Era Hybrid Working, Teknologi Ini Bisa Bantu HRD di 2022!

Ilustrasi karyawan perusahaan yang menerapkan sistem hybrid work. (sumber: Pexels)
Isi Tabel

Pada kondisi sekarang ini kita tahu bahwa rakyat Indonesia masih harus berjuang dalam mengatasi penurunan pandemi virus COVID-19.  Bila pada awalnya bisnis dan pelaku usaha bisa beroperasi dengan bebas. Kini, semua pergerakan harus mematuhi protokol pemerintah dalam mencegah penurunan pandemi virus COVID-19. Semua aktivitas masyarakat pun sangat dibatasi, serta dituntut untuk bekerja secara Work From Home (WFH). Tentunya, kegiatan tersebut pun tak lepas dari teknologi untuk menunjang aktivitas WFH itu. Rakyat harus menunggu hingga fase New Normal agar dapat beraktivitas di luar rumah. Meskipun, pergerakan mereka masih dibatasi aturan protokol kesehatan.

Pada masa yang serba terbatas ini, para team Human Resources (HR) dan perusahaan harus gesit dalam merancang strategi di fase New Normal. Bertujuan agar dapat membimbing karyawan tetap produktif dan bisa beradaptasi lebih baik di tengah pandemi ini. Bekerja secara remote memang terbukti cocok dan efektif untuk mengatasi ketidakpastian antar karyawan. Namun, tidak semua karyawan atau divisi tertentu yang bisa terus-menerus bekerja dari rumah.

Dari situasi itulah muncul istilah baru yaitu Hybrid Work Model yang team AwanApps akan dibahas pada artikel kali ini. Yuk, simak informasinya tentang era Hybrid Work Model di bawah ini !

Baca juga: Catat! 3 Mobil Listrik Murah Ini Masuk ke Indonesia

Apa itu Hybrid Work Model ?

Ilustrasi

Secara pengertian literal hybrid adalah kombinasi dari dua atau lebih konsep yang akhirnya menghasilkan turunan dengan dwifungsi. Menurut Gordon Enns, CEO dari Great Day HR, suatu kemampuan dasar untuk bekerja dari rumah sudah bagus. Sebab itu, alur kerja dan komunikasi juga harus diperhatikan. Kemudian, manajemen perusahaan juga harus lebih proaktif dalam mengoptimalkan aspek tersebut 

Selanjutnya, Gordon juga menyediakan platform bagi seorang atau team Human Resources (HR) untuk menerapkan Hybrid Work Model tersebut. Menurutnya, hal ini disebabkan ketidakpastian kapan karyawan bisa kembali bekerja di kantor. Akan tetapi, bisnis harus tetap berjalan seperti biasanya. Jika terlaksananya sistem Hybrid Work Model ini, maka perusahaan bisa meningkatkan keterikatan dan kepuasan karyawan. Lalu, bisa juga dijadikan bentuk investasi perusahaan yang cukup optimal.

Apa Kelebihan Hybrid Work Model ?

Ilustrasi perusahaan yang bekerja di era hybrid work

Bila saat menerapkan Hybrid Work Model berhasil, maka akan ada dampak positif yang muncul bagi untuk para pekerjanya. Menurut Gordon, poin paling besar dalam penerapan sistem ini adalah terciptanya kesimbangan antara bekerja dari rumah dan kantor. Tentunya, tidak lepas dengan bantuan teknologi.

Untuk menerapkan model kerja ini, perlu melibatkan pihak HR yang perhatian dan cepat tanggap. Apalagi dalam mengusulkan teknologi apa yang cocok untuk bisnis perusahaan.

Ketua Komunitas Praktisi HR Indonesia, Isnantyo Widodo menyebutkan, bahwa seorang HR harus dapat memahami dari strategi bisnis ke strategi Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian, juga dapat menjadi reactor (enabler),  partner (connector) dan anticipator (Designer) untuk memfasilitasi semua tantangan bisnis

Lalu, Widodo juga menegaskan, bahwa semua pelaku usaha dan karyawan harus siap untuk menggabungkan teknologi dan kompetensi yang dikuasai. Hal itu bertujuan agar semua karyawan dapat bekerja bisa kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja.

Teknologi Apa yang Bisa Digunakan di Era Hybrid Work ?

Ilustrasi teknologi yang digunakan untuk sistem hybrid work

Untuk dapat mengupayakan adaptasi Hybrid Work model, penguasaan teknologi menjadi bagian paling krusial. Memang betul bahwa model kerja remote sepenuhnya mengandalkan teknologi. Namun, dalam model kerja ini justru dapat mengkombinasikan kompetensi tenaga manusia dengan teknologi. Salah satu bentuk teknologi yang bisa mendukung efektivitas Hybrid Work Model adalah Human Resource Information System  (HRIS).

Dengan menggunakan teknologi tersebut, seorang HR akan lebih mudah melakukan manajemen perusahaan. Misalnya, mengatur jadwal kerja atau shif, dan mengawasi kinerja karyawan secara intensif tanpa mengintimidasi serta kurang percaya.

Teknologi gagasan Great Day HR ini menyediakan fitur lengkap dalam platforn serupa dengan yang digunakan HR. Nilai tambahnya aplikasi ini tersimpan ke layanan cloud dan bisa terintegrasi ke perangkat seluler. Jadi, tidak membutuhkan modifikasi atau desain khusus yang untuk bisa digunakan dengan mudah. 

Pada Great Day HR mengklaim bahwa tersedianya fitur terintegrasi, mulai dari rekam kehadiran hingga sistem penggajian otomatis pada teknologi HRIS tersebut. Tim HR perusahaan akan tetap bisa menjalankan fungsi dan tugas meskipun karyawan menerapkan gaya bekerja hybrid working

“Kami (Great Day HR), terus belajar dan berusaha untuk memberikan solusi terbaik. Hybrid Work Model sangat memungkinkan untuk terus digunakan, bahkan setelah pandemi berakhir dikarenakan model ini dirasa sangat fleksibel dan mendorong produktivitas tinggi,” pungkas Gordon.


Nah dari artikel diatas apakah sobat AwanApps sudah bekerja secara hybrid atau masih sepenuhnya WFH. Jika sudah maka team AwanApps mau mengingatkan lagi tetap bekerja sesuai dengan protokol kesehatan ya. Semangat dan Jangan lupa berdoa!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments