Layanan Yahoo di Cina Diberhentikan!

Ilustrasi layanan Yahoo. (Sumber: JPNN)
Isi Tabel

Halo Sobat Tech! Siapa disini yang tidak kenal dengan Yahoo? Yahoo adalah sebuah perusahaan internet multinasional yang terkenal akan portal webnya, seperti layanan Yahoo! Mail, Yahoo! Search Engine, dan sebagainya.

Perusahaan internet dari Amerika Serikat ini dikabarkan akan mundur atau menghentikan layanan di Cina. Dikatakan bahwa Yahoo mundur dikarenakan pemerintah Cina, apa yang sebenarnya terjadi? Penasaran bukan? Yuk langsung saja telusuri artikel ini untuk mengetahui selengkapnya!

Baca juga: Dulu Populer, Kini 5 Layanan Messenger Ini Sepi Pengguna

Perginya Yahoo Dari Cina

Perusahaan teknologi raksasa Yahoo dikabarkan telah mundur atau mencabut layanan di Cina pada Senin (1/11/2021). Hal itu sebagai respons dari Yahoo terkait ekosistem bisnis di Negeri Tirai Bambu tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, pihak Yahoo mengatakan bahwa, “Sebagai pengakuan atas lingkungan bisnis dan hukum yang semakin menantang di Cina, layanan Yahoo tidak akan dapat diakses dari daratan Cina mulai 1 November.”

Hal ini bukan pertama kalinya Yahoo hengkang dari Cina. Belakangan ini Yahoo perlahan menarik layanan seperti email, hingga pusat penelitian dan pengembangan yang didirikan di Beijing. Kepergian dari Cina disebut terjadi ketika negara tersebut memperingatkan perusahaan lokal untuk memperketat pengawasan keamanan data.

Alasan Yahoo Hengkang

a929b8f0-dd65-11e9-bffe-b90463fd5188

Ilustrasi layanan Yahoo

Menurut laporan Wall Street Journal, aturan aturan yang diberikan oleh pemerintah Cina juga menguraikan persyaratan pemrosesan data masyarakat oleh perusahaan yang berbasis di luar Cina, termasuk penilaian sertifikasi keamanan yang dilakukan oleh otoritas Cina.

Perusahaan multinasional yang memindahkan informasi pribadi keluar negeri juga disebut harus mendapat sertifikasi perlindungan data dari lembaga profesional, menurut aturan PIPL.

Hengkangnya Yahoo dari Cina mengikuti jejak Microsoft sebulan sebelumnya, yang mengumumkan bahwa telah menutup layanan LinkedIn di Cina. Microsoft menyebut aturan kepatuhan negara menjadi salah satu alasan Microsoft pergi.

“Meskipun kami telah menemukan keberhasilan dalam membantu masyarakat Cina menemukan pekerjaan dan peluang ekonomi, kami belum menemukan peluang yang sama dalam aspek sosial yang lebih agar mendapat informasi,” kata senior vice president of engineering Mohak Shroff dalam sebuah pernyataan.


Lebih lanjut, Shroff mengatakan, pihaknya juga menghadapi lingkungan operasi yang jauh lebih menantang, serta persyaratan kepatuhan yang lebih banyak dari pemerintah Cina.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments