Shadowban adalah salah satu istilah yang kerap kali menjadi bahan pembicaraan para konten kreator di platform Instagram. Hal ini diperbincangkan karena shadowban tersebut menurunkan engagement rate mereka turun drastis. Kondisi seperti itu tentu akan berdampak pada hidup sang konten kreator di platform Instagram.
Shadowban sendiri merupakan tindakan pemblokiran konten yang dilakukan pihak Instagram terhadap pengguna yang melanggar terms of service (ToS) dari aplikasi tersebut. Setiap konten dari akun yang dinilai melanggar itu tidak akan mudah ditemukan oleh pengguna lain, kecuali sudah menjadi followers sang konten kreator tersebut.
Muncul banyak asumsi dari para pengguna aplikasi Instagram terkait penyebab shadowban ini. Sebagian pengguna berasumsi, bahwa shadowban dijatuhkan terhadap akun-akun yang dinilai melakukan spam, unggahan tidak senonoh, dan menerima banyak report dari pengguna lainnya.
Baca juga: “Take a Break”, Fitur Pengingat Istirahat di Instagram
Munculnya Istilah Shadowban
Pada tahun 2018 lalu, sejumlah pengguna Twitter melaporkan bahwa mereka kesulitan untuk mencari akun pengguna lain. Sebab, tidak muncul dalam kolom pencarian secara otomatis. Bahkan, ketika mereka mencari dengan menggunakan nama yang spesifik, akun tersebut juga sulit ditemukan.
Namun, pihak Twitter membantah bahwa masalah itu merupakan dampak dari hukuman shadowban. Mereka mengklaim tidak pernah melakukan shadowban dan mengatakan, bahwa kesalahan hanya ada pada mesin pencarian yang kala itu sedang mengalami masalah.
Di samping sulitnya mencari akun yang diisukan terkena shadowban, tweets dari profil akun yang terkena ini ternyata dapat ditemukan. Hal ini bisa terjadi apabila kita telah lama melakukan follow terhadap akun tersebut. Sementara untuk Instagram, kasusnya kurang lebih mirip seperti yang terjadi di Twitter.
Menyulitkan Para Konten Kreator di Instagram
Ilustrasi konten kreator Instagram
Para konten kreator tidak jarang sesekali membahas dan mengeluh tentang hukuman shadowban ini. Hal ini karena setiap unggahannya tidak muncul di feeds maupun explore. Misalnya, sang konten kreator mengunggah postingan yang menggunakan tagar (hashtag) tertentu agar meningkatkan engagement rate.
Namun, akibat hukuman ini postingan tersebut tidak akan muncul. Meskipun, kita mencarinya dengan menggunakan tagar yang sudah dicantumkan di postingan tersebut.
Dengan hukuman seperti ini, tentu bisa menghambat pertumbuhan follower dan engagement dari seorang konten kreator. Apalagi shadowban ini dinilai sangat merugikan konten kreator, terutama dalam segi pendapatannya.
Hingga kini, pihak Instagram sendiri juga belum secara terang-terangan menjelaskan bagaimana sebuah akun dapat dijatuhi hukuman shadowban. Namun, para pengguna berasumsi bahwa penggunaan bot, software pihak ketiga, dan eksploitasi kelemahan sistem adalah penyebab terkena hukuman shadowban ini.
Buat para konten kreator pemula agar terhindar dari shadowban ini, pastikan setiap unggahan kalian telah sesuai dengan ToS dari Instagram. Dengan begitu, kalian tidak akan mendapat report dari pengguna lain. Selain itu, kalian juga tidak mendapat ‘surat cinta’ dari Instagram, yaitu pemblokiran akun secara langsung. Jadi, kalian bisa menjadi seorang konten kreator dengan aman, tanpa mengalami shadowban.
Baca juga: Playback, Fitur Terbaru dari Instagram
