Mari Bongkar Cara Kerja Algoritma Tinder yang Diam-Diam Menentukan Jodoh Kamu

cara kerja algoritma Tinder
Isi Tabel

Cara kerja algoritma Tinder ternyata belum banyak diketahui oleh para penggunanya. Ketika kamu membuka aplikasi dan mulai swipe kiri atau kanan, apa yang sebenarnya terjadi di balik layar? 

Apakah kamu tahu kalau ternyata algoritma Tinder tidak hanya bekerja berdasarkan preferensimu, tapi juga secara diam-diam menentukan siapa yang akan jadi pasanganmu? Itu benar! Tinder, seperti banyak aplikasi lainnya, menggunakan sistem yang cukup pintar untuk memilihkan jodoh buat kamu tanpa kamu benar-benar menyadari proses tersebut.

Di permukaan, Tinder terlihat seperti aplikasi kencan yang sederhana. Kamu melihat foto seseorang, kemudian cukup swipe kanan kalau tertarik atau swipe kiri kalau nggak. Tapi, di balik swipe itu, ada algoritma yang cukup canggih yang bekerja untuk mencari pasangan yang tepat buat kamu. Penasaran dengan infonya? Yuk simak pembahasan AwanApps berikut!

Baca juga: 5 Aplikasi Cari Jodoh Gratis, Temukan Pasanganmu!

Bagaimana Cara Kerja Algoritma Tinder?

Ilustrasi Cara Kerja Algoritma Tinder. (Sumber: Pixabay)

Algoritma ini memanfaatkan banyak faktor, seperti lokasi, ketertarikan, dan bahkan aktivitas pengguna lainnya di aplikasi. Salah satu faktor utama yang digunakan adalah “Elo score”, sebuah sistem peringkat yang digunakan oleh Tinder untuk menilai sejauh mana seseorang diinginkan oleh orang lain.

Jika profil kamu sering di-swipe kanan oleh banyak orang, Elo score kamu akan naik, yang berarti kamu akan lebih terlihat oleh orang lain dengan Elo score tinggi juga. Jadi, semakin populer profilmu, semakin besar kemungkinan kamu untuk bertemu dengan orang-orang yang juga populer di Tinder. Tidak disadari, ini bisa berpengaruh pada siapa yang akhirnya menjadi pasangan kamu!

Data Pengguna Jadi Kunci

Namun, algoritma Tinder tidak hanya berdasarkan seberapa sering seseorang di-swipe kanan. Tinder juga mengumpulkan data yang cukup banyak tentang perilaku penggunanya.

Misalnya, apakah kamu lebih sering menyukai orang dengan gaya hidup tertentu atau apakah kamu sering memilih profil berdasarkan hobi tertentu. Semua ini berkontribusi pada pemahaman algoritma mengenai siapa yang “paling cocok” dengan kamu.

Algoritma Tinder bahkan bisa mengenali pola dalam cara kamu menggulir profil, atau apa yang kamu pilih setelah melihat profil seseorang. Kalau kamu cenderung lebih suka profil yang memperlihatkan foto dengan banyak orang, kemungkinan besar algoritma akan menunjukkan profil lain yang juga menunjukkan gambar serupa. 

Atau, jika kamu suka dengan profil yang tampak lebih serius dengan deskripsi panjang tentang pekerjaan atau minat, algoritma bisa menyesuaikan dan menampilkan profil yang lebih serupa. Ada satu faktor yang cukup menarik tentang algoritma Tinder — yaitu bagaimana ia bisa semakin “pintar” seiring waktu.

Ketika kamu lebih aktif di aplikasi, algoritma jadi lebih tahu apa yang kamu cari. Misalnya, setelah beberapa hari, jika kamu sering swipe kanan pada profil dengan latar belakang pekerjaan tertentu, aplikasi akan mulai menyarankan orang-orang dengan profesi serupa.

Selain itu, Tinder akan menilai waktu yang kamu habiskan di aplikasi sehingga jika kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat profil, itu memberi sinyal bagi algoritma bahwa kamu serius mencari pasangan. Tapi, kalau kamu cuma buka aplikasi sebentar tanpa terlalu banyak berinteraksi, algoritma bisa menurunkan eksposur profilmu dan memberikanmu sedikit pilihan yang lebih terbatas.

Dampak Psikologis dari Algoritma

Perlu diketahui, ada satu sisi yang kurang diketahui banyak orang tentang algoritma Tinder ini. Dengan melihat siapa yang lebih sering dipilih atau dihargai, ada tekanan psikologis yang bisa timbul.

Pengguna yang merasa tidak mendapatkan banyak perhatian dari orang lain di aplikasi bisa merasa cemas, bahkan rendah diri. Padahal, semua ini hanya hasil dari algoritma yang menilai berdasarkan data, bukan semata-mata ketertarikan pribadi atau kualitas diri.

Jadi, saat kamu merasa seperti algoritma Tinder tahu betul apa yang kamu inginkan, itu bukan tanpa alasan. Aplikasi ini mengumpulkan begitu banyak data yang, meskipun tampaknya tidak penting, malah sangat berperan dalam menentukan siapa yang bisa jadi pasangan ideal buat kamu  secara diam-diam. 

Algoritma ini mungkin bisa membantu kamu menemukan seseorang yang cocok, tapi tetap ingat bahwa mencari pasangan sejati tidak hanya soal swipe kanan dan kiri. Itu juga soal bagaimana kamu berinteraksi, mengenal, dan memahami satu sama lain secara lebih dalam.


Itu dia beberapa informasi terkait cara kerja algoritma Tinder yang penting untuk diketahui. Jika ingin lebih banyak terkait aplikasi lainnya, cek saja artikel terbaru hanya di laman AwanApps ya!

Baca juga: Aplikasi Cloud Gaming Terpopuler, Main Game Tanpa Ribet!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments