Jenis kerusakan software komputer sangat beragam sehingga termasuk hal yang patut diketahui. Software atau dikenal juga sebagai perangkat lunak, terdiri dari program dan aplikasi yang memungkinkan komputer berfungsi sesuai dengan tugas yang diinginkan pengguna.
Kerusakan pada software bisa menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari performa lambat hingga sistem yang tidak berfungsi sama sekali. Lantas, apa saja jenis-jenis kerusakan pada software komputer? Jika penasaran dengan jenis kerusakannya, berikut pembahasan AwanApps!
Baca juga: Ini 5 Cara Merawat Speaker Smartphone, Bantu Tingkatkan Performanya!
Jenis Kerusakan Software Komputer yang Perlu Diketahui
Ketika software mengalami kerusakan, maka bisa mengganggu perangkat komputer secara keseluruhan. Adapun macam-macam kerusakan software komputer yang umum terjadi serta cara mengatasinya, antara lain sebagai berikut:
Crash Aplikasi
Salah satu jenis kerusakan yang paling umum, yakni crash atau kegagalan aplikasi. Saat aplikasi mengalami crash atau kerusakan, program tersebut tiba-tiba berhenti bekerja atau menutup dengan sendirinya.
Hal ini sering kali disebabkan oleh bug atau kesalahan pada kode aplikasi, ketidakcocokan dengan sistem operasi, atau kurangnya sumber daya seperti memori. Untuk mengatasinya, kamu perlu memastikan aplikasi yang digunakan selalu diperbarui ke versi terbaru dan periksa apakah aplikasi kompatibel dengan versi sistem operasi yang digunakan.
Kemudian, hentikan program lain yang memakan banyak sumber daya agar aplikasi memiliki ruang untuk bekerja dengan optimal. Apabila masalah tetap berlanjut, menghapus dan menginstal ulang aplikasi bisa menjadi solusi.
Jenis Kerusakan Software Komputer, Malware dan Virus
Malware merupakan perangkat lunak jahat yang dirancang untuk merusak sistem atau mencuri data. Salah satu jenis malware yang bisa menyebar dengan cepat melalui file, email, atau internet, yakni virus.
Jika terinfeksi, komputer dapat mengalami kinerja lambat, kehilangan data, atau bahkan menjadi tidak dapat digunakan sama sekali. Cara mengatasinya cukup mudah, yaitu pasang dan perbarui perangkat lunak antivirus secara rutin.
Lakukan pemindaian sistem secara berkala untuk mendeteksi dan menghapus malware lalu hindari mengunduh file dari sumber yang tidak terpercaya atau membuka lampiran email dari pengirim yang tidak dikenal.
File yang Korup
Kerusakan software dapat terjadi ketika file sistem atau file aplikasi mengalami korupsi. File yang rusak bisa disebabkan oleh gangguan saat penyimpanan, serangan malware, atau kegagalan perangkat keras.
Akibatnya, aplikasi atau sistem operasi mungkin tidak dapat berjalan dengan baik atau bahkan tidak bisa berfungsi sama sekali. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan alat diagnostik bawaan sistem operasi, seperti SFC atau scannow pada Windows.
Blue Screen of Death atau BSOD
BSOD adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan tampilan layar biru dengan pesan kesalahan fatal yang terjadi pada sistem Windows. Jenis kerusakan satu termasuk yang paling serius karena disebabkan oleh masalah software atau driver perangkat keras.
Umumnya, BSOD terjadi karena adanya kesalahan pada driver, masalah kompatibilitas software, atau file sistem yang korup. Karena itu, kamu bisa memeriksa dan perbarui driver perangkat keras untuk memastikan kompatibilitas dengan sistem operasi.
Selanjutnya, lakukan pemeriksaan pada software yang diinstal terakhir kali sebelum BSOD muncul dengan menggunakan alat seperti “Event Viewer” pada Windows untuk menganalisis penyebab BSOD.
Program Tidak Merespons
Pengguna kerap kali menghadapi masalah di mana aplikasi tiba-tiba berhenti merespons perintah. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan memori yang berlebihan, konflik dengan aplikasi lain, atau bug dalam program.
Cara mengatasinya cukup mudah, yaitu tekan “Ctrl+Alt+Delete” dan buka “Task Manager” untuk menghentikan program yang tidak merespons. Tutup aplikasi lain yang berjalan di latar belakang dan menggunakan banyak memori.
Itu dia beberapa jenis kerusakan software komputer yang kerap terjadi dan tips untuk mengatasinya. Penting untuk selalu melakukan pemeliharaan sistem secara rutin, seperti memperbarui perangkat lunak, memasang antivirus, dan melakukan cadangan data secara berkala.
Baca juga: 5 Tips Merawat Mouse Wireless Agar Tetap Berfungsi Secara Optimal