Hati-hati! GPT Zero Bisa Mendeteksi Tulisan Hasil ChatGPT!

Ilustrasi GPT Zero yang Bisa Mendeteksi Tulisan Hasil ChatGPT. (Sumber: Freepik)
Isi Tabel

Pernahkah kamu mendengar nama GPT Zero? Jika belum, GPT Zero merupakan perangkat lunak yang diciptakan untuk mendeteksi tulisan hasil buatan ChatGPT, chatbot besutan OpenAI yang sedang marak diperbincangkan.

Kehadiran ChatGPT di tengah masyarakat dunia menimbulkan dampak positif dan negatif sekaligus. Walaupun diklaim membantu pekerjaan banyak orang, namun tak sedikit yang beranggapan bahwa kehadirannya malah justru menumpulkan kreativitas dalam dunia kepenulisan.

Pasti di antara kalian pernah mendengar cerita tentang seorang mahasiswa yang lulus dengan skripsi yang dibuat oleh bantuan ChatGPT. Ramainya berita tersebut membuat para pengajar khawatir kehadiran chatbot ini malah menurunkan kemampuan pelajar dalam membuat sebuah karya tulis.

Namun, kekhawatiran ini akan terjawab dengan hadirnya GPT Zero yang mampu mendeteksi tulisan hasil buatan ChatGPT. Benarkah itu? Mari simak fakta selengkapnya di bawah ini!

Baca juga: Selain ChatGPT, Inilah 5 Chatbot AI yang Juga Canggih!

Apa itu GPT Zero?

Dilansir dari laman Freshered, GPT Zero diciptakan oleh seorang mahasiswa Princeton yang baru berusia 22 tahun bernama Edward Tian. Aplikasi ini dirancang untuk dapat menganalisis teks yang dibuat oleh sebuah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Kabarnya, Edward Tian adalah jurusan ilmu komputer yang mempelajari jurnalisme. Latar belakang itulah yang membuat pria ini ingin memerangi tulisan yang terindikasi plagiarisme AI sejak kemunculan ChatGPT.

Ia mengungkapkan, manusia berhak mengetahui apakah sebuah tulisan merupakan hasil buatan manusia atau AI. Dengan demikian, akan adil jika seseorang mengetahui bahwa karya tulis tersebut ternyata bukanlah hasil murni buatan manusia.

Setelah dirilis pada 2 januari 2023 lalu, GPT Zero langsung diserbu para guru dan pengajar. Dikutip dari laman SCMP, sudah lebih dari 80.000 orang yang mengaksesnya sejak aplikasi ini diluncurkan.

Walaupun ditawari kerjasama oleh sejumlah pihak, aplikasi ini tetap bisa dinikmati secara gratis. Tian ingin menciptakan GPT Zero demi melawan kecerdasan buatan, dengan tagline humans deserve to know the truth” (baca: manusia berhak mengetahui segalanya).

Cara Kerjanya

Untuk mengetahui apakah sebuah teks merupakan hasil buatan bot atau bukan, GPT Zero menggunakan dua indikator, yaitu “perplexity” dan “burstiness”. 

Perplexity adalah indikator yang berguna untuk mengukur kompleksitas dari kumpulan teks. Jika tingkat kompleksitas tinggi, kemungkinan besar teks tersebut ditulis murni oleh manusia. Akan tetapi, apabila bahasa teks memiliki kompleksitas rendah, bisa dikatakan kalau tulisan tersebut dihasilkan dari AI.

Sementara itu, indikator burstiness berguna untuk membandingkan variasi dari kalimat yang tersusun di dalam sebuah teks. Seseorang pasti memiliki variasi mereka sendiri dalam menulis kalimat. Dengan demikian, setiap tulisan pasti memiliki keunikannya sendiri.

Berbeda dengan hasil AI, kalimat yang ditulis cenderung memiliki varian yang seragam dan monoton. Selain itu, saat dibaca pun terkesan tidak natural dan seperti bahasa robot.


Demikianlah, informasi mengenai GPT Zero yang diciptakan untuk mendeteksi tulisan hasil buatan AI, termasuk ChatGPT. Walaupun demikian Tian mengungkapkan jika aplikasi ini belum bisa dikatakan sempurna dan memerlukan pengembangan lebih lanjut.

Sudahkah kamu mencobanya? Bagi yang sudah, yuk bagikan pengalamanmu di kolom komentar!

Baca juga: Berkat Dukungan AI, Kini Google Translate Semakin Cerdas!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments