Awas! Hindari Mental Block Bagi Pendiri Perusahaan Rintisan

Ilustrasi pendiri perusahaan rintisan. (sumber: Pixabay)
Isi Tabel

Pelaku startup atau perusahaan rintisan harus bisa fokus dalam membangun laju bisnis sejak awal perusahaan berdiri. Namun, biasanya pendiri startup hanya terfokus pada mencari investasi di awal pendiriaan perusahaan. Padahal, langkah itu dapat mengakibatkan mereka mengalami mental block. Tentunya, hal tersebut tak bagus bagi kemajuan bisnis perusahaan rintisan ke depannya. 

Dr. Achsania Hendratmi, Ketua Bidang Inkubator Bisnis dan Teknologi Universitas Airlangga menuturkan, perihal modal perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Dalam sejarah mayoritas perusahaan teknologi di wilayah Silicon Valley, mereka menggunakan modal dari tabungan pribadi. Selain itu, ada juga mereka yang meminjam dana dari pihak lain, seperti keluarga maupun teman.

Perlu diketahui, Silicon Valley adalah julukan untuk wilayah selatan dari San Francisco Bay AreaCaliforniaAmerika Serikat.  Julukan ini diraih karena daerah ini ialah pusat perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor.

Daerah bagian dari Silicon Valley, yakni  San JoseSanta ClaraSunnyvalePalo Alto, dan sekitarnya. Perusahaan yang masih menghuni Silicon Valley, yaitu Adobe SystemsApple ComputerCisco SystemseBayGoogleHewlett-PackardIntel, dan Yahoo!.

Baca juga: Mengenal PopBox Asia, Layanan Loker Pintar Serbaguna

Awal Mula Muncul Mental Block

Menurut Achsania, pada awal menjalankan bisnis para pendiri suatu startup itu, diusahakan agar tidak tergantung dari hadirnya investor. Mereka fokus pada bagaimana produknya tersalurkan sesuai dengan target pasar, diakuisisi, serta mendapatkan pendapatan.

Jika target mendapat pasar dan pendapatan, maka startup perlu diakselerasi atau berkembang lebih besar. Untuk menjadi lebih besar itu, perusahaan membutuhkan investor atau perusahaan modal ventura.

Achsania melanjutkan, opini bahwa pada tahap awal pendirian startup itu membutuhkan investor, dikhawatirkan membuat ide bisnisnya tidak segera dimulai. Alhasil, individu menganggap akan sulit mendirikan dan menjalankan usaha karena tidak memiliki modal. Padahal, opini tersebut tidak sepenuhnya benar.

Jika startup memang sudah siap diakselerasi dan butuh dana investor, maka tim perusahaan dan founder perlu mencari tahu cara mendapatkannya. Pendiri perlu belajar dari pengalaman perusahaan lain atau pihak yang berpengalaman, terkait bagaimana saat mencari dan memiliki investor.

Ada beberapa cara bagaimana mendapatkan investor, salah satunya ialah menghadiri business matching. Kemudian, mengikuti berbagai event hackathon, presentasi pitching di depan investor atau perusahaan modal ventura.

Ketika berbagi pengalaman mendampingi startup para mahasiswa, Achsania merasa bahwa selama ini ada banyak mahasiswa yang memiliki ide bisnis. Kemudian, mengikuti berbagai skema hibah, baik hibah internal maupun eksternal. Misalnya, lomba-lomba presentasi rencana bisnis perusahaan rintisan. 

Sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak melanjutkan mengembangkan perusahaan rintisan karena berbagai alasan. Jadi seakan-akan mereka adalah hibahpreneur semata. Hanya mengejar hibah pendanaan, kemudian dana tersebut tidak digunakan untuk mengembangkan rencana bisnisnya.

Oleh karena itu, Achsania merasa harus ada mental bisnis kuat saat memulai merencanakan berdirinya perusahaan rintisan. Baru sehabis itu memiliki modal dan mendapatkan investasi.

Apabila jika tidak memiliki mental tersebut maka bisnis tidak bisa berjalan. Mental yang hanya memikirkan investasi itu malah menjadi mental block, bagi para pendiri perusahaan rintisan.

Menghindari Kondisi Mental Block

Melansir dari Tony Robbins, secara umum, mental block merupakan kondisi dimana seseorang tidak mampu berkonsentrasi. Ketidakmampuan berpikir jernih juga termasuk dalam mental block atau disebut juga sebagai kelelahan mental. 

Mental Block sendiri bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Kelelahan mental pun bisa dialami oleh semua orang, baik pelajar, mahasiswa, hingga pekerja sering mengalami hal ini.

Jadi, hanya memikirkan mencari investor bisa membuat pendiri perusahaan rintisan merasakan mental block. Padahal masih ada cara lain untuk mendapatkan dana dalam membangun perushaan rintisan.

Sebab itu, Achsania menegaskan, bahwa hal yang paling penting dimiliki oleh founder startup adalah mental. Hal itu penting agar mereka punya semangat juang tinggi, pantang penyerah, dan sudah niat menjadi pebisnis.

“Jadi istilah saya dalam menginkubasi startup, ada seleksi alam. Jika dari awal memang hanya coba-coba atau ikut tren. Begitu muncul permasalahan di jalan, maka langsung menyerah dan berhenti, memilih menjadi karyawan atau menjadi pegawai yang lebih dianggap aman atau secure” kata Achsania. 

Sebelum menggerakkan perusahaan dan karyawan yang akan bekerja bersama dengan para pendiri perusahaan rintisan. Kesiapan mental adalah satu keharusan. Dimana seorang pendiri harus bisa meredam impulsivitasnya dalam memimpin perusahaan.  Selain itu, visi dan tujuan perusahaan yang jelas juga penting. Perusahaan rintisan harus punya satu tujuan dan cara, yang nantinya bisa diikuti bersama-sama.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments