Kokro, Permen untuk Turunkan Kecanduan Merokok

Ilustrasi rokok. (Sumber: Unsplash)
Isi Tabel

Seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok, pastinya tak mudah untuk diberhentikan. Sebab, rokok seperti candu yang sulit dilepas begitu saja. Mungkin bisa diberhentikan, tetapi membutuhkan tekad dan waktu yang tak singkat. 

Untuk mengurangi kecanduan rokok tersebut, mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) menghasilkan inovasi permen atau lozenges. Lewat permen yang bernama Kokro, mereka mampu menurunkan kecanduan merokok bagi pemakannya.

Berdasarkan hasil penelusuran tim tersebut, angka prevalensi perokok di Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia dengan persentase tingkat merokoknya sebesar 39,90 persen. Sebab itu, mahasiswa Unpad berupaya untuk mengurangi persentase tersebut.

“Tentu prevalensi merokok yang tinggi menimbulkan efek negatif bagi Indonesia. Beberapa tahun terakhir, kasus kematian akibat rokok sangat tinggi di Indonesia,” kata ujar Rifky Adhia Pratama, anggota tim yang dikutip dari laman resmi Unpad, Senin (25/04). 

Mengenal Inovasi Permen Kokro

Para mahasiswa Unpad ini menemukan kandung cytisine atau senyawa bahan alam yang dapat menurunkan kecanduan nikotin pada perokok. Senyawa alami tersebut memiliki kemampuan bioaktivitas untuk mencegah terikatnya nikotin ke reseptor di otak. 

Sebab, nikotin adalah zat adiktif yang mampu mengikatkan diri ke reseptor di otak, sehingga menimbulkan efek candu. Berdasarkan data yang sudah ditemukan, cytisine mampu untuk mengikat ke reseptor di otak tujuh kali lebih kuat dibandingkan nikotin. 

“Bila semakin banyak kandungan tersebut diikat di otak dibandingkan nikotin, maka akan mampu menurunkan efek kecanduan rokok bagi perokok,” tuturnya.

Penemuan manfaat tersebut membuat Rifky dan tim mencari kandungan alam yang mengandung senyawa cytisine. Hingga mereka memperoleh kandungan itu dari  genus tanaman Laburnum atau golden chain tree dengan jumlah yang banyak.

“Kita kemudian telusuri di marketplace, ada gak yang jual bibit atau benih laburnum. Ternyata ada di daerah Basinglah, Bangka Belitung. Itulah yang melatarbelakangi kami untuk mengekstrak cytisine dari biji laburnum,” papar mahasiswa program studi Kimia tersebut.

Kandungan senyawa cytisine pada Laburnum anagyroides ini paling banyak ditemukan di bagian biji. Lalu, diolah menjadi Kokro dengan jumlah kandungan sesuai tablet cytisine yang dijual di Eropa, yaitu 1,5 milligram. 

Selanjutnya, dibentuk menjadi permen yang memiliki bertekstur kenyal (chiwi) dengan kombinasi rasa buah-buahan. Sebab, kandungan cytisine ini akan berefek menimbulkan mual dan mual. Alhasil, bentuk, rasa, dan tekstur itu dipilih untuk menghindari efek samping tersebut.

“Tujuannya selain menambah sensasi di mulut, mereka (perokok) bisa ada alternatif psikologis di mulut yang mampu mengalihkan aktivitas di mulut dari keinginan merokok,” terangnya.


Bagi kamu yang bukan perokok, tetapi penasaran dengan permen ini juga dapat mencobanya lho. Kokro ini memang utamanya diciptakan untuk menghindarkan nikotin pada tubuh. Namun, lozenges tersebut bisa dikonsumsi oleh non-perokok atau perokok pasif.

Untuk harganya ditawarkan relatif murah, permen ini dijual seharga Rp25 ribu per kemasan dengan isi 8 butir lozenges. Jika kamu tertarik memesanya, maka langsung saja cek selengkapnya di Instagram @kokro.id!

Baca juga: Mahasiswa UNY Ciptakan Inovasi Pembangkit Listrik Portabel  

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments