Bahaya fitur NFC atau Near-Field Communication memang belum banyak diketahui. Ya, NFC sendiri telah menjadi fitur yang semakin umum pada smartphone sebab menawarkan kemudahan dalam berbagai transaksi tanpa kontak, transfer data, serta menghubungkan perangkat.
Akan tetapi, di balik kemudahan yang ditawarkan, terdapat sejumlah potensi bahaya fitur NFC yang perlu diwaspadai. Agar bisa semakin waspada dengan fitur ini, berikut pembahasan lengkap AwanApps!
Baca juga: 6 Fungsi Fitur NFC Smartphone dalam Penggunaan Sehari-hari
Apa Saja Bahaya Fitur NFC Pada Smartphone?

Meski dirancang dengan lapisan keamanan, celah dan praktik penggunaan NFC yang kurang hati-hati bisa membuka pintu bagi risiko keamanan dan privasi. Karena itu, ada beberapa bahaya dari penggunaan fitur NFC yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
Skimming dan Pencurian Data Kartu Kredit
Salah satu bahaya dari fitur NFC pada smartphone, yakni potensi skimming dan pencurian data kartu kredit. Transaksi NFC dirancang dengan enkripsi, tetapi perangkat dengan niat jahat yang berada dalam jarak dekat bisa berpotensi mencegat atau mencuri informasi pembayaran saat kamu melakukan transaksi tanpa kontak.
Risiko ini mungkin meningkat di tempat-tempat umum yang ramai. Karena itu, penting untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar dapat meminimalkan bahaya fitur NFC.
Bahaya Fitur NFC Pada Smartphone, Pembobolan Perangkat dan Penyebaran Malware
Selain pencurian data kartu kredit, bahaya lain dari fitur NFC pada smartphone juga mencakup potensi pembobolan perangkat serta penyebaran malware. Penyerang bisa memanfaatkan celah keamanan dalam protokol NFC atau perangkat lunak yang mengelola fitur satu ini
Saat NFC aktif dan berada dalam jangkauan perangkat penyerang, maka mereka berpotensi mengeksploitasi kerentanan tersebut untuk menginstal malware, mencuri data, atau mengambil kendali perangkat dari jarak dekat.
Pelacakan Lokasi dan Pemantauan Aktivitas
Bahaya selanjutnya dari penggunaan NFC pada smartphone yang kurang disadari, yaitu potensi pelacakan lokasi dan pemantauan aktivitas. Ya, perangkat NFC yang tersebar di berbagai lokasi memungkinkan untuk dilacak keberadaannya oleh penyerang tak bertanggung jawab.
Untuk menghindari kejahatan sejenisnya, kamu bisa mematikan fitur NFC saat tidak digunakan. Meski terlihat merepotkan, tetapi hal tersebut dapat mengurangi bahaya dari fitur NFC terkait pelacakan lokasi dan pemantauan aktivitas.
Serangan Relay dan Pencurian Identitas
Risiko serangan relay dan pencurian identitas bisa terjadi jika smartphone sudah dilengkapi dengan fitur NFC. Dalam serangan relay, penyerang dapat menggunakan dua perangkat NFC untuk memperpanjang jangkauan komunikasi antara smartphone dengan terminal pembayaran atau perangkat lain.
Hal ini tentunya memungkinkan mereka untuk mencegat dan memanipulasi data yang sedang ditransmisikan. Dalam hal ini, pastikan agar mengaktifkan NFC hanya saat diperlukan dan mematikannya kembali setelah selesai digunakan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, untuk meminimalkan bahaya fitur NFC pada smartphone, langkah pencegahan terbaik adalah dengan mematikan fitur NFC ketika tidak digunakan. Aktifkan hanya ketika kamu benar-benar ingin melakukan transaksi atau transfer data menggunakan NFC.
Dengan begitu, bahaya fitur NFC pada smartphone bisa benar-benar diminimalisir secara tepat. Jika ingin lebih aman saat menggunakan smartphone, pastikan untuk mengetahui berbagai tips teknologi lainnya melalui artikel terbaru di laman AwanApps ya!
Baca juga: 3 Kekurangan Fitur NFC, Perangkat Jadi Rawan Malware?