Pakar UGM Sebut Fitur “Add Yours” di Instagram Berbahaya

Ilustrasi fitur Add Yours Instagram. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Beberapa waktu belakangan ini, fitur sticker Add Yours di aplikasi Instagram tengah menjadi tren di kalangan penggunanya. Melalui fitur Add Yours tersebut, pengguna bisa mengikuti maupun memulai sebuah tantangan yang bisa dilanjutkan oleh user Instagram lainnya.

Misalnya, tantangan menyebutkan nama panggilan, tempat tanggal lahir, kota yang pernah ditinggali, hingga menunjukkan tanda tangan. Akan tetapi, tantangan-tantangan seperti itu sifatnya pribadi.

Dr. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., Pakar Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, bahwa Instagram challenge ini pada dasarnya merupakan sebuah aktivitas yang diarahkan pengguna aplikasi tersebut kepada pengguna lainnya. Tujuannya untuk meningkatkan komunitasi dan interaksi sesama aplikasi ini.

“Tentunya, hal tersebut penting sekali bagi pemegang brand, perusahaan, atau figur yang hendak meningkatkan followers atau lalu lintas komunikasi,” ungkap Pakar TI tersebut, dikutip dari laman resmi UGM.

Secara sederhana, seorang pengguna Instagram memberikan tantangan melalui fitur Add Yours. Kemudian, setiap yang mengikuti tantangan akan diberi hadiah dengan memberikan hashtag. Lalu, setiap peserta tantangan mengikuti sesuai dengan instruksi challange.

Akan tetapi, bila pengguna tidak berhati-hati dalam membagikan foto. Informasi data diri maupun data privat dapat tersebar dengan mudah. Hal tersebut bisa jadi malah membagikan sesuatu yang bersifat pribadi. Misalnya, tanda tangan, nomor KTP, atau data pribadi lainnya.

Baca juga: Instagram Reels Luncurkan Fitur Mirip TikTok

Mengapa Fitur Add Yours Berisiko Terjadi Pencurian Data?  

Menurut dosen Fakultas Teknik UGM tersebut, tantangan yang diberikan melalui fitur Add Yours seperti ini sangat berbahaya karena menanyakan semua informasi pribadi. Umumnya, informasi tersebut digunakan untuk kegiatan privat, seperti perbankan, dan kegiatan legal lainnya.

Ridi menyebut, informasi yang dibagikan dalam challange Add Yours tersebut bisa diakses orang lain. Dengan begitu, ada peluang digunakan untuk hal yang tidak bertanggung jawab. Hal ini juga membuka celah untuk kejahatan social engineering.

Social engineering ini sendiri berupa penggunaan sarana penipuan untuk mendapatkan akses terhadap sistem komputer yang dilindungi oleh kata kunci atau identitas pengguna. Pelaku penipuan ini memanfaatkan kelengahan korban untuk mencari data pribadi dari korban.

Lalu, data yang diperoleh dari challange Add Yours tersebut bisa dimanfaatkan pelaku untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Pada kasus Instagram, social engineering dilakukan dengan cara tidak sengaja memberi tantangan yang sifatnya tidak serius. Misalnya, nama panggilan, nama kucing, dan sebagainya. Namun, hal tersebut bisa saja memberikan peluang peniupan.

“Salah satunya dengan memanggil nama kecil panggilan, kemudian berpura-pura menjadi teman lama. Lalu, pelaku melakukan penipuan kepada orang tersebut,” imbuhnya.


Ridi menyampaikan, bahwa risiko pencurian data pribadi tidak hanya ada pada fitur Add Yours di Instagram saja. Risiko yang sama juga berpotensi terjadi saat pengguna media sosial mengunggah data pribadinya.

“Setiap informasi yang dibagikan di media sosial berisiko dimanfaatkan orang lain untuk tindak kejahatan. Jadi, sebaiknya memang hindari membagi data pribadi ke media sosial,” pungkasnya.

Baca juga: Shadowban Instagram, Block Konten User Secara Sepihak

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments