Mahasiswa Telkom Ciptakan Gelang Pendeteksi Tsunami

Ilustrasi gelang pendeteksi tsunami karya mahasiswa Telkom. (Sumber: Dok. Telkom University)
Isi Tabel

Seperti yang kita ketahui, Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Hal tersebut membuat negara ini berpotensi mengalami bencana alam tsunami. Sebab itu, peristiwa tsunami kerap terjadi di Indonesia. Hingga mengakibatkan puluhan sampai ratusan korban jiwa, akibat peristiwa tersebut. Berangkat dari peristiwa tersebut, tim mahasiswa Telkom University membuat inovasi gelang pendeteksi dini tsunami bernama GELORA. Tim ini terdiri dari Yasyfa Rifiani Putri, Muhamad Ridwansyah, Nur Rizki Rahmatulloh, dan Reyhan Fajar Nasution.

Baca juga: Hidroponik Vertikultur Berbasis IoT Karya Mahasiswa Telkom

Cara Kerja Gelang Pendekteksi Tsunami

Yasyfa, ketua Tim Telkom, mengatakan, konsep alat pendeteksi tsunami ini memanfaatkan teknologi Long Range (LoRa). Teknologi tersebut di Indonesia sendiri memanfaatkan gelombang frekusi di antara 921-923 MHz (regulasi AS923-2).

“Kami merancang alat ini menggunakan sensor ultrasonik dalam mengukur jarak penyurutan permukaan air. Kemudian, hasil ukurnya dikirim menuju gateway dengan LoRa,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Telkom University, Sabtu (16/4).

Selanjutnya, gateway akan meneruskan data ke server untuk keperluan monitoring. Ketika permukaan air surut (menandakan tsunami), server akan mengirimkan dara berupa notifikasi ke GELORA.

Lalu, gelang ini akan memberikan notifikasi berupa teks dan suara kepada pengguna saat ada tanda tsunami. GELORA ini pun dianggap cocok digunakan untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai.

Bukan hanya sebagai pendeteksi, gelang ini juga memudahkan proses evakuasi korban pasca terjadinya tsunami. Lewat alat inovasi ini, tim SAR dapat menghemat waktu pencarian korban. Sebab, gelang ini dilengkapi sistem GPS sehingga dapat melacak posisi korban.

“Jadi, alat ini diharapkan dapat menambah waktu untuk evakuasi ke tempat aman yang semula menurut BMKG hanya 15-20 menit,” imbuhnya,

Gelang pendeteksi tsunami ini juga dilengkapi sensor detak jantung, sehingga berguna bagi korban untuk mendapatkan pertolongan yang sesuai pasca ditemukan. Lewat inovasi ini, diharapkan dapat meminimalisasi angka kematian pada bencana tsunami.

Sementara itu, Yasyfa menambahkan, alat ini dapat bekerja saat permukaan air laut surut. Tsunmeter akan bunyi dan mengirim data ke gateway. Kemudian, data tersebut akan masuk ke server thingspeak.

Lalu, data tersebut akan dikirim lagi ke gateway dan dilanjutkan ke gelang. Setelah data diterima oleh gelang tersebut, GELORA akan bunyi dan muncul notifikasi untuk evaluasi. Di waktu bersamaan usai gelang pendeteksi ini berbunyi, GELORA akan mengirim lokasi dan monitring detak jantung korban tsunami.

“Nantinya, data tersebut bisa diakses oleh lembaga yang bertugas pasca bencana seperti tim SAR dan lainnya,” tuturnya.

Selain itu, GELORA juga memiliki keunggulan lain, yakni tak perlu terkoneksi internet dalam pengiriman dan penerimaan data. Sebab, teknologi LoRa membuat alat ini bisa tetap diakses tanpa jaringan internet.

Bahkan, alat ini tetap bisa menjangkau jarak hingga 15 km. Data yang dikirimkan dari alat tersebut pun mampu diterima dalam hitungan detik (kurang lebih 10 detik), walaupun tidak ada koneksi internet.


Itulah inovasi gelang pendeteksi tsunami yang dibuat oleh tim mahasiswa Telkom University. Dengan hadirnya alat ini, para mahasiswa tersebut juga berharap dapat berguna dalam proses mitigasi bencana maupun evakuasi korban pasca tsunami.

Baca juga: Mahasiswa UNS Ciptakan Penyiraman Berbasis IoT

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments