Mengenal Post Graduate Syndrome di Kalangan Anak Muda

Ilustrasi post graduate syndrome. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Bagi mahasiswa, lulus kuliah menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Mengapa seperti itu? Karena kalian akan terlepas dari beban-beban dunia perkuliahan. Hal ini juga membuat kalian siap terjun ke dunia nyata sebagai seorang fresh graduate

Namun, ternyata momen tersebut dapat membuat seseorang menjadi tidak bersemangat hingga mendadak galau lho. Bahkan, beberapa dari mereka bisa mengalami stres karena kekhawatiran yang berlebihan. Situasi seperti ini biasanya disebut dengan post-graduate syndrome.

Berdasarkan laman Psychology Today, istilah post-graduate syndrome ini merujuk pada kondisi stress yang dialami seseorang karena belum siap dihadapkan dengan tuntutan hidup ‘berbeda’, ketika baru lulus kuliah. Kondisi ini pun sebenarnya wajar dialami oleh para fresh graduate.

Seperti diketahui, bahwa seumur hidup mungkin memiliki tujuan setelah lulus sekolah. Lulus SD ke SMP, lulus SMP ke SMA, hingga lulus SMA ke kuliah. Namun, ternyata saat lulus kuliah ada sebuah hal baru yang sangat berbeda.

Dikutip dari laman Southern New Hampshire University, depresi pasca kelulusan ini memang kerap terjadi karena adanya sebuah transisi perubahan pola kehidupan sehari-hari. Mulai dari rutinitas hingga pergeseran pola pikiran secara keseluruhan dari siswa ke orang dewasa yang bekerja.

Bukan hanya itu, mereka merasa kesulitan untuk berhubungan dengan teman dan rekan di kampus. Sebab, masing-masing rekannya tersebut telah memiliki kesibukan yang berbeda-beda.Hal ini membuat seseorang kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan di arus utamanya.

Hingga akhirnya beberapa dari mereka mengalami quarter life crisis. Hal ini karena mereka mulai meragukan nilai dan tujuan hidup yang dimiliki. Sebab, mereka belum menyiapkan tujuan apa saja yang ingin dicapai usai kuliah. Alhasil, mereka pun tidak memiliki persiapan mental apapun.

Meski begitu, ternyata ada beberapa cara untuk para fresh graduate agar bisa terlepas dari sindrom pasca-lulus ini. Ingin tahu apa saja? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca juga: Tips Mengatasi Bossophobia di Lingkungan Kerja

Mampu Menerima Kenyataan Sebagai Fresh Graduate

Bagi beberapa orang tentu tidak mudah menerima status sebagai fresh graduate. Mengapa? Status tersebut menandakan kalian harus bekerja di tengah sulitnya mencari kerja. Akan tetapi, kalian tak perlu merasa khawatir.

Di tengah waktu menunggu balasan lamaran pekerjaan, kalian bisa mulai mengenali kelebihan yang dapat berguna untuk bekerja. Kemudian, kenali juga kelemahan yang dimiliki agar kalian dapat improve diri. Lalu, bisa juga cari tahu lebih dalam soal minat karir kedepannya.

Apresiasi Diri Atas Pencapaianmu

Bagi seseorang yang mengalami post-graduate syndrome ini, biasanya mereka merasa seolah pencapaianmu tidak berguna. Untuk mengatasi hal tersebut, kalian bisa menuliskan apa saja yang kamu banggakan dalam hidupmu. Entah sesuatu yang bersifat personal maupun profesional. 

Kemudian, kalian juga bisa membuat list hal-hal apa yang ingin dicapai. Selanjutnya, lakukan kedua cara ini secara berkala. Dengan begitu, kalian tidak akan lagi meragukan dirimu sendiri ataupun tujuan hidupmu.

Cari Lingkungan yang Mendukung

Bila kehilangan rasa semangat usai lulus, kalian dapat meminta tolong orang-orang terdekat untuk membuatmu bersemangat lagi. Biasanya, mereka akan senang hari mengingatkan diri kalian bahwa sangat berharga.

Bahkan, obrolan ringan yang terjadi di antara kalian pun dapat menjadi suatu penyadar untuk bangkit memiliki tujuan hidup lagi. Dengan cara ini, tentu perasaan depresi kalian akan secara perlahan akan pulih dan menjadi seseorang yang lebih optimis.


Kondisi sindrom pasca-lulus ini, sebenarnya bisa diatasi asalkan kalian mau mengumpulkan keberanian untuk masuk ke dunia kerja. Dalam situasi ini kunci untuk terlepas dari sindrom tersebut adalah kemampuan untuk beradaptasi. Dengan beradaptasi, kalian akan mampu mengikis gejala post-graduate syndrome.

Baca juga: Startup Jadi Incaran Para Anak Muda, Apa Alasannya?

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments