Simak! UGM Buat Inovasi Obat Luka dari Daun Pandan

Ilustrasi luka di jari. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Pada umumnya setiap orang yang terluka pasti menggunakan plester untuk mengobati lukanya tersebut. Akan tetapi, ternyata komersial yang beredar saat ini sebagian besar tidak mengandung bahan aktif. Hal ini membuat plester tersebut kurang efektif dalam penyembuhan luka.

Tidak hanya itu, penggunaan pelester sebagai penutup luka juga dapat mengganggu estetika kulit. Apalagi bila plester tersebut digunakan dalam waktu yang cukup lama. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat nanospray penyembuh luka akut kulit.

“Penelitian kami ini berasal dari ekstrak daun pandan wangi dan cengkih. Kedua bahan tersebut bermanfaat untuk penyembuhan luka pada kulit,” ujar Aufa Lufhf Ambar Verisandri, anggota tim peneliti, dikutip dari laman resmi UGM.

Aufa mengatakan, daun pandan wangi ini dipilih sebagai bahan aktif yang memiliki aktivitas antiseptik. Kemudian, bunga cengkih tersebut dipilih karena memiliki kandungan senyawa sebagai antiinflamasi dan anestesi.

Baca juga: Decision Fatigue, Kondisi Lelah untuk Mengambil Keputusan

Proses Pembuatan Nanospray dari Daun Pandan dan Bunga Cengkih

Dalam pembuatan nanospray sendiri dilakukan dengan ekstraksi daun pandan wangi dan bunga cengkih. Selanjutnya, kedua ekstrak itu digabungkan dan ditambah bahan lainnya untuk membuat sediaan emulsi terlebih dahulu.

“Sediaan emulsi ini, kemudian diproses hingga homogen dan menghasilkan partikel berukuran nano. Nanomulsi yang sudah terbentuk, lalu dimasukan ke botol spray sehingga menjadi nanospray,” imbuhnya.

Di samping kedua bahan itu, penelitian ini juga menggunakan kitosan cangkang kepiting pada nanospray kombinasi. Bahan ini bersifat mudah menyerap dan bisa membentuk membran film yang berperan, sebagai zat pembawa bahan aktif obat.

Manfaat Inovasi Mahasiswa UGM

Sementara itu, Alma Rizki Fadila, anggota tim menuturkan, bahwa nanospray telah melewati uji kadar hambat minimum bakteri. Hasilnya menunjukkan zona hambat yang ditimbulkan nanospray tersebut lebih besar, dibandingkan obat merah luka secara signifikan.

“Dapat disimpulkan bahwa nanospray ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih ini memiliki efek antiseptik lebih baik daripada obat merah,” ucapnya.

Bukan hanya antiseptik, tetapi obat herbal ini juga memiliki efek antiinflamasi dan anestesi yang lebih baik dibandingkan obat merah luka. Hal itu telah dibuktikan melalui molecular docking. Hasilnya menujukkan bahwa nanospray memiliki ikatan bahan aktif dan reseptor yang sangat kuat.


Dengan berbagai keunggulan tersebut, lima mahasiswa UGM itu ingin meningkatkan daya guna daun pandan wangi dan bunga cengkih. Selain itu, nanospray kombinasi ini dapat menjadi alternatif obat herbal dalam penyembuhan luka yang lebih efektif.

Baca juga: Warpopski Ungkap Keresahan Terhadap Layanan GoFood

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments