Jika melihat perkembangan ecommerce di Indonesia kalian pasti ingin melakukan perbandingan terhadap ecommerce negara lain bukan? Ketika kita membicarakan mengenai ecommerce Indonesia, pasti memiliki perbedaan dengan ecommerce negara lain. Namun dimana ada perbedaan pasti ada beberapa kemiripan terhadap ecommerce Indonesia dengan negara lain.
Perkembangan di bidang ecommerce di Indonesia melaju sangat pesat. Pemerintah pun mulai mendukung perkembangan ini untuk meningkatkan potensi digital di negara kita. Bahkan saat ini sudah banyak sekali startup yang bergerak di bidang ecommerce. Demi mendukung perkembangan ecommerce di Indonesia, Indonesia Ecommerce Association atau idEA mengadakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).
Jika melakukan perbandingan dengan negara lain, perkembangan ecommerce di Indonesia dapat dikatakan sangat pesat. Situs belanja online ecommerce pun sudah banyak sekali dijumpai seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini juga dilihat dari permintaan pasar yang kian meningkat karena sebagian besar masyarakat mulai menyukai kegiatan perbelanjaan online. Jenis e-ommerce pun semakin beragam tergantung dengan perkembangannya.
Ecommerce Business to Consumer
Jenis ecommerce yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah B2C atau Business to Consumer. Ecommerce jenis ini melakukan perniagaan dengan cara perusahaan yang menjual barang atau jasa kepada konsumen. Pembeli dapat membeli barang yang mereka perlukan langsung dari produsen penyedia, pembeli pun dapat membeli dalam jumlah yang kecil. Jenis ini semakin berkembang karena adanya dukungan dari toko-toko online. Contoh ecommerce dari jenis ini di Indonesia adalah Shopee, Lazada, Traveloka, dan Blibli.
Disamping itu potensi besar berkembangnya ecommerce di Indonesia juga dipengaruhi oleh gaya berbelanja para generasi milenial. Menurut Millennial Report 2019, sebelum membeli barang, pelanggan melakukan perbandingan harga, mencari promo, dan membandingkan kualitas dari e-ommerce lain.
Para generasi muda Indonesia juga dengan senang hati membagikan rekomendasi toko ecommerce favorit mereka kepada orang-orang terdekat. Menarik bukan jika kita mengetahui sejarah perkembangan ecommerce di negara kita? Oleh karena itu mari kita lihat perbandingan antara ecommerce Indonesia dengan negara lain.
Perbandingan Ecommerce Indonesia dengan Ecommerce Amerika (Amerika, Kanada, Venezuela, dll)
Jika melihat perbandingan antara jumlah penduduk Amerika tentu lebih banyak dibanding dengan Indonesia. Hal ini pun berpengaruh terhadap perkembangan ecommerce di kedua negara. Penduduk Amerika dimanjakan dengan adanya kemudahan dalam membuat, membangun, dan mengembangkan ecommerce. Contoh ecommerce Amerika seperti Amazon dan Yahoo! Store.
Ecommerce Amerika sudah menyediakan situs berbelanja yang menarik, dan lengkap dengan shopping cart. Ecommerce Indonesia pun juga sudah memiliki sistem pembayaran dengan menggunakan kartu kredit. Dan juga di e-commerce kedua negara sudah menyediakan perhitungan otomatis untuk pengiriman serta pajak yang dikenakan oleh pembeli.
Perbandingan Ecommerce Indonesia dengan Ecommerce Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Vietnam, dll)
Negara-negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia memiliki kebijakan tersendiri dalam mengatur seluruh transaksi media elektronik. Salah satu negara pertama Asia Tenggara yang dapat memproses transaksi perdagangan elektronik dari dalam maupun luar negeri adalah Singapura.
Singapura sendiri memiliki regulasi mengenai kegiatan ecommerce yang cukup lengkap dan juga memadai. Jika dilakukan perbandingan dengan negara kita, Indonesia sendiri menjadi negara di Asia Tenggara yang memiliki prospek menjanjikan dalam hal ecommerce. Pertumbuhan berbelanja online sendiri di Indonesia meningkat hingga diatas 100% tiap tahunnya. Tetapi peraturan mengenai ecommerce memang belum selengkap negara Singapura.
Jika melihat perbandingan jumlah penduduk, Indonesia memiliki populasi yang lebih banyak dari Vietnam. Tetapi meski populasi Vietnam lebih sedikit di bandingkan Indonesia, nilai transaksi online Vietnam cukup tinggi. Perekonomian di negara Vietnam didominasi oleh pembayaran secara cash on delivery. Pada tahun 2015 saja nilai transaksi online Vietnam mencapai lebih dari US$ 1 miliar.
Baca juga: Perbedaan Ecommerce dan Marketplace: Mana yang Lebih Untung?
Ecommerce Vietnam terhitung cukup baik mengingat perbedaan jumlah penduduk yang cukup signifikan dibanding negara lain di Asia Tenggara. Perkembangan ecommerce di Indonesia dan Vietnam dapat terbilang sama-sama berkembang dengan sangat pesat.
Ecommerce Indonesia dengan Ecommerce Eropa (Berlin, Belanda, Swiss, dll)
Dalam rentang waktu 10 tahun pertumbuhan pendapatan perusahaan ecommerce di negara Eropa meningkat hingga lebih dari 30%. Salah satu kota yang menjadi pusat dari ecommerce di negara Eropa adalah Berlin. Hal ini dikarenakan banyak produk Berlin yang unik sehingga menarik mata pembeli untuk berkunjung ke situs online mereka.
Peningkatan ini banyak menarik beberapa investor untuk memberikan dana kepada beberapa proyek perusahaan ecommerce di Berlin. Berbeda dengan Indonesia, kita juga banyak memiliki produk yang unik dan dapat membuat para konsumen untuk berkunjung ke ecommerce Indonesia.
Itu dia beberapa penjabaran terkait perbandingan ecommerce di Indonesia dengan ecommerce di negara-negara lain. Secara garis besar ecommerce kita memiliki banyak kesamaan dengan negara lain dalam hal perkembangan yang pesat di bidang ini. Bahkan dibandingkan dengan beberapa negara, Indonesia merupakan negara yang paling pesat perkembangannya dibandingkan negara lain.