Bagi kaum pekerja pasti tidak asing dengan istilah resign, bukan? Resign atau pengunduran diri dari tempat kerja merupakan suatu hal yang lumrah dilakukan oleh seorang karyawan perusahaan. Bila sebelumnya di masa pandemi banyak perusahaan yang memberhentikan pekerja, kini justru banyak karyawan yang memilih keluar dari tempat kerjanya.
Alasan kebanyakan pekerja yang mengundurkan diri, salah satunya faktor kelelahan yang dihadapi karena tekanan pekerjaan berlebih. Selain itu, kesehatan mental juga menjadi pertimbangan mereka yang mengajukan pengunduran diri. Mereka memilih mencari pekerjaan yang sehat secara mental, alih-alih bertahan di tempat kerja toxic.
Baca juga: Selain Komunikasi, 5 Skill Ini Wajib Dimiliki Public Relations!
Alasan Karyawan Mengajukan Resign
Keadaan Perekonomian Mulai Membaik
Setelah dua tahun lebih mengalami kondisi pandemi Covid-19, kini kasus tersebut semakin landai sehingga perekonomian negara juga mulai membaik. Dikutip dari laman CNN Indonesia, berdasarkan data JobStreet di tahun 2021, jumlah lowongan kerja meningkat 31 persen setiap bulannya. Jumlah lamaran per lowongan pun meningkat sebesar 89 persen.
Karyawan Resign Karena Restrukturisasi Sistem Kerja
Kondisi pandemi Covid-19 yang pernah dialami membuat para pekerja terbiasa dengan sistem kerja work from home (WFH). Melalui sistem tersebut, pekerja memiliki kebebasan jam kerja.
Sayangnya, kondisi yang mulai membaik ini membuat hampir seluruh perusahaan kembali melakukan sistem kerja work from office (WFO). Karyawan yang terbiasa WFH pun menjadi ragu untuk WFO, sehingga beberapa dari mereka lebih memilih mencari pekerjaan yang dapat dilakukan dari jarak jauh.
Tips Agar Karyawan Tidak Resign
Tak bisa dimungkiri, pengunduran diri yang dilakukan banyak pekerja tentu merugikan perusahaan. Bukan hal mudah mencari karyawan pengganti, apalagi bila perusahaan tersebut sudah merasa cocok dengan kinerja karyawannya. Meski begitu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan perusahaan agar tidak banyak karyawan yang resign.
Melakukan Evaluasi Beban Kerja
Pertama, perusahaan perlu memeriksa beban kerja setiap tim. Bila memang ada karyawan yang beban kerjanya terlalu banyak, sebaiknya didistribusikan kepada karyawan lainnya. Buatlah pengaturan yang adil bagi semua karyawan perusahaan.
Menempatkan Sesuai Bidang dan Minat Karyawan
Beberapa karyawan yang resign, biasanya merasa bidang pekerjaan saat ini tidak sesuai dengan minat dan keinginannya. Sebab itu, perusahaan sebaiknya mengevaluasi kembali, apakah memang karyawan tersebut memegang bidang sesuai minat dan keinginannya atau tidak. Dengan menempatkan karyawan di tempat sesuai minat dan kemampuannya, cara kerjanya juga akan lebih teratur serta nyaman.
Memberikan Tanggung Jawab Baru
Bosan merupakan salah satu sifat dasar manusia. Beberapa karyawan mungkin mengundurkan diri karena bosan dengan apa yang dia kerjakan. Coba beri mereka tanggung jawab atau project baru, sehingga membuat lebih tertantang dan memungkinkan untuk belajar hal baru.
Apresiasi Karyawan
Terakhir, perusahaan harus bisa menghargai semua kinerja yang dilakukan oleh karyawan. Misalnya, memberikan hadiah atau title sebagai pekerja terbaik yang digilir setiap bulannya. Dengan begitu, karyawan akan merasa kinerjanya dihargai oleh perusahaan.
Itulah beberapa tips buat perusahaan untuk menghadapi fenomena resign yang dilakukan oleh karyawan. Yuk, lakukan keempat tips di atas agar tak kehilangan karyawan terbaik!
Baca juga: Di Tengah Gelombang PHK, 4 Startup Indonesia Ini Bertahan
