3 Startup Lokal yang Peduli Lingkungan

Ilustrasi startup Waste4Change yang peduli terhadap lingkungan. (Sumber: Folderbisnis.com)
Isi Tabel

Kini, isu lingkungan menjadi perbincangan hangat yang disorot oleh berbagai kalangan. Perubahan iklim yang terjadi telah memberikan bukti nyata tentang dampak buruk terhadap kehidupan. Melihat kondisi lingkungan yang sedang tidak baik-baik saja, sejumlah inovator lokal mencoba menghadirkan cara baru untuk mengurangi potensi isu akibat perubahan iklim.

Salah satunya adalah kehadiran startup yang mencoba memberikan solusi untuk lingkungan. Di Indonesia, ada beberapa inovasi startup lokal yang fokus terhadap isu perubahan iklim. Kira-kira, startup apa saja yang bergerak di bidang tersebut? Penasaran? Yuk, kenali 3 startup lokal yang peduli dengan lingkungan!  

Baca juga: Tak Melulu Pria, 3 Wanita Ini Jadi CEO Startup Teknologi

Startup Waste4Change yang Peduli Lingkungan

Pertama, ada startup Waste4Change yang bergerak di layanan pengelolaan sampah di Indonesia. Perusahaan rintisan yang peduli terhadap lingkungan ini didirikan oleh Mohamad Bijaksana Junerosano atau biasa dikenal dengan Sano.

Melalui startup yang didirikan pada tahun 2014 ini, Sano berkeinginan untuk mengurangi jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Oleh sebab itu, Waste4Change menyediakan jasa pengumpulan dan pemilihan limbah.

Waste4Change menerapkan metode 4C, yaitu konsultasi (consult), kampanye edukasi (campaign), pengumpulan sampah (collect), dan mendaur ulang sampah (create). Setelah berdiri selama 8 tahun, sudah lebih dari 2.000 rumah dan 40 area komersial yang menjadi mitra Waste4Change. 

Startup Lokal Duitin

Duitin sebagai startup lokal yang peduli terhadap lingkungan

Selanjutnya, ada startup Duitin dengan waste management system yang aman. Duitin merupakan gerakan memilah, mengumpulkan, dan mengelola sampah, agar bisa mendapatkan ‘kehidupan kedua’ melalui proses daur ulang.

Melalui platform peduli lingkungan ini, masyarakat cukup memilah sampah yang ingin diberikan kepada Duitin. Setelah itu, mereka bisa pesan Picker di aplikasi Duitin. Ketika sampah telah disetor, mereka akan mendapatkan rewards. Untuk rewards berupa koin, pengguna bisa tukar dengan pulsa, paket kuota data, atau token listrik.

Dengan kehadiran Duitin, Agy sebagai CEO Duitin, ingin mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya daur ulang sampah. Hadirnya Duitin ini sebagai media untuk mempermudah masyarakat dalam mendaur ulang sampah.

Jejak.in

Terakhir, Jejak.in merupakan salah satu startup climate change yang didirikan pada tahun 2018 lalu. Berbeda dari kedua startup sebelumnya, Jejak.in ini lebih fokus untuk menginisiasi aksi melalui solusi berbasis IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligences).

Salah satu produk andalan dari startup yang peduli lingkungan ini adalah Tree and Carbon Storage Monitoring Platform. Di platform tersebut, mereka memanfaatkan teknologi seluler, drone, sensor IoT, LiDAR, dan satelit untuk mengumpulkan serta menganalisis data ekologi lingkungan.

Dengan kehadiran Jejak.in ini, masyarakat mampu mengetahui perkembangan climate change serta emisi karbon secara real-time. Bagi kamu yang tertarik dengan aplikasi ini, Jejak.in dapat diunduh di Play Store atau App Store.


Itulah tiga informasi tentang startup yang peduli terhadap lingkungan. Tak bisa dimungkiri, kehadiran beberapa startup tersebut membuat masyarakat secara perlahan mulai peduli terhadap lingkungan. Yuk, mari sama-sama peduli dengan lingkungan!

Baca juga: Startup Gugur Lagi, Kini Giliran Beres.id Tutup

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments