Vinyl Record, Piringan Hitam Musik Yang Klasik

Ilustrasi piringan hitam. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Jutaan orang pasti setidaknya memutar musik sekali dalam sehari. Ketika sedang menunggu kendaraan umum, mengerjakan pekerjaan, atau hendak tidur, kita akan menyempatkan waktu untuk mendengarkan musik. Saat beraktivitas ditemani musik, terasa jauh lebih menyenangkan.

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi saat ini, mendengarkan musik juga semakin terasa lebih mudah. Adanya platform musik digital, membuat masyarakat masa kini dapat mendengarkan musik kapan pun dan dimana pun melalui gawai. Sebelum adanya teknologi streaming, dahulu kala ada yang namanya vinyl record

Di Indonesia, vinyl record ini disebut dengan istilah piringan hitam. Bagi sebagian orang, mungkin tidak lagi asing dengan piringan hitam ini. Sebenarnya, apakah piringan hitam itu? Sebelum mengetahui lebih jauh, yuk intip perkembangan alat pemutar musik dari masa ke masa.

Baca juga: Mengenal Teknologi Beauty untuk Perawatan Kulit Wajah

Sejarah Alat Pemutar Musik

Melansir Musiklik, perkembangan pemutar musik berawal dari sebuah alat bernama fonograf. Alat ini dikembangkan oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1877. Saat itu, fonograf berhasil merekam dan memutar ulang puisi “Mary Had A Little Lamb”. Kemudian pada tahun 1887, Emile Berliner menyempurnakannya ke dalam alat bernama gramofon.

Selanjutnya pada tahun 1901, Guglielmo Marconi menemukan radio. Alat yang satu ini tentu sangat familiar di telinga masyarakat sekarang. Dahulu, radio berfungsi untuk menyiarkan pesan bagi kebutuhan peperangan tetapi kini fungsi radio juga sebagai hiburan. Lalu, Philips pada tahun 1963 memperkenalkan pita kaset/tape yang lebih canggih dari vinyl record.

Mengikuti kebutuhan manusia yang sering kali melakukan mobilisasi, dibutuhkan alat pemutar musik yang lebih compact. Jepang menjadi negara pertama yang memiliki alat bernama walkman. Nobutoshi Kihara membuat alat ini pada tahun 1978. alat ini bekerja dengan cara memasukkan pita kaset ke dalamnya.

Pada tahun-tahun berikutnya, alat pemutar musik menjadi jauh lebih compact lagi. Munculnya, audio compact disc/cd, MP3 player, iPod, dan yang saat ini paling populer yaitu streaming di platform musik digital.

Bagaimana Cara Piringan Hitam Bekerja

Ilustrasi vinyl record

Layaknya pita kaset dan cd, vinyl record merupakan sebuah medium perekam. Vinyl record dipasang di gramofon dan bekerja dengan cara memasangkan dan membuatnya berputar. Ketika piringan hitam tergores stylus, maka akan mengeluarkan suara yang diperoleh dari gelombang diafragma akibat gesekan arus yang terjadi.

Setelah gramofon, alat pemutar musik kembali dikembangkan. Turntable merupakan alat pemutar piringan hitam yang saat ini banyak digunakan. Kebanyakan, turntable yang beredar merupakan bentuk modernnya. Turntable modern sangat mudah ditemui di marketplace. Meski terlihat agak jadul, vinyl record juga banyak beredar di pasaran.


Setelah sedikit mengetahui tentang alat pemutar musik dan juga vinyl record, ternyata sangat menarik, bukan? Sebelum publik dapat dengan mudah mendengarkan musik melalui platform musik digital, terdapat sejarah dan perkembangan panjang hingga saat ini.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments