Fenomena Toko Online Influencer Makin Merambah? Yuk Simak!

fenomena toko online influencer
Isi Tabel

Pernah perhatiin nggak kalau sekarang banyak influencer yang punya toko online sendiri? Dari artis, YouTuber, selebgram, sampai TikToker, mereka nggak cuma promosiin produk orang lain, tapi juga jualan produk dengan brand mereka sendiri.

Bahkan, ada yang sukses sampai bikin bisnisnya lebih besar dari karier awal mereka di media sosial. Untuk mengetahui fenomenanya, yuk simak pembahasan AwanApps berikut!

Baca juga: Mengapa Banyak Toko Online Tiba-tiba Hilang? Yuk Telaah!

Fenomena Toko Online Influencer yang Perlu Diketahui

Ilustrasi Fenomena Toko Online Influencer. (Sumber: BFI Finance)

Tapi, kenapa tren ini makin marak? Apa yang bikin para influencer lebih memilih punya bisnis sendiri ketimbang sekadar endorse produk orang lain? Dan yang paling penting, apakah ini cuma tren sementara atau memang jadi masa depan dunia bisnis digital? Mari kita bahas semuanya!

Dari Endorse ke Bisnis Sendiri: Perubahan Pola Influencer

Dulu, peran utama seorang influencer adalah mempromosikan produk orang lain lewat endorsement atau paid promotion. Brand membayar mereka untuk membuat konten yang mengiklankan suatu produk agar followers mereka tertarik dan ikut beli.

Namun, makin ke sini, para influencer sadar bahwa mereka bisa memanfaatkan popularitas dan loyalitas audiens untuk membangun bisnis sendiri. Daripada cuma dibayar sekali untuk promosi produk orang lain, mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih besar dengan menjual produk sendiri dan membangun brand jangka panjang.

Beberapa contoh influencer yang sukses dengan toko online mereka:

  • Rachel Vennya dengan bisnis kuliner dan fashionnya
  • Arief Muhammad dengan berbagai brand seperti Prepp Studio, Mie Bangcad, Ternakopi
  • Keanu AGL dengan brand fashion BATU
  • Awkarin dengan brand skincare dan fashionnya

Mereka semua memulai dari influencer biasa yang sering di-endorse berbagai brand, hingga akhirnya membangun bisnis sendiri yang justru lebih besar dari sekadar konten sosial media.

Kenapa Influencer Memilih Buka Toko Online Sendiri?

Ada beberapa alasan kenapa makin banyak influencer yang memilih untuk bikin bisnis sendiri:

Penghasilan Lebih Besar dan Stabil

Kalau hanya mengandalkan endorse, penghasilan influencer bergantung pada brand yang mau bekerja sama. Tapi kalau punya toko sendiri, mereka bisa mengontrol pemasukan dan punya sumber pendapatan yang lebih stabil.

Misalnya, dibanding dibayar Rp5 juta untuk sekali promosi produk orang lain, mereka bisa menjual produk sendiri dengan margin keuntungan yang lebih tinggi. Kalau produk mereka sukses, keuntungan bisa berkali-kali lipat dibanding sekadar endorse.

Membangun Brand Jangka Panjang

Influencer yang pintar akan memanfaatkan popularitas mereka untuk membangun aset bisnis jangka panjang. Jika hanya mengandalkan endorse, penghasilan akan habis seiring waktu. Tapi dengan punya bisnis sendiri, mereka bisa punya brand yang bertahan lama bahkan setelah mereka berhenti jadi influencer.

3. Punya Kendali Penuh atas Produk yang Dijual
Saat menerima endorse, influencer nggak bisa sepenuhnya mengontrol kualitas produk. Kadang, mereka harus mempromosikan produk yang mungkin kurang bagus, dan ini bisa merusak reputasi mereka.

Tapi kalau mereka punya bisnis sendiri, mereka bisa memastikan produk yang dijual sesuai dengan standar mereka, sehingga lebih dipercaya oleh pengikutnya.

Lebih Dekat dengan Followers

Influencer yang menjual produk sendiri biasanya punya hubungan lebih dekat dengan pengikutnya. Mereka bisa lebih personal dalam mempromosikan produk, berbagi cerita di balik pembuatan produk, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan.

Tren Konsumen yang Lebih Percaya Influencer

Saat ini, banyak orang lebih percaya review dari influencer dibanding iklan biasa. Kalau seorang influencer sudah terkenal dengan kejujurannya, followers mereka cenderung lebih percaya ketika mereka menjual produk sendiri. Ini membuat peluang sukses bisnis mereka lebih besar.

Jenis Bisnis yang Sering Dibuka oleh Influencer

Setiap influencer punya niche atau minat yang berbeda-beda, sehingga bisnis yang mereka jalankan juga beragam. Berikut beberapa jenis bisnis yang paling sering dibuka oleh influencer:

Fashion & Merchandise

Influencer yang punya gaya unik dan followers setia sering membuka bisnis fashion. Contohnya, Arief Muhammad dengan Prepp Studio, Keanu AGL dengan BATU, dan Awkarin dengan Bad Influence.

Kuliner

Bisnis makanan dan minuman juga banyak digeluti influencer karena mudah dipasarkan ke followers mereka. Misalnya, Arief Muhammad dengan Mie Bangcad dan Ternakopi, serta Rachel Vennya dengan berbagai bisnis kuliner.

Skincare & Kecantikan

Influencer di dunia kecantikan sering kali membuat brand skincare atau kosmetik sendiri, seperti Tasya Farasya, Sarah Ayu, dan Abel Cantika.

Produk Digital

Banyak influencer yang menjual kursus online, preset foto, atau template desain. Ini cocok untuk mereka yang punya keahlian khusus di bidang tertentu.

Produk Lifestyle & Gadget

Ada juga yang menjual barang-barang lifestyle seperti case HP, tumbler, hingga alat elektronik kecil yang sering mereka gunakan dalam keseharian.

Tantangan yang Dihadapi Influencer saat Membuka Toko Online

Meskipun terlihat mudah, menjalankan toko online bukan tanpa tantangan. Beberapa kesulitan yang sering dihadapi influencer dalam membangun bisnis mereka antara lain:

Manajemen Operasional yang Lebih Kompleks

Kalau sekadar endorse, influencer hanya perlu membuat konten dan menerima pembayaran. Tapi kalau punya bisnis sendiri, mereka harus mengurus produksi, stok barang, pengiriman, customer service, hingga strategi pemasaran.

Harus Menjaga Reputasi Produk

Karena mereka menjual produk dengan nama mereka sendiri, tanggung jawab mereka lebih besar. Kalau ada pelanggan yang kecewa atau produk yang bermasalah, nama baik mereka bisa dipertaruhkan.

Persaingan yang Ketat

Banyaknya influencer yang membuka bisnis berarti persaingan juga semakin ketat. Mereka harus pintar mencari cara agar produk mereka tetap menarik dan tidak kalah dengan brand lain.

Tidak Semua Followers Pasti Jadi Pembeli

Meskipun punya banyak followers, tidak semua dari mereka akan membeli produk yang dijual. Influencer harus pintar mengubah followers mereka menjadi pelanggan loyal.

Apakah Tren Ini Akan Bertahan Lama?

Tren influencer yang membuka toko online sendiri diprediksi akan terus berkembang di masa depan. Pasalnya, bisnis ini menguntungkan baik bagi influencer maupun konsumen.

Tapi, tidak semua influencer bisa sukses dalam bisnis. Hanya mereka yang benar-benar serius dalam membangun brand dan menjaga kualitas produk yang bisa bertahan.

Ke depannya, kita mungkin akan melihat lebih banyak influencer yang merambah ke bisnis, bahkan tidak hanya di dunia online tetapi juga membuka bisnis fisik seperti restoran, kafe, atau butik.

Banyaknya influencer yang membuka toko online sendiri bukan sekadar tren sementara. Ini adalah evolusi dari dunia digital marketing, di mana influencer tidak hanya menjadi promotor produk, tapi juga pencipta brand mereka sendiri.

Keuntungan dari membuka bisnis sendiri jelas lebih besar dibanding hanya mengandalkan endorse. Namun, tantangan yang dihadapi juga tidak bisa dianggap remeh.

Bagi konsumen, ini bisa jadi keuntungan karena mereka bisa mendapatkan produk yang lebih autentik dari influencer yang mereka percaya. Tapi tetap harus cerdas dalam memilih, karena tidak semua produk influencer benar-benar berkualitas.


Jadi, apakah influencer membuka toko online sendiri adalah langkah bisnis yang brilian? Jawabannya: iya, selama mereka serius membangun brand dan tidak hanya ikut-ikutan tren!

Baca juga: 7 Produk Aneh Tapi Laku Keras! Kok Bisa?Yuk Telaah

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments