KATALIS, Kateter Urine Otomatis Karya Mahasiswa UB

Ilustrasi desain alat KATALIS. (Sumber: Dok. Universitas Brawijaya)
Isi Tabel

Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi membuat beban tenaga kesehatan (nakes) meningkat secara signifikan. Apalagi bagi para nakes di unit perawatan intensif atau ICU. Hal ini karena mereka perlu memastikan kebutuhan berbagai alat penunjang kehidupan untuk para pasien kritis. Salah satunya adalah kateter urin, alat yang membantu pasien guna mengeluarkan urin.

Dengan alat ini, tenaga kesehatan dapat mendeteksi secara dini penyakit yang mungkin ada pada pasien. Sayangnya, nakes di ICU yang terbatas itu harus memantau kateter urin secara real-time. Akan tetapi, pemantauan kateter urin pada masa pandemi kurang efisien. Sebab, para tenaga kesehatan tersebut pastinya perlu menangani hal-hal urgensi lainnya. Oleh karena itu, lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) menciptakan kateter urin terintegrasi Internet of Things (IoT) untuk pasien ICU.

“Dengan diciptakan kateter otomatis ini, beban kerja tenaga kesehatan dapat berkurang. Jadi, mereka bisa mengalokasikan waktu dan tenaga dalam mengerjakan hal penting lainnya,” ujar Maghfira Rahma Azizah, perwakilan tim, dikutip dari laman resmi UB, Jumat (06/05).

Inovasi yang digagas tersebut diberi nama KATALIS. Berbeda dari kateter umumnya, alat buatan mahasiswa UB ini memiliki tiga sensor. Tujuan sensor tersebut untuk memantau perubahan warna, volume, dan pH pada urin pasien secara real-time.

Baca juga: Automatic Solar Hidroponik Bertenaga Surya Karya ITS

Cara Kerja KATALIS

Lewat KATALIS ini, tenaga kesehatan dapat memantau perubahan urin pada pasien tanpa harus menghampiri secara langsung. Sebab, alat tersebut telah terhubung dengan aplikasi IoT yang dilengkapi dengan notifikasi.

“Jadi, kalau ada perubahan urin pada pasien akan langsung muncul notifikasinya. Setelah itu, nakes dapat menindaklanjuti secara langsung,” tuturnya.

Bukan hanya itu, aplikasi KATALIS juga memiliki fitur profil pasien yang menjadi tanggung jawab tenaga kesehatan tersebut. Mulai dari rekam medis, data hasil evaluasi sensor, dan grafik data hasil evaluasi sensor yang disajikan per jam.

Sensor yang terdapat dalam alat tersebut terdiri dari sensor warna TCS3200, sensor pH meter DF Robot V1.1., dan sensor water-level. Ketiga sensor tersebut diaktifkan dengan cara menghubungkan adaptor pada sumber listrik.

Sementara itu, pemasangan alat buatan kelima mahasiswa UB ini sama seperti kateter urin pada umumnya. Jadi, tenaga kesehatan tidak akan mengalami kesulitan dalam penggunaan kateter tersebut.

Berbeda dari kateter biasanya, KATALIS ini menggunakan akrilik sebagai pengganti kantung urin sekali pakai. Tujuannya agar menghemat penggunaan plastik yang digunakan untuk produksi kantung urin sekali pakai.

Jika ingin membuang urin menggunakan alat ini, maka penggna tidak perlu membongkar balok akrilik. Cukup membuka lubang di bagian samping balok, kemudian pengguna sudah dapat mengosongkan tempat urin.  


Lewat inovasi ini, para nakes akan semakin efektif untuk melakukan pekerjaannya. Di samping itu, KATALIS juga hadir untuk mengurangi sampah plastik dari penggunaan kateter sekali pakai.

Baca juga: “Get This Look!”, Aplikasi Kecantikan Ala Bintang Korea

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments