Di era digital seperti sekarang, kita sering banget lihat review atau testimoni di media sosial dan e-commerce sebelum memutuskan buat beli sesuatu. Tapi, pernah gak sih kamu merasa tertipu setelah beli barang yang katanya “bagus banget” tapi ternyata kualitasnya jauh dari ekspektasi?
Bisa jadi itu karena kamu kejebak antara review jujur dan endorsement berbayar. Lantas, gimana caranya biar kita gak ketipu sama ulasan palsu? Yuk, kita bahas tuntas!
Baca juga: Platform Baru Bermunculan, Apakah E-Commerce Lokal Harus Waspada?
Apa Itu Review Jujur VS Endorsement?

Sebelum kita bahas lebih jauh, kita perlu tahu dulu perbedaan antara review jujur dan endorsement.
- Review Jujur adalah pendapat pribadi dari seseorang yang benar-benar sudah mencoba produk atau jasa tersebut. Biasanya, review ini bisa ditemukan di kolom komentar marketplace, forum diskusi, atau bahkan blog pribadi. Tujuan utama dari review jujur adalah berbagi pengalaman nyata tanpa ada unsur promosi berlebihan.
- Endorsement, di sisi lain, adalah promosi berbayar yang dilakukan oleh influencer atau public figure untuk meningkatkan penjualan suatu produk. Biasanya, brand akan membayar seseorang buat bikin konten yang seolah-olah merupakan pengalaman pribadi mereka, padahal bisa saja mereka belum benar-benar mencoba produk tersebut dalam jangka waktu lama
Kenapa Banyak Orang Kejebak Endorsement?
Ada beberapa alasan kenapa kita sering kali mudah percaya sama endorsement, bahkan sampai akhirnya kecewa:
- Daya Tarik Influencer
Kita cenderung percaya sama orang yang kita idolakan. Kalau influencer favorit bilang suatu produk bagus, otak kita langsung menangkap itu sebagai validasi. - Visual yang Menipu
Banyak endorsement menggunakan editing foto atau video yang bikin produk kelihatan lebih bagus dari kenyataannya. Misalnya, skincare yang dalam iklan bikin kulit langsung glowing dalam 5 menit, padahal efeknya belum tentu sama di kehidupan nyata. - Testimoni Palsu
Beberapa brand bahkan menggunakan testimoni palsu buat mendukung promosi mereka. Ada juga yang menggunakan akun-akun fake buat kasih review positif di marketplace. - FOMO (Fear of Missing Out)
Banyak orang takut ketinggalan tren. Apalagi kalau banyak yang ngomongin satu produk, kita jadi merasa “gue harus punya juga!” tanpa benar-benar mempertimbangkan kualitasnya.
Ciri-Ciri Review Jujur vs Endorsement
Biar gak gampang ketipu, kita harus jeli dalam membedakan review jujur dan endorsement. Berikut beberapa cirinya:
- Bahasa yang Dipakai
Review jujur biasanya menggunakan bahasa yang lebih natural, mengungkap kelebihan dan kekurangan suatu produk secara seimbang. Sedangkan endorsement sering kali menggunakan kata-kata bombastis seperti “wajib beli!”, “gila ini bagus banget!”, atau “no debate!”. - Detail Pengalaman
Reviewer jujur biasanya akan menjelaskan pengalaman mereka secara mendetail, termasuk proses pemakaian, efek samping, dan apa yang mereka rasakan setelah menggunakan produk dalam jangka waktu tertentu. - Kualitas Gambar atau Video
Kalau dalam endorsement, gambar dan video pasti terlihat sangat profesional, pencahayaan sempurna, dan produk selalu terlihat flawless. Sementara review jujur biasanya lebih apa adanya, bahkan kadang diambil dalam kondisi kurang ideal. - Ada Kelebihan dan Kekurangan
Review jujur akan menyebutkan plus-minus suatu produk, sedangkan endorsement biasanya hanya fokus pada kelebihannya saja. - Ada Tulisan ‘Paid Partnership’ atau ‘Iklan’
Platform seperti Instagram dan YouTube sekarang sudah mengharuskan influencer mencantumkan label “Paid Partnership” jika konten mereka merupakan endorse. Jadi, kalau kamu lihat tulisan ini, berarti itu iklan, bukan murni pengalaman pribadi mereka.
Cara Biar Gak Ketipu Sama Endorsement Palsu
Sekarang pertanyaannya, gimana biar kita gak gampang ketipu sama endorsement yang menyesatkan? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
- Cari Review dari Banyak Sumber
Jangan cuma percaya satu review, cek dari beberapa sumber yang berbeda seperti forum online, grup Facebook, atau video YouTube dari orang yang benar-benar jujur. - Tonton Review dari Orang yang Tidak Berafiliasi dengan Brand
Beberapa reviewer di YouTube secara khusus menyatakan kalau mereka beli produk sendiri tanpa sponsor. Review mereka biasanya lebih objektif dibanding influencer yang dibayar. - Perhatikan Komentar di Marketplace
Marketplace seperti Shopee dan Tokopedia punya fitur review yang bisa diandalkan. Tapi tetap hati-hati dengan review bintang lima yang terlalu berlebihan tanpa bukti foto atau video. - Gunakan Akal Sehat
Kalau ada produk yang terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar itu hanya trik pemasaran. Jangan mudah tergiur dengan klaim yang tidak masuk akal. - Cek Legalitas Produk
Pastikan produk yang kamu beli punya izin resmi, terutama untuk skincare, makanan, atau suplemen. Jangan sampai tertipu produk ilegal yang cuma viral gara-gara endorsement. - Jangan Terjebak Gimmick Promo
Banyak brand menggunakan teknik marketing seperti “stok terbatas”, “hanya hari ini”, atau “diskon gede” buat bikin kita buru-buru checkout. Padahal, produk tersebut bisa saja tidak sebaik yang mereka klaim. - Ikuti Reviewer yang Terpercaya
Ada beberapa konten kreator yang terkenal dengan review jujurnya. Mereka biasanya tidak ragu memberikan kritikan meskipun produk tersebut dari brand besar.
Di zaman sekarang, kita harus lebih pintar dan selektif dalam percaya review produk. Endorsement memang bagian dari strategi pemasaran, tapi bukan berarti kita harus langsung percaya begitu saja.
Dengan memahami perbedaan antara review jujur dan endorsement, kita bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan. Jadi, sebelum checkout, coba pikir dua kali: apakah produk ini benar-benar worth it, atau cuma gimmick marketing belaka? Selamat belanja dengan lebih cerdas!
Itu dia beberapa informasi seputar review jujur vs endorsement yang penting untuk diketahui. Apabila ingin tahu berbagai informasi e-commerce lainnya, cek saja artikel terbaru hanya di laman AwanApps!
Baca juga: Kenapa Sih Pay Later Bikin Ketagihan? Yuk Mari Analisa Lebih Lanjut!