Kenapa TikTok Bisa Bikin Ketagihan? Ini Cara Kerja Algoritmanya

TikTok bisa bikin ketagihan
Isi Tabel

Siapa yang nggak kenal TikTok? Aplikasi ini telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, dengan miliaran pengguna aktif. 

TikTok bukan hanya sekadar tempat untuk berbagi video pendek, tetapi juga mesin hiburan yang sangat adiktif. 

Banyak orang yang awalnya hanya berniat menonton satu atau dua video, tetapi malah menghabiskan berjam-jam scrolling tanpa sadar. 

Kok bisa, ya? Jawabannya ada pada algoritma canggih yang digunakan oleh TikTok. Yuk, kita kupas tuntas!

Bagaimana Algoritma TikTok Bekerja?

TikTok menggunakan sistem rekomendasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang sangat kuat untuk menyajikan konten yang sesuai dengan preferensi setiap pengguna. Algoritma ini bekerja dengan cara menganalisis berbagai faktor, seperti:

  1. Interaksi Pengguna – Setiap kali kamu menyukai, mengomentari, atau membagikan video, algoritma mencatatnya untuk memahami jenis konten yang menarik buat kamu.
  2. Durasi Tontonan – Kalau kamu menonton sebuah video sampai habis atau bahkan mengulangnya, TikTok akan menganggap konten tersebut relevan untukmu dan akan merekomendasikan video serupa.
  3. Jenis Konten yang Disukai – TikTok juga memperhatikan kategori konten yang sering kamu lihat, seperti musik, tantangan viral, tutorial, atau komedi.
  4. Data Perangkat dan Lokasi – TikTok menggunakan informasi seperti lokasi geografis dan jenis perangkat untuk menyesuaikan rekomendasi dengan tren lokal.
  5. Audio dan Hashtag – Jika kamu sering menonton video dengan lagu atau hashtag tertentu, TikTok akan menampilkan lebih banyak konten dengan elemen serupa.

Semua faktor ini dianalisis secara real-time, sehingga feed “For You” atau FYP kamu terasa sangat personal dan relevan.

Kenapa TikTok Bisa Bikin Ketagihan?

Fenomena kecanduan TikTok bukan kebetulan. Aplikasi ini dirancang untuk mempertahankan perhatian pengguna selama mungkin. Beberapa teknik yang digunakan adalah:

  1. Scroll Tanpa Akhir (Infinite Scroll) – Tidak ada tombol “next” di TikTok, jadi kamu bisa terus menggulir video tanpa henti. Ini membuat otak terus mencari kesenangan dari video berikutnya.
  2. Video Pendek dan Padat – Durasi video yang singkat membuat pengguna lebih mudah mengonsumsi konten dalam jumlah banyak. Setiap video memberikan dopamin instan yang mendorong kamu untuk terus menonton.
  3. Personalisasi Ekstrem – Setiap orang punya FYP yang unik, sehingga pengguna selalu merasa bahwa konten yang mereka lihat sangat cocok dengan selera mereka.
  4. Tren dan Tantangan Viral – TikTok mendorong keterlibatan pengguna melalui tantangan, filter, dan efek yang membuat orang ingin terus mencoba hal baru.
  5. FOMO (Fear of Missing Out) – Algoritma memastikan bahwa kamu tidak ketinggalan tren terbaru yang sedang ramai, sehingga kamu terus kembali ke aplikasi untuk tetap update.

Dampak dari Kecanduan TikTok

Meskipun TikTok memberikan hiburan yang luar biasa, kecanduan terhadap platform ini bisa berdampak negatif, seperti:

  • Mengurangi Produktivitas – Banyak pengguna yang kehilangan waktu berjam-jam tanpa sadar, yang seharusnya bisa digunakan untuk hal lain yang lebih produktif.
  • Gangguan Tidur – Sering kali orang menonton TikTok sebelum tidur dan akhirnya begadang karena keasyikan scrolling.
  • Ketergantungan pada Dopamin Instan – Otak jadi terbiasa dengan hiburan cepat dan singkat, sehingga sulit untuk fokus pada tugas yang lebih panjang dan kompleks.

Bagaimana Cara Mengendalikan Penggunaan TikTok?

Kalau kamu merasa mulai kecanduan TikTok, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengontrol penggunaannya:

  1. Batasi Waktu Penggunaan – Gunakan fitur “Digital Wellbeing” di TikTok atau aplikasi pihak ketiga untuk membatasi waktu layar.
  2. Gunakan TikTok Secara Sadar – Jangan hanya scrolling tanpa tujuan, tetapi tentukan waktu tertentu untuk menggunakan aplikasi.
  3. Unfollow Akun yang Tidak Memberikan Manfaat – Kurangi eksposur terhadap konten yang hanya membuang waktu.
  4. Cari Aktivitas Alternatif – Alihkan perhatian dengan kegiatan lain seperti membaca, berolahraga, atau berkumpul dengan teman secara langsung.

TikTok bukan sekadar aplikasi biasa. Algoritmanya yang canggih membuatnya sangat menarik dan bahkan bisa bikin ketagihan. Dengan memahami bagaimana cara kerja algoritma ini, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan TikTok tanpa terjebak dalam pola penggunaan yang berlebihan. Jadi, yuk mulai mengontrol waktu penggunaan kita dan menikmati TikTok dengan cara yang lebih sehat!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments