Kalau kamu sering berjualan atau belanja di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada, pasti pernah merasa ada yang aneh. Tiba-tiba toko yang biasanya muncul di pencarian jadi tenggelam, produk yang laris mendadak sepi peminat, atau promo yang dulu sering muncul kini lenyap tanpa jejak.
Semua ini terjadi bukan karena kebetulan, tapi karena algoritma marketplace yang terus berubah. Nah, pertanyaannya, kenapa sih marketplace sering banget mengutak-atik algoritmanya? Apa alasannya, dan bagaimana cara menghadapi perubahan ini? Yuk, kita kupas tuntas rahasianya!
Baca juga: 6 Tips Memulai Affiliate Shopee Agar Dapat Untung Banyak
Kenapa Algoritma Marketplace Sering Berubah?

Sebelum masuk ke alasan kenapa algoritma marketplace sering berubah, kita harus paham dulu apa itu algoritma marketplace.
Secara sederhana, algoritma adalah sistem yang menentukan bagaimana suatu produk atau toko muncul di hasil pencarian, rekomendasi, atau halaman utama marketplace.
Marketplace menggunakan algoritma ini untuk mengatur:
- Produk mana yang tampil di halaman pencarian
- Toko mana yang direkomendasikan kepada pembeli
- Penjual mana yang mendapatkan lebih banyak eksposur
- Produk mana yang bisa muncul di fitur “Flash Sale” atau “Pilihan Terbaik”
Setiap marketplace memiliki algoritma yang berbeda, tetapi tujuannya sama: memberikan pengalaman terbaik bagi pembeli dan meningkatkan keuntungan bagi marketplace itu sendiri.
Menyesuaikan Perilaku Konsumen
Marketplace terus memantau bagaimana pengguna berbelanja. Jika ada tren baru, mereka akan menyesuaikan algoritma agar pembeli tetap betah dan berbelanja lebih banyak.
Contoh:
Dulu, banyak orang mencari produk berdasarkan harga termurah. Tapi sekarang, pembeli lebih memperhatikan rating, ulasan, dan kecepatan pengiriman. Maka dari itu, marketplace mulai mengutamakan toko dengan reputasi baik dibandingkan toko yang hanya menawarkan harga murah.
Mengurangi Penyalahgunaan Sistem oleh Penjual
Banyak seller pintar yang mencoba “menipu” algoritma agar produk mereka selalu muncul di atas. Misalnya, mereka bisa menggunakan teknik:
- Spam kata kunci di deskripsi produk
- Memberikan review palsu untuk meningkatkan rating toko
- Membeli produk sendiri untuk meningkatkan jumlah transaksi
Marketplace tentu tidak mau sistem mereka disalahgunakan, jadi mereka terus memperbarui algoritma agar lebih adil dan tidak bisa dimanipulasi.
Mendorong Penjual untuk Beriklan
Marketplace adalah bisnis yang mencari keuntungan. Salah satu sumber pendapatan terbesar mereka adalah dari iklan berbayar yang ditawarkan kepada penjual.
Ketika algoritma diubah sehingga produk organik lebih sulit ditemukan, banyak penjual akhirnya terpaksa membayar iklan agar produk mereka tetap terlihat. Dengan cara ini, marketplace bisa mendapatkan pemasukan lebih besar.
Mengakomodasi Perubahan Kebijakan dan Regulasi
Kadang-kadang, algoritma marketplace berubah karena adanya kebijakan baru dari pemerintah atau regulasi perdagangan elektronik.
Misalnya, aturan pajak e-commerce yang lebih ketat bisa membuat marketplace harus mengubah sistem peringkat toko, terutama bagi penjual luar negeri. Marketplace juga bisa mengubah algoritmanya untuk lebih mengutamakan produk lokal jika ada kebijakan pemerintah yang mendukung UMKM.
Meningkatkan Pengalaman Pengguna
Tujuan utama marketplace adalah membuat pengalaman belanja lebih nyaman bagi pengguna. Jika banyak pengguna mengeluh tentang pencarian yang tidak relevan, marketplace akan memperbaiki algoritma agar hasil pencariannya lebih akurat.
Contoh:
Jika dulu kamu mencari “sepatu olahraga” dan hasilnya penuh dengan produk yang tidak relevan, kini marketplace memperbarui sistem pencarian agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Bagaimana Cara Menghadapi Perubahan Algoritma?
Bagi penjual, perubahan algoritma bisa menjadi mimpi buruk jika mereka tidak bisa beradaptasi. Tiba-tiba, produk yang biasanya laris mendadak tenggelam dan sulit ditemukan.
Lalu, bagaimana cara menghadapinya?
Selalu Update dengan Perubahan Marketplace
Setiap marketplace biasanya memberikan update tentang perubahan kebijakan atau algoritma mereka melalui notifikasi atau blog resmi mereka. Jangan malas membaca!
Dengan mengetahui perubahan terbaru, kamu bisa segera menyesuaikan strategi penjualan agar tidak tertinggal.
Fokus pada Kualitas Produk dan Layanan
Meskipun algoritma sering berubah, satu hal yang pasti: marketplace selalu mengutamakan pengalaman pembeli.
Artinya, jika produkmu berkualitas, memiliki rating tinggi, dan memberikan layanan pelanggan yang baik, maka kemungkinan besar kamu tetap akan mendapatkan eksposur yang baik di marketplace.
Tips:
- Pastikan deskripsi produk jelas dan menarik
- Tanggapi pertanyaan pelanggan dengan cepat
- Kirimkan pesanan secepat mungkin untuk mendapatkan rating bagus
Gunakan Iklan Secara Cerdas
Jika produkmu mulai tenggelam karena perubahan algoritma, jangan langsung panik. Gunakan fitur iklan marketplace secara bijak untuk meningkatkan visibilitas produkmu.
Beberapa tips dalam menggunakan iklan marketplace:
- Pilih produk yang benar-benar potensial untuk diiklankan
- Gunakan iklan dalam jangka waktu tertentu, jangan terus-menerus agar tidak boros
- Analisis hasil iklan untuk melihat apakah strategi ini efektif atau tidak
Diversifikasi Channel Penjualan
Jangan hanya bergantung pada satu marketplace! Jika marketplace yang biasa kamu gunakan mengalami perubahan algoritma yang merugikan, coba jual produkmu di platform lain seperti:
- TikTok Shop
- Instagram Shopping
- Facebook Marketplace
- Website toko online sendiri
Dengan cara ini, kamu tidak akan terlalu terdampak jika satu marketplace mengalami perubahan besar.
Optimasi SEO Marketplace
Setiap marketplace memiliki sistem pencariannya sendiri, mirip seperti Google. Kamu bisa mengoptimalkan toko dan produkmu agar tetap mudah ditemukan meskipun algoritma berubah.
Tips:
- Gunakan kata kunci yang relevan di judul dan deskripsi produk
- Tambahkan variasi produk agar lebih banyak muncul di pencarian
- Gunakan foto berkualitas tinggi agar menarik perhatian pembeli
Apakah Algoritma Marketplace Akan Terus Berubah?
Jawabannya adalah YA! Selama dunia e-commerce masih berkembang, marketplace akan terus mengubah algoritmanya agar tetap relevan dan menguntungkan.
Sebagai penjual, kita tidak bisa melawan perubahan ini. Namun, kita bisa belajar beradaptasi dan mencari strategi baru agar tetap bisa bertahan dan berkembang.
Bagi pembeli, perubahan algoritma mungkin tidak terlalu terasa, tapi tetap penting untuk memahami bagaimana marketplace bekerja. Dengan begitu, kamu bisa lebih cerdas dalam mencari produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu.
Algoritma marketplace sering berubah karena berbagai alasan, mulai dari menyesuaikan perilaku konsumen, mengurangi manipulasi sistem, meningkatkan pendapatan dari iklan, hingga menyesuaikan kebijakan baru.
Bagi penjual, menghadapi perubahan algoritma bukanlah hal yang mudah, tapi bukan berarti mustahil. Dengan selalu update informasi, meningkatkan kualitas layanan, memanfaatkan iklan dengan bijak, dan mendiversifikasi channel penjualan, toko online tetap bisa bertahan di tengah perubahan yang terus terjadi.
Itu dia informasi seputar alasan algoritma marketplace sering berubah. Jangan panik kalau tiba-tiba toko atau produkmu tenggelam. Yang penting, terus belajar, beradaptasi, dan tetap kreatif dalam berjualan!
Baca juga: Ngaku Global, Tapi Pusing! Ini Tantangan E-Commerce di Era Globalisasi