Climate Change, Waktunya Dukung Daur Ulang Plastik!

Ilustrasi seseorang yang mengumpulkan sampah plastik. (sumber: Pexels)
Isi Tabel

Climate change atau dalam bahasa Indonesia perubahan iklim adalah perubahan signifikan kepada iklim, suhu udara, dan curah hujan mulai dari dasawarsa sampai jutaan tahun. Kini, Indonesia dan negara-negara lainnya tengah mengalami perubahan iklim.

Untuk itu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mengeluarkan Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim. Kebijakan tersebut merupakan implementasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs), Low Carbon and Climate Resilience Strategy, Sendai Framework, dan pemenuhan target Paris Agreement.

Ketahanan iklim menjadi perhatian pemerintah sebab letak geografis Indonesia pada garis ekuator dan diapit dua samudra. Jadi, tercipta pola iklim dinamis yang berlangsung cepat (rapid onset) dan dalam kurun waktu yang relatif panjang (slow onset). 

Baca juga: Aplikasi Edit Foto Ala Selebgram, Dijamin Makin Aesthetic!

Dampak Negatif Perubahan Iklim

Dilansir dari laman Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), berikut dampak negatif dari terjadinya perubahan iklim:

  • Menurunnya kualitas dan berkurangnya kuantitas air
  • Perubahan habitat dan punahnya spesies hewan dan tumbuhan
  • Meningkatnya gas rumah kaca
  • Menurunnya kuantitas dan kualitas hutan
  • Meningkatnya wabah penyakit, kasus kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh
  • Menurunnya produktivitas pertanian
  • Tenggelamnya daerah pesisir dan pulau-pulau kecil

Penyebab Perubahan Iklim

Dilansir dari Jurnal Administrasi Reformasi, penyebab utama terjadinya climate change yaitu polusi akibat sampah padat dan emisi gas rumah kaca. Sampah padat merupakan komoditas sisa yang dihasilkan dari aktivitas masyarakat dan juga pabrik. 

Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional menyebutkan pada tahun 2020 timbulan sampah mencapai 34,5 ton yang mana 17,2% di antaranya adalah sampah plastik. Ditjen PPI menyebutkan, proses pembuatan plastik dan penguraian sampah plastik dilakukan dengan cara pembakaran. Akhirnya, dari kedua proses tersebut menaikkan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfer.

Dukung Daur Ulang Sampah Plastik dengan Plasticpay

Plasticpay, platform digital untuk daur ulang sampah plastik

Melihat climate change akibat besarnya jumlah sampah plastik di Indonesia, banyak agen perubahan yang mengajak masyarakat untuk dapat mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah plastik. Layaknya yang dilakukan oleh negara-negara maju, kini di Indonesia hadir mesin yang difungsikan sebagai wadah penyimpanan sampah plastik untuk didaur ulang.

Salah satu platform digital yang bergerak dalam kampanye ini adalah Plasticpay. Plasticpay mengajak masyarakat untuk merubah sampah plastik yang merusak lingkungan menjadi produk bernilai guna seperti boneka, bantal, karpet, dll. Tiap sampah plastik yang ditukarkan akan dikonversi menjadi Plasticpay Poin yang dapat diuangkan.


Sebagai penghuni bumi, kita berkewajiban untuk merawat dan menjaga kesehatannya. Banyak aksi sederhana yang nyatanya mampu memberikan dampak positif seperti halnya mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang sampah plastik. 

Keikutsertaan masyarakat menjadi titik tolak kesuksesan program daur ulang sampah plastik seperti yang dijalankan oleh Plasticpay. Jadi, yuk, kumpulkan sampah plastikmu dan taruh di drop box Plasticpay!

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments