ secara terus-menerus dapat membuat seseorang bergantung pada kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang pada akhirnya dapat berdampak buruk pada kesehatan finansial mereka.

Risiko Kebocoran Data

Karena layanan ini berbasis digital, risiko keamanan data pengguna juga menjadi perhatian utama, terutama jika penyedia layanan tidak memiliki sistem perlindungan yang memadai.

Tips Bijak Menggunakan Fitur ‘Pay Later’

Agar terhindar dari dampak negatif, berikut beberapa tips yang dapat membantu kamu menggunakan fitur ‘Pay Later’ secara bijak:

  1. Gunakan Sesuai Kebutuhan: Hindari menggunakan fitur ini untuk barang atau jasa yang tidak benar-benar dibutuhkan.
  2. Perhatikan Bunga dan Biaya: Pastikan kamu memahami syarat dan ketentuan, termasuk bunga dan biaya tambahan, sebelum menggunakan ‘Pay Later’.
  3. Tetapkan Batas Pengeluaran: Tentukan anggaran bulanan untuk pembayaran ‘Pay Later’ agar tidak melebihi kemampuan finansial.
  4. Bayar Tepat Waktu: Selalu lunasi tagihan tepat waktu untuk menghindari denda dan mempertahankan skor kredit yang baik.
  5. Pilih Penyedia Layanan Terpercaya: Pastikan kamu menggunakan layanan dari platform yang memiliki reputasi baik dan sistem keamanan yang kuat.

Jika digunakan dengan bijak, ‘Pay Later’ dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk membantu manajemen keuangan. Namun, jika disalahgunakan, fitur ini dapat menjadi bencana keuangan yang membuat seseorang terjebak dalam utang berkepanjangan.

‘Pay Later’ adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, fitur ini menawarkan kemudahan dan fleksibilitas yang cocok untuk gaya hidup modern. Di sisi lain, risiko utang, bunga, dan ketergantungan finansial membuatnya perlu digunakan dengan hati-hati. Pilihan ada di tanganmu: apakah ‘Pay Later’ akan menjadi solusi cerdas yang mendukung gaya hidupmu atau justru menjadi bencana keuangan yang sulit diatasi? Semua bergantung pada bagaimana kamu mengelolanya.


Ingat, bijaklah dalam berbelanja dan selalu prioritaskan kebutuhan di atas keinginan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati manfaat ‘Pay Later’ tanpa harus khawatir dengan risiko yang mengikutinya.

Baca juga: Sejarah Pay Later, Dari Cicilan Kasir Sampai Digitalisasi Gaya Millenial

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments