Jenjang jabatan di perusahaan memang cukup beragam dan memiliki tugas serta tanggung jawab masing-masing. Pada umumnya, level atau nama jabatan sudah diterapkan di berbagai jenis perusahaan.
Karena itu, bagi yang baru memasuki dunia kerja, penting untuk mengetahui jenis dan nama jabatan di perusahaan. Lalu, apa saja jenjang jabatan yang biasa ada di perusahaan? Bagi yang ingin mempelajarinya, yuk simak ulasan AwanApps berikut!
Baca juga: Yuk Simak, Ini 6 Cara Membangun Bisnis Startup dari Nol
Jenjang Jabatan di Perusahaan yang Perlu Diketahui
Tingkatan atau jenjang jabatan biasanya akan kamu temukan ketika bekerja di sektor swasta. Adapun beberapa nama jabatan atau level beserta contoh profesinya secara umum, antara lain sebagai berikut:
Level Eksekutif
Pada level tertinggi, ada jabatan-jabatan eksekutif yang memiliki peran untuk mengambil keputusan besar bagi bisnis. Biasanya, level ini sering kali dikenal sebagai posisi C-level atau C-Suite.
Tugas utama orang yang memegang jabatan level eksekutif adalah memimpin perusahaan dengan mengawasi kondisi finansial, membuat strategi pertumbuhan bisnis, serta pencapaian visi.
Dalam segi pengelolaan sumber daya manusia, level eksekutif atau manajemen senior juga turut andil dalam menarik talenta terbaik untuk mengisi posisi di bawahnya. Beberapa contoh profesi yang berada di level eksekutif, seperti CEO, COO, CTO, president, vice president, dan senior executive.
Jenjang Jabatan di Perusahaan, Level Middle Management
Selanjutnya, jabatan middle management yang satu tingkat berada di bawah level eksekutif. Seseorang dengan jabatan ini berarti akan memimpin manajer-manajer di bawahnya dan berfungsi sebagai perantara komunikasi antara pejabat eksekutif dengan manajer supaya tetap dalam satu visi.
Perlu dipahami, pejabat eksekutif tidak langsung mengawasi target tiap departemen sehingga middle management yang akan melakukannya dan kemudian membuat laporan. Beberapa contoh profesi yang berada di level management, yaitu sales director, direktur senior, adviser, serta regional manager.
Level Lower Management
Level lower management maksudnya adalah manajer tingkat pertama yang harus memimpin para staf di bawahnya secara langsung. Meski berada pada level manajemen yang lebih bawah, karyawan di jabatan ini tetap seorang profesional dengan pengalaman dan kualifikasi di atas rata-rata.
Biasanya, mereka tidak melakukan pelaporan langsung ke pejabat eksekutif melainkan mengomunikasikan terlebih dahulu melalui middle management. Contoh profesi yang berada di jabatan ini, yaitu sales manager, sales supervisor, senior finance manager, serta project manager.
Level Intermediate
Karyawan yang berada di level ini memang belum menduduki level manajerial tetapi sudah berada satu tingkat di atas staf biasa. Sebab, keahliannya pun lebih tinggi di bidang tertentu atau telah berpengalaman bekerja selama beberapa tahun.
Para profesional yang menduduki jabatan ini mungkin akan diberi tanggung jawab manajerial dan otonomi lebih tinggi dibandingkan posisi entry-level. Beberapa profesi pada level intermediate, seperti event coordinator, learning design specialist, serta HR analyst.
Level Entry
Terakhir, ada posisi entry level di mana diperuntukan bagi orang-orang yang baru masuk dunia kerja, seperti fresh graduate. Seseorang yang berada di level ini harus mempelajari terlebih dahulu cara-cara mengerjakan tugas.
Biasanya, karyawan entry-level terdiri dari anggota staf yang memiliki kualifikasi minim, pengalaman masih sedikit, atau bahkan belum berpengalaman sama sekali. Karena itu, tugas karyawan pada level ini berkaitan dengan proses operasional perusahaan sehari-hari.
Karena itukah, karyawan entry-level bisa mengetahui apa saja yang terjadi di lapangan, baik kendala teknis, kebutuhan, hingga peluang untuk perbaikan. Dalam menjalankan tugasnya, karyawan level entry akan diawasi oleh koordinator ata middle management.
Itu dia gambaran tentang jenjang jabatan di perusahaan yang bisa dipelajari sebelum memasuki dunia kerja. Dengan penjelasan ini, semoga kamu bisa melihat peluang jenjang karier dan berusaha semaksimal mungkin, ya!
Baca juga: Ini Dia Jenis-jenis Insentif untuk Pekerja, Penting Diketahui Pemilik Bisnis!